Setting Penelitian PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PENGEMBANGAN OBYEK WISATA OLEH KELOMPOK SADAR WISATA DEWABEJO DI DESA BEJIHARJO, KECAMATAN KARANGMOJO, KABUPATEN GUNUNGKIDUL.

53 b. Pengamatan langsung memungkinkan peneliti menggunakan pendekatan induktif, jadi tidak dipengaruhi konsep-konsep atau pandangan sebelumnya. c. Peneliti dapat melihat yang kurang atau tidak diamati oleh orang yang telah lama berada dalam lingkungan tersebut, karena telah dianggap bisa dan tidak terungkap dalam wawancara. d. Peneliti dapat mengemukakan hal-hal di luar persepsi responden, sehingga peneliti memperoleh gambaran yang lebih komprehensif. e. Di lapangan peneliti tidak hanya dapat mengembangkan pengamatan akan tetapi juga memperoleh kesan-kesan pribadi. Misalnya situasi sosial. Teknik ini digunakan untuk memperoleh data atau informasi yang lebih lengkap, mendalam dan terperinci. Maka dalam observasi yang dilakukan melalui pengamatan non partisipasi dan pengamatan partisipan terutama pada saat berlangsung kegiatan program. Beberapa alasan mengapa dilakukannya pengamatan dalam penelitian kualitatif, yaitu: a. Didasarkan pada penelitian pengamatan langsung. b. Dapat memungkinkan melihat dan mengamati sendiri secara langsung sehingga dapat mencatat perilaku dan kejadian sebagaimana terjadi. c. Peneliti dapat mencatat perilaku dan situasi yang berkaitan dengan proporsional maupun pengetahuan yang diperoleh dari data. d. Mencegah dengan terjadinya bias dilapangan. e. Peneliti mampu memahami dan menggambarkan situasi di dalam kegiatan 54 f. Dalam kegiatan-kegiatan tertentu, di mana peneliti tidak bisa terjun secara langsung peneliti hanya bisa menggunakan cara observasi. Tekhnik observasi di gunakan untuk memperoleh data mengenai program yang ada, dimana peneliti melihat melakukan pengamatan langsung jalanya program, meskipun tidak semua program dapat diamati karena beberapa telah dilaksnakan ketika peneliti belum malaksanakan penelitian disana. Selain itu teknik observasi juga digunakan untuk memperoleh data mengenai situasi dalam setiap kegiatan, fasilitas yang ada, dan akses menuju kesana untuk kemudian data yang diperoleh dari observasi ini selanjutnya dituangkan dalam tulisan. 2. Wawancara Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu Moloeng, 2011: 186. Selanjutnya Esterberg dalam Sugiyono 2009: 72 mendefinisikan interview sebagai berikut ” a meeting of two persons to exchange information and idea through questions and response, resulting in communication and joint constructions of meaning about a particular topic”. Wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna suatu topik tertentu. Teknik wawancara diartikan sebagai suatu cara untuk mendapatkan informasi dengan cara bertanya langsung dengan orang yang menjadi sumber data Sutrisno Hadi, 1989: 92