Keadaan Umum Desa Bejiharjo
66 Desa Bejiharjo merupakan desa yang terletak di Kecamatan Karangmojo,
Kabupaten Gunungkidul. Akses menuju ke desa tersebut justru lebih dekat dari pusat kota Wonosari, Ibu kota Kabupaten Gunungkidul. Desa Bejiharjo memiliki potensi
alam yang luar biasa. Tidak seperti umumnya banyak daerah di Kabupaten Gunungkidul yang mengalami persoalan keterbatasan sumber air bersih, Desa
Bejiharjo mendapakan pasokan air bersih setiap saat selama setahun. Pasokan air bersih tersebut berasal dari sumber mata air bawah tanah yang muncul ke permukaan.
Selain potensi alam tersebut, di Desa Bejiharjo terdapat pula kekayaan budaya, sejarah dan edukasi. Di bagian timur desa terdapat situs Purbakala
Sokoliman yang menjadi warisan ilmu pengetahuan terkait dengan sejarah manusia purba. Di ujung barat terdapat sentra kerajinan Blangkon, di tengah desa terdapat
khazanah budaya yang teramat langka yakni Wayang Beber. Di seluruh dunia Artefak Wayang Beber tinggal tersisa dua, yang satu terdapat di Pacitan dan yang
satu lagi tersimpan di Dusun Gelaran, Desa Bejiharjo. Di desa ini pula terdapat monumen yang menjadi penanda sejarah peristiwa pengeboman Belanda atas Desa
Bejiharjo. Pengeboman tersebut dilakukan karena Bejiharjo merupakan salah satu rute gerilya Panglima Besar Jendral Soedirman. Desa Bejiharjo terdapat 12 Goa alam
yang semuanya mempunyai keunikan salah satunya adalah Goa Pindul, Goa ini terdapat didalamnya stalastit terbesar, terbanyak dan teraktif serta panorama dinding
Goa yang menarik antara lain batu hiasan Tirai, batu stalastit yang sudah menyatu dengan stalasmit yang sering kita sebut batu Kolom, Lapisan batu pasiran, stalastit
yang tumbuh pada dindind goa yang disebut batu Cloustum. Panorama dan keindahan
67 Goa Pindul bisa kita lihat dengan adanya batu kristal dan batu kristalin serta hiasan
dinding tirai yang berbentuk bulat, ada yang menyerupai Jantung, sumur, dan batik. Serta bisa kita melihat proses terjadinya batu stalasti dan air berlian. Kekayaan alam
dan budaya yang dimiliki Bejiharjo tersebut berpotensi besar menjadi daya tarik wisata, khususnya wisata alam, budaya dan edukatif. Kekayaan ini masih dilengkapi
pula dengan perkebunan kayu putih dan beberapa situs purbakala yang merupakan cagar budaya. Desa ini juga memiliki khasanah seni budaya dan seni kuliner yang
terbilang cukup lengkap. Beberapa sentra kerajinan dapat kita temui di desa ini. Upacara adat dan kesenian rakyat pun sangat beragam. Pilihan santapan dan makanan
khas yang bervariasi semakin mendukung potensi pariwisata di desa ini.