Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

4 Berdasarkan data tersebut dapat dilihat bahwa peminat KKO tingkat SMA di Kabupaten Kulonprogo masih tergolong rendah, terutama di SMA N 1 Lendah. Karena animo KKO di SMA N 1 Lendah setiap tahun belum mencapai 32 siswa, maka SMA N 1 Lendah selalu mengadakan seleksi susulan untuk siswa berbakat yang belum mengikuti seleksi bersama FIK UNY. Hal tersebut dilakukan supaya kuota KKO dapat dipenuhi. Hal ini juga menunjukan bahwa kegiatan PPDB juga belum dapat dilaksanakan secara ketat karena rendahnya animo siswa. Berdasarkan hasil penyebaran instrumen minat KKO oleh pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Kulonprogo kepada siswa KKO tingkat SMP pada tahun 2013, didapatkan minat siswa KKO tingkat SMP untuk melanjutkan ke KKO tingkat SMA relatif sedikit, yakni 37 siswa di SMP N Panjatan hanya ada 7 orang yang ingin melanjutkan KKO di tingkat SMA. Sedangkan di SMP 2 Galur, dari 28 siswa hanya ada 14 siswa yang ingin melanjutkan ke KKO tingkat SMA. Sampai sekarang jumlah lulusan KKO tingkat SMP yang mendaftar di KKO SMA hanya terserap sekitar 10 saja. Hal tersebut menunjukkan bahwa minat siswa lulusan KKO tingkat SMP untuk memasuki KKO tingkat SMA di Kabupaten Kulonprogo masih rendah. Selain hal di atas, KKO juga belum memiliki kurikulum khusus untuk KKO, padahal kemampuan akademik dan kebutuhan pembelajaran antara siswa KKO dan siswa regular berbeda. Selanjutnya, para pelatih di KKO juga belum semua memiliki sertifikat melatih, pelatih yang memiliki sertifikat melatih baru beberapa saja, sedangkan siswa KKO seharusnya dilatih oleh pelatih yang memiliki kualifikasi yang sesuai setiap cabor. Sarana latihan di KKO tingkat SMA Kabupaten Kulonprogo juga 5 masih belum memenuhi semua kebutuhan setiap cabor KKO, padahal sarana merupakan kebutuhan pokok untuk kelancaran pelatihan. Selanjutnya, masih banyak siswa SMP-SMP di daerah Kulonprogo bagian utara yang belum mengetahui keberadaan KKO di Kabupaten Kulonprogo. Hal tersebut menunjukan bahwa publikasi KKO belum luas dan merata di seluruh wilayah Kabupaten Kulonprogo. Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk mengetahui lebih dalam mengenai penyelenggaraan program KKO tingkat SMA di Kabupaten Kulonprogo, khususnya pada aspek kurikulum dan pembelajaran, tenaga pelatih, prasarana dan sarana serta aspek kehumasan. Masing-masing dari aspek tersebut perlu diselenggarakan dengan baik karena pencapaian tujuan dari program KKO juga sangat tergantung pada aspek-aspek tersebut.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas dapat diidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut: 1. Peminat KKO tingkat SMA di Kabupaten Kulonprogo masih rendah 2. Proses Penerimaan Peserta Didik Baru belum dapat dilaksanakan secara ketat 3. Siswa lulusan KKO tingkat SMP yang melajutkan KKO tingkat SMA di Kabupaten Kulonprogo hanya terserap sekitar 10 4. Belum ada kurikulum khusus untuk siswa KKO di Kabupaten Kulonprogo 5. Belum semua pelatih KKO di Kabupaten Kulonprogo memiliki sertifikat melatih 6. Sarana latihan yang dimiliki sekolah belum memenuhi persyaratan kebutuhan KKO 6 7. Masih banyak siswa di daerah Kulonprogo bagian utara yang belum mengetahui keberadaan KKO.

C. Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini lebih terarah, terfokus, dan tidak meluas, sehingga mempermudah mendapatkan data serta informasi yang diperlukan, penelitian ini dibataskan pada empat aspek dalam penyelenggaraan pendidikan yakni aspek kurikulum dan pembelajaran, tenaga pendidik, prasarana dan sarana, serta kehumasan pada program KKO tingkat SMA di Kabupaten Kulonprogo.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pembatasan masalah di atas, maka dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana kurikulum dan pembelajaran KKO tingkat SMA di Kabupaten Kulonprogo? 2. Bagaimana tenaga pendidik KKO tingkat SMA di Kabupaten Kulonprogo? 3. Bagaimana prasarana dan sarana KKO tingkat SMA di Kabupaten Kulonprogo? 4. Bagaimana kegiatan kehumasan di sekolah penyelenggara KKO tingkat SMA di Kabupaten Kulonprogo?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Mengetahui kurikulum dan pembelajaran KKO tingkat SMA di Kabupaten Kulonprogo 2. Mengetahui tenaga pendidik KKO tingkat SMA di Kabupaten Kulonprogo 7 3. Mengetahui prasarana dan sarana KKO tingkat SMA di Kabupaten Kulonprogo 4. Mengetahui kegiatan hubungan masyarakat di sekolah penyelenggara KKO tingkat SMA di Kabupaten Kulonprogo.

F. Manfaat Penelitian

Dengan penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik yang bersifat teoritis maupun praktis bagi dunia pendidikan. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Manfaat Teoritis Dapat dijadikan sebagai tambahan wawasan dan ilmu pengetahuan mengenai pengelolaan suatu program sekolah, khususnya program KKO. 2. Manfaat Praktis a. Bagi pemerintah daerah penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi dalam menentukan kebijakan selanjutnya untuk meningkatkan kualitas KKO. b. Bagi SMA N 1 Pengasih dan SMA N 1 Lendah, penelitian ini dapat memberikan informasi kepada pengelola KKO mengenai pengelolaan yang baik untuk kedepannya. Selain itu, penelitian ini juga dapat memberikan solusi atau masukan kepada pengelola KKO untuk meningkatkan kualitas dari penyelenggaraan KKO. c. Bagi orang tua dan masyarakat penelitian ini dapat dijadikan acuan dalam menentukan pendidikan yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan anak-anaknya. 8

BAB II KAJIAN TEORI

A. Kurikulum dan Pembelajaran

1. Pengertian Kurikulum Di dalam dunia pendidikan materi mempunyai peran yang sangat penting dalam pencapaian tujuan yang telah direncanakan. Materi yang akan diajarkan pada siswa terangkum dalam kurikulum. Berdasarkan UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003, pengertian kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaran kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Sedangkan menurut Ella Yulaelawati 2004: 26, kurikulum sebagai mata pelajaran merupakan pemahaman yang menghubungkan kurikulum dengan daftar mata pelajaran yang diajarkan. Kurikulum sebagai program kerja yang direncanakan artinya perencanaan ruang lingkup, urutan, keseimbangan mata pelajaran, teknik mengajar cara-cara memotivasi siswa, dan hal-hal lain yang dapat direncanakan sebelumnya dalam pembelajaran. Selanjutnya Moh. Yamin 2009:37 mengutarakan bahwa kurikulum merupakan penunjuk arah kemana pendidikan akan dituntun dan diarahkan atau akan menghasilkan output pendidikan seperti apa. Dari ke-tiga pendapat di atas dapat diketahui bahwa kurikulum merupakan salah satu aspek penting dalam keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan. Di dalam kurikulum terdapat rencana materi dan metode pembelajaran yang akan digunakan dalam kegiatan pendidikan. Kurikulum tersebut akan menjadi pegangan bagi pelaku