36 adanya gedung indoor untuk kegiatan pelatihan, sehingga pelatihan sering terganggu
oleh cuaca. Sarana untuk cabang olahraga atletik masih banyak kekurangan. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan persamaan dan perbedaan
dengan penelitian penulis, yakni: a.
Persamaan: sama-sama meneliti mengenai beberapa aspek dalam program Kelas Khusus Olahraga di sekolah tingkat menengah, terutama aspek kurikulum dan
sarana prasarana. b.
Perbedaan: penelitian ini mempunyai fokus yang lebih mendalam pada manajemen program KKO, sedangkan penelitian penulis akan lebih fokus pada
penyelenggaraan secara umum pada aspek program KKO. 4.
Penelitian Mashud Syahroni Tahun 2014. Penelitian ini berjudul manajemen peserta didik program kelas khusus olahraga
pada SMA se-Kabupaten Kulonprogo. Hasil penelitian menunjukkan sebagai berikut: Pembinaan akademik diberlakukan sama dengan kelas reguler berupa remidial
pembelajaran. Pembinaan bakat kecabangan olahraga meliputi latihan rutin, pembinaan mental dan pemberian tambahan nutrisi. Pemantauan pembinaan ditunjuk
guru pendamping pada setiap cabang olahraga. 3 evaluasi proses penerimaan dan pembinaan peserta didik kelas olahraga dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan.
Evaluasi penerimaan peserta didik baru kelas olahraga dilaksanakan selama proses berlangsung dan evaluasi pembinaan peserta didik dilaksanakan setiap tiga bulan.
Evaluasi pembinaan meliputi perkembangan peserta didik dalam ujian tengah semester dan akhir semester, serta perkembangan pembinaan kecabangan olahraga.
37 Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan persamaan dan perbedaan
dengan penelitian penulis, yakni: a.
Persamaan: sama-sama meneliti penyelenggaraan program Kelas Khusus Olahraga tingkat Sekolah Menengah Pertama SMA di Kabupaten Kulonprogo.
b. Perbedaan: penelitian ini hanya fokus pada pembinaan peserta didik program
KKO tingkat SMA, sedangkan penelitian penulis akan lebih fokus pada aspek penyelenggaraan program KKO yang lainnya, khususnya aspek pembelajaran,
pelatih, sarana prasana, dan humas. 5.
Penelitian Agustina Tri Mujiyanti Tahun 2014. Penelitian ini berjudul “Manajemen Penyelenggaraan Program Kelas Olahraga
Studi Kasus di SMP Negeri 02 Batu”. Temuan penelitian yang dihasilkan yaitu: Proses belajar mengajar di dalam kelas didasarkan pada prinsip pengembangan KTSP
PP Nomor 81A Tahun 2013, sedangkan proses latihan di lapangan didasarkan pada interval kelas peserta didik dan disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan;
perencanaan biaya dan fasilitas dalam penyelenggaraan kelas olahraga di SMP Negeri 02 Batu dilakukan dengan membentuk kerjasama kepada berbagai pihak. Kriteria
ketuntasan peserta didik kelas olahraga di SMP Negeri 02 Batu terdiri dari dua kriteria yaitu kriteria ketuntasan belajar di dalam kelas dan kriteria ketuntasan latihan
di lapangan. Kriteria ketuntasan belajar di dalam kelas menggunakan penilaian yang sama dengan kelas reguler, sedangkan untuk kriteria ketuntasan latihan di lapangan
dinilai setiap tiga bulan sekali dengan mengadakan tes perkembangan aktif.
38 Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan persamaan dan perbedaan
dengan penelitian penulis, yakni: a.
Persamaan: sama-sama meneliti mengenai penyelenggaraan program Kelas Khusus Olahraga khususnya pada kurikulum dan fasilitas.
b. Perbedaan: penelitian ini mempunyai fokus yang lebih mendalam pada
manajemen penyelenggaraan program KKO di suatu sekolah, sedangkan penelitian penulis akan lebih fokus pada aspek penyelenggaraan program KKO di
satu Kabupaten.
G. Kerangka Pikir
Kelas Khusus Olahraga KKO merupakan sebuah kelas khusus yang terdapat pada sekolah formal dan sengaja dibuat sebagai fasilitas bagi siswa berbakat dalam
bidang olahraga agar mereka dapat mengembangkan bakat dan minatnya. Dalam penyelenggaraan KKO ini terdapat beberapa aspek yang mempengaruhinya
keberhasilan penyelenggaraan KKO tersebut antara lain: aspek kurikulum dan pembelajaran, pelatih, prasarana dan sarana, serta kehumasan. Penelitian ini
mengungkap mengenai penyelenggaraan program KKO tingkat SMA di Kabupaten Kulonprogo. Hal-hal yang diteliti dalam penyelenggaraan program KKO ini meliputi
empat aspek dalam penyelenggaraan pendidikan seperti yang telah disebutkan di atas, yakni aspek kurikulum dan pembelajaran pada program KKO, aspek pelatih mulai
dari kualifikasi akademiknya hingga kemampuan dan keterampilannya dalam melatih, aspek prasarana dan sarana yang tersedia pada program KKO beserta
39 pengelolaannya, dan aspek kehumasan mulai dari kegiatan kehumasan internal dan
kehumasan eksternal yang berupa publikasi dan promosi. Penyelenggaraan program KKO merupakan salah satu upaya mewujudkan dan
mencetak generasi penerus bangsa yang dapat mengembangkan kemampuan yang sesuai dengan bakat dan minatnya agar dapat menciptakan berbagai prestasi yang
bermanfaat bagi dirinya sendiri maupun orang lain. Oleh sebab itu, ke-empat aspek dalam penyelenggaraan program KKO tersebut merupakan hal yang perlu
ditingkatkan kualitasnya dan kuantitasnya, karena dengan meningkatnya kualitas dan kuantitas dari masing-masing aspek tersebut akan meningkatkan pula kualitas dari
penyelenggaraan program KKO. Meningkatnya kualitas dari penyelenggaraan program KKO maka akan meningkatkan pula keberhasilan dalam pencapaian tujuan
dari program KKO.
H. Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan penjabaran materi dari kajian pustaka dan konseptualisasi tersebut, ditinjau dari 4 aspek penting dalam penyelenggaraan KKO maka pertanyaan
penelitian sebagai berikut:
1. Aspek kurikulum
a. Bagaimana kurikulum program KKO tingkat SMA di Kabupaten Kulonprogo?
b. Bagaimana pembelajaran program KKO tingkat SMA di Kabupaten Kulonprogo?
2. Aspek pelatih
a. Bagaimana kualifikasi akademik pelatih program KKO tingkat SMA di
Kabupaten Kulonprogo?
40 b.
Bagaimana kemampuan dan keterampilan pelatih dalam pembelajaran program KKO tingkat SMA di Kabupaten Kulonprogo?
3. Aspek sarana dan prasarana
a. Bagaimana ketersediaan prasarana dan sarana program KKO tingkat SMA di
Kabupaten Kulonprogo? b.
Bagaimana pengelolaan prasarana dan sarana program KKO tingkat SMA di Kabupaten Kulonprogo?
4. Aspek hubungan masyarakat
a. Bagaimana kegiatan kehumasan internal program KKO tingkat SMA di
Kabupaten Kulonprogo? b.
Bagaimana kegiatan publikasi yang dilakukan oleh humas program KKO tingkat SMA di Kabupaten Kulonprogo?
41
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Berdasarkan Zainal Arifin 2012:140, penelitian kualitatif adalah suatu proses
penelitian yang dilakukan secara wajar dan natural sesuai dengan kondisi objektif di lapangan tanpa adanya manipulasi, serta jenis data yang dikumpulkan terutama data
kualitatif. Hasil penelitian di lapangan akan dijelaskan secara deskriptif dengan menggambarkan bagaimana penyelenggaraan Kelas Khusus Olahraga tingkat SMA di
Kabupaten Kulonprogo.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 1 Pengasih dan SMA N 1 Lendah sebagai sekolah yang menyelenggarakan Program Kelas Khusus Olahraga di
Kabupaten Kulonprogo. Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2015 hingga Maret 2016. Penelitian dilakukan dengan beberapa tahap, yakni penyusunan proposal,
perizinan, pengumpulan data, analisis data, dan penyusunan laporan penelitian.
C. Subyek dan Obyek Penelitian
1. Subyek penelitian:
a. Kepala Sekolah SMA N 1 Pengasih dan SMA 1 Lendah
b. Koordinator program KKO SMA N 1 Pengasih dan SMA 1 Lendah
c. Pelatih program KKO SMA N 1 Pengasih dan SMA 1 Lendah
d. Siswa KKO SMA N 1 Pengasih dan SMA 1 Lendah.