Tenaga Pendidik Pelatih KAJIAN TEORI

19 d. Keterampilan antar personal. Guru yang berfungsi sebagai pelatih dituntut untuk mampu melakukan kerjasama dengan siswa-siswa yang ia latih, para guru, serta pihak-pihak lain yang dianggap penting dalam pelatihan tersebut. e. Sikap hidup atau filsafat. Guru yang berfungsi sebagai pelatih harus menyadari dimana ia berada, kapan ia berada, serta bagaimana ia seharusnya memosisikan diri sehingga sikapnya dapat sejalan dengan perilaku yang dibawakannya dan tidak bertentangan dengan sistem yang dianut oleh siswa yang dianutnya. Berdasarkan penjelasan di atas dapat diketahui bahwa pelatihan merupakan suatu bidang tugas yang beragam dan luas. Oleh sebab itu, seorang pelatih harus mempunyai kemampuan dan keterampilan-keterampilan yang sesuai dengan bidang tugas yang ia ampu agar pencapaian tujuan dari kegiatan pelatihan tersebut dapat tercapai dengan baik. Hal ini sejalan dengan pendapat Harsuki 2012:71 yang menyatakan bahwa sebagai pelatih seseorang harus mempunyai kemampuan untuk menyusun program jangka pendek maupun jangka panjang dan mengorganisasi usaha-usaha regunya untuk mencapai tujuannya. Seorang pelatih juga harus memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan berbagai lapisan kalangan yang luas, yang meliputi administrator olahraga tingkat tinggi sampai pada seorang atlet.

C. Prasarana dan Sarana

1. Pengertian Prasarana dan Sarana Soetjipto dan Raflis Kosasi 2004:170 mengungkapkan, prasarana dan sarana pendidikan adalah semua benda bergerak maupun tidak bergerak, yang diperlukan untuk menunjang penyelenggaraan proses belajar-mengajar, baik secara langsung 20 maupun tidak langsung. Di dalam program KKO, sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk pelatihan tentu saja sarana dan prasarana olahraga sesuai cabor masing-masing. Berdasarkan UU Nomor 3 Tahun 2005 mengenai sistem keolahragaan nasional, prasarana olahraga adalah tempat atau ruang termasuk lingkungan yang digunakan untuk kegiatan olahraga dan penyelenggaraan keolahragaan. Sedangkan sarana olahraga adalah peralatan dan perlengkapan yang digunakan untuk kegiatan olahraga. Berdasarkan kedua penjelasan di atas dapat diketahui bahwa prasarana olahraga merupakan tempat atau ruang termasuk lingkungan yang diperlukan untuk menunjang penyelenggaraan kegiatan keolahragaan baik secara langsung maupun tidak langsung. Sedangkan sarana olahraga merupakan segala benda yang diperlukan sebagai peralatan atau perlengkapan untuk menunjang kelancaran kegiatan-kegiatan olahraga. Jadi, prasarana dan sarana olahraga merupakan hal yang sangat berpengaruh dan sebagai hal pendukung jalannya kegiatan pelatihan pada program KKO. 2. Ketersediaan Prasarana dan Sarana Prasarana dan sarana olahraga bagi program KKO merupakan hal yang sangat penting karena keberhasilan kegiatan fisik seperti pada cabang-cabang olahraga sangat tergantung kepada prasarana dan sarana yang tersedia. Oleh sebab itu, keberadaan prasarana dan sarana pada program KKO perlu diupayakan sebaik mungkin melalui berbagai cara agar para siswa dapat melakukan kegiatan pelatihan dengan lancar. Dalam Peraturan Kepala Dinas Kabupaten Kulonprogo Nomor: 21 136KPTS2013 menyatakan bahwa tempat pelatihan dan peralatan pelatihan cabang olahraga bagi peserta didik dapat diselenggarakan di sekolah apabila tersedia fasilitas untuk itu, danatau diselenggarakan di gedung olahraga atau tempat pelatihan klub- klub sekolah olahraga yang telah direkomendasi oleh Instansi Induk Cabang Olahraga yang bersangkutan. Setiap peserta didik Program Kelas Olahraga wajib hadir secara mandiri mengikuti proses pembelajaran pelatihan di tempat yang telah ditentukan. Dalam hal ini ketersediaan prasarana dan sarana olahraga menjadi suatu hal yang sangat penting untuk diperhatikan oleh berbagai pihak yang berkepentingan dengan penyelenggaraan program KKO. Hal ini karena pihak yang berkepentingan akan mendapatkan keuntungan dalam keberhasilan penyelenggaraan KKO. Oleh sebab itu, terkait dengan penyediaan prasarana dan sarana olahraga juga menjadi tanggungjawab berbagai pihak. Hal ini sesuai dengan ketentuan dalam UU Nomor 3 Tahun 2005 pasal 67 ayat 1, 2, 3 dan 4 yang berbunyi: 1 Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat bertanggung jawab atas perencanaan, pengadaan, pemanfaatan, pemeliharaan, dan pengawasan prasarana olahraga. 2 Pemerintah dan pemerintah daerah menjamin ketersediaan prasarana olahraga sesuai dengan standar dan kebutuhan Pemerintah dan pemerintah daerah. 3 Jumlah dan jenis prasarana olahraga yang dibangun harus memperhatikan potensi keolahragaan yang berkembang di daerah setempat. 4 Prasarana olahraga yang dibangun di daerah wajib memenuhi jumlah dan standar minimum yang ditetapkan oleh Pemerintah. Berdasarkan pemaparan peraturan di atas dapat diketahui bahwa pemerintah pusat, pemerintah daerah serta masyarakat mempunyai tanggung jawab terhadap 22 ketersediaan prasarana dan sarana olahraga yang sesuai dengan standar. Selain memenuhi standar ketersediaan prasarana dan sarana juga harus sesuai dengan kebutuhan setiap jumlah dan jenisnya. Hal ini sangat penting untuk direalisasikan sebagai bentuk upaya memfasilitasi siswa pada setiap daerah yang memiliki potensi, sehingga mereka dapat mengembangkan bakat dan minatnya dengan baik melalui kegiatan pelatihan di program KKO. Oleh sebab itu, fasilitas olahraga bagi sekolah penyelenggara KKO menjadi hal yang penting. Jika fasilitas olahraganya saja tidak sesuai dengan kebutuhan maka kegiatan KKO tidak dapat berjalan dengan lancar. Di dalam dunia olahraga terdapat banyak jenis dari fasilitas olahraga baik yang berupa lapangan luar maupun lapangan dalam. Ratal Wirjosantoso 1984:163 menjelaskan: a. Fasilitas luar antara lain: lapangan permainan atau lapangan pertandingan, kolam renang, area perkemahan dan rekreasi. b. Fasilitas dalam ruangan antara lain: gymnasium utama, ruang senam, ruang bela diri, ruang tari, ruang terapi, ruang administrasi dan staf, kolam renang tertutup. Selain itu, Harsuki 2012:183 juga mengungkapkan pendapatnya bahwa fasilitas olahraga dapat dibagi dalam lima macamtipe: a. Fasilitas tunggal, artinya fasilitas itu umumnya hanya digunakan untuk satu cabang olahraga saja, misalnya stadion baseball, bowling valley, kolam renang, lapangan golf, sirkuit motor dan mobil, trek lapangan balap kuda, dan lain-lain. b. Fasilitas serba guna. Dapat dalam kategori indoor maupun outdoors. Yang masuk indoors, misalnya istana olahraga Istora di Kompleks Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, dapat dikategorikan serba guna karena dapat untuk bermain dan bertanding, bola basket, bola voli, bulu tangkis, sepak takraw, olahraga beladiri, dan lain-lain. Untuk lapangan terbuka, misalkan dapat digunakan untuk motor cross, show untuk kendaraan, rekerasi, konser, dan lain-lain. Termasuk dalam serba guna ini juga antara