Aturan bermasyarakat Bentuk Pemberdayaan dan Perubahan yang Ada di Masyarakat

121 “…..kalau ditanya masalah kendala yang dihadapi, banyak mbak, dari awal berdiri sampai sekarang, masyarakat disini susah diberi pengertian mbak, banyak yang memandang sebelah mata dengan kehadiran kami, namun, kalau sudah tau enaknya, apalagi masalah uang, banyak yang nimbrung dan hanya mengganggu, yang dapat menimbulkan ketidaknyamanan pengunjung”. Untuk meredam kecemburuan sosial yang ada di tengah masyarakat, Kelompok Sadar Wisata Dewabejo selalu berusaha melibatkan masyarakat dalam setiap kegiatan yang di rasa penting, dan memberikan dana kemasyarakatn di setiap bulanya. Hal ini sebagai wujud kepedulian dari kelompok sadar wisata terhadap keberlangsungan masyarakat di sekitar yang sekiranya tidak bisa terlibat langsung dalam kegiatan wisata. Selain faktor internal, hambatan atau faktor-faktor penghambat juga timbul dari faktor eksternal atau hal-hal di luar kelompok sadar wisata, misalnya pemerintah atau luar masyarakat. Salah satunya ialah, kurangnya perhatian pemerintah terhadap konflik-konflik yang ada di masyarakat. Minimnya dana dari pemerintah, meskipun ada dana dari pemerintah, pemotonganya pun terlalu besar, dari dinas terkait jarang menanyakan perkembangan yang ada. Untuk mengatasi hal tersebut, kelompok sadar wisata tidak pernah menggantungkan harapan dari pemerintah untuk melakukan kegiatan. Dari pendapatan yang mereka dapatkan, dijadikan uang kas yang terbagi atas tiga bagian, yaitu kas pemandu untuk keperluan gaji pemandu, kas pengurus untuk keperluan gaji pengurus, dan kas kelompok untuk keperluan kelompok baik fisik maupun lainya. 122 Selain beberapa faktor penghambat dan cara mengatasinya diatas, tentunya ada pula faktor pendukung yang memotivasi Kelompok Sadar Wisata Dewabejo untuk terus berjuang dalam mengembangkan obyek wisata dimana hal tersebut merupakan usaha dalam memberdayakan masyarakat Desa Wisata Bejiharjo. Yaitu, semangat dan motivasi dari semua pengurus maupun anggota yang tak henti- hentinya mempromosikan dan memberikan pelayanan terbaik kepada setiap pengunjung. Dorongan dari pihak keluarga, sikap gotong royong yang masih kental, pengurus yang kreatif dan mampu mengayumi anak buahnya anggota Kelompok Sadar Wisata Dewabejo, dan sikap kekeluargaan yang ada di tengah Kelompok Sadar Wisata Dewabejo . Sebagaimana yang yang diungkapkan oleh Bp. “AY”, “…. Di sini itu interaksi antar anggota dan pengurusnya sangat menyenangkan mbak, seperti tidak ada jenjang social antara kamu atasan dan saya bawahan, semuanya itu sama. Tapi tetep dalam situasi tertentu kita harus hormat kepada pengurus atasan kita. Kita itu kekeluargaan banget kok mbak, karena kita udah merasa menjadi satu keluarga besar”. Upaya pemberdayaan oleh Kelompok Sadar Wisata Dewabejo dengan terus mengembangkan potensi yang ada di wilayahnya merupakan suatu bentuk kepedulian pada masyarakat agar dapat berkembang sejalan dengan perubahan dan kemajuan yang disebabkan oleh pembangunan. Oleh karena itu dengan adanya berbagai kendala yang dihadapi tidak menyurutkan semangat Kelompok Sadar Wisata Dewabejo dalam memberdayakan masyarakat, tetapi sebaliknya untuk mempertahankan program yang ada dan mencari solusi terbaik dalam mengatasi kendala yang ada sehingga tujuan pemberdayaan yang telah ditentukan dapat tercapai dengan baik.