66
3. Hipotesis Statistik Penelitian
Hipotesis statistik penelitian yang akan dilakukan pengujian dirumuskan sebagai berikut:
a. Hipotesis I 1
: = 0, artinya tidak terdapat kontribusi antara prestasi belajar
Matematika dengan prestasi belajar mata pelajaran Kejuruan Teknik Kendaraan Ringan.
2 :
≠ 0, artinya terdapat kontribusi antara prestasi belajar Matematika dengan prestasi belajar mata pelajaran Kejuruan
Teknik Kendaraan Ringan. b. Hipotesis II
1 :
= 0, artinya tidak terdapat kontribusi antara prestasi belajar Fisika dengan prestasi belajar mata pelajaran Kejuruan Teknik
Kendaraan Ringan. 2
: ≠ 0, artinya terdapat kontribusi antara prestasi belajar Fisika
dengan prestasi belajar mata pelajaran Kejuruan Teknik Kendaraan Ringan.
c. Hipotesis III 1
: = 0, artinya tidak terdapat kontribusi antara prestasi belajar
Kimia dengan prestasi belajar mata pelajaran Kejuruan Teknik Kendaraan Ringan.
2 :
≠ 0, artinya terdapat kontribusi antara prestasi belajar Kimia dengan prestasi belajar mata pelajaran Kejuruan Teknik Kendaraan
Ringan.
67 Keterangan:
= Hipotesis nol = Hipotesis alternatif
= Koefisien korelasi antara prestasi belajar Matematika X
1
dengan prestasi belajar mata pelajaran Kejuruan Teknik Kendaraan Ringan Y.
= Koefisien korelasi antara prestasi belajar Fisika X
2
dengan prestasi belajar mata pelajaran Kejuruan Teknik Kendaraan
Ringan Y. = Koefisien korelasi antara prestasi belajar Kimia X
3
dengan prestasi belajar mata pelajaran Kejuruan Teknik Kendaraan
Ringan Y.
68
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini akan dijelaskan hasil-hasil penelitian dan pembahasan yang berhubungan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
mata pelajaran kejuruan Teknik Kendaraan Ringan diantaranya, yaitu prestasi belajar Matematika X
1
, prestasi belajar Fisika X
2
, dan prestasi belajar Kimia X
3
. Hasil pelaksanaan penelitian dikelompokkan pada empat bagian, pertama deskripsi data, kedua pengujian persyaratan analisis, ketiga pengujian hipotesis,
dan keempat pembahasan hasil penelitian.
A. Deskripsi Data
Deskripsi data dalam penelitian ini adalah upaya menyelidiki secara mendalam tentang data yang diperoleh selama penelitian berlangsung, sehingga
diketahui makna dan keadaan yang sebenarnya dari apa yang diteliti. Pembahasan dalam diskripsi data berikut ini akan menyajikan data
masing-masing variable penelitian yang telah terkumpul. Deskripsi data yang disajikan meliputi : mean M, median Me, Modus Mo, Simpangan baku SD
dan distribusi frekuensi beserta histogram dari keempat variable penelitian. 1. Prestasi Belajar Matematika
Pada variabel Prestasi Belajar Matematika, data diperoleh menggunakan dokumentasi dengan jumlah responden 34 siswa. Berdasarkan pengolahan
data dengan bantuan program SPSS 16.0 diperoleh mean 81.06, median 82.00, modus 82.00, dan standar deviasi simpangan baku 5.504.
Berdasarkan perhitungan mean ideal Mi dan standar deviasi ideal SDi, maka dapat diidentifikasi kecenderungan skor pada variabel prestasi belajar
matematika dikategorikan menjadi 4 yaitu sangat tinggi, tinggi, rendah, dan
69 sangat rendah. Adapun perhitungan Mi dan SDi serta pengkategorian
kecenderungan skor dapat dilihat sebagai berikut: Tabel 2. Mi dan SDi Variabel Prestasi Belajar Matematika
Perhitungan Hasil
Xmin 64
64 Xmax
86 86
Mi Mean ideal 64 + 86
2 75
SDi 86
− 64 6
3.67
Sangat Tinggi : Mi + 1,5SDi X
: 75 + 5.505 X : 80.505 X
Tinggi : Mi X Mi + 1,5SDi
: 75 X 75 + 5.505 : 75 X 80.505
Rendah : Mi – 1,5SDi X Mi
: 75 - 5.505 X 75 : 69.495 X 75
Sangat Rendah : X Mi – 1,5SDi
: X 75 - 5.505 : X 69.495
Berdasarkan perhitungan di atas dapat dibuatkan tabel distribusi kecenderungan sebagai berikut :
Tabel 3. Distribusi Kecenderungan FR Prestasi Belajar Matematika No
Skor Frekuensi
Frekuensi Relatif
Frekuensi Komulatif
Kategori 1
X 69.495 3
8.8 8.8
Sangat Rendah 2
69.495 X 75 8.8
Rendah 3
75 X 80.505 6
17.6 26.5
Tinggi 4
80.505 X 25
73.5 100
Sangat Tinggi Pada tabel distribusi kecenderungan frekuensi prestasi belajar
matematika di atas menunjukkan terdapat 3 siswa 8,8 yang berada dalam kategori sangat rendah, tidak ada siswa yang berada dalam kategori rendah
0, pada kategori tinggi terdapat 6 siswa 17,6, dan terdapat 25 siswa
70 73,5 masuk kategori sangat tinggi. Lebih jelasnya pada histogram di
bawah ini:
Gambar 2. Histogram Prestasi Belajar Matematika
2. Prestasi Belajar Fisika Pada variabel Prestasi Belajar Fisika, data diperoleh menggunakan
dokumentasi dengan jumlah responden 34 siswa. Berdasarkan pengolahan data dengan bantuan program SPSS 16.0 diperoleh mean 66.88, median
68.00, modus 70.00, dan standar deviasi simpangan baku 10.959. Berdasarkan perhitungan mean ideal Mi dan standar deviasi ideal SDi,
maka dapat diidentifikasi kecenderungan skor pada variabel prestasi belajar fisika dikategorikan menjadi 4 yaitu sangat tinggi, tinggi, rendah, dan sangat
rendah. Adapun perhitungan Mi dan SDi serta pengkategorian kecenderungan skor dapat dilihat sebagai berikut:
71 Tabel 4. Mi dan SDi Variabel Prestasi Belajar Fisika
Perhitungan Hasil
Xmin 27
27 Xmax
78 78
Mi Mean ideal 27 + 78
2 =
52.5 SDi
78 − 27
6 =
8.5
Sangat Tinggi : Mi + 1.5SDi X
: 52.5 + 12.75 X : 65.25 X
Tinggi : Mi X Mi + 1.5SDi
: 52.5 X 52.5 + 12.75 : 52.5 X 65.25
Rendah : Mi – 1.5SDi X Mi
: 52.5 - 12.75 X 52.5 : 39.75 X 52.5
Sangat Rendah : X Mi – 1.5SDi
: X 52.5 - 12.75 : X 39.75
Berdasarkan perhitungan di atas dapat dibuatkan tabel distribusi kecenderungan sebagai berikut :
Tabel 5. Distribusi Kecenderungan FR Prestasi Belajar Fisika No
Skor Frekuensi
Frekuensi Relatif
Frekuensi Komulatif
Kategori 1
X 39.75 1
2.9 2.9
Sangat Rendah 2
39.75 X 52.5 6
17.6 20.6
Rendah 3
52.5 X 65.25 3
8.8 29.4
Tinggi 4
65.25 X 24
70.6 100
Sangat Tinggi Pada tabel distribusi kecenderungan frekuensi prestasi belajar Fisika di
atas menunjukkan terdapat 1 siswa 2.9 yang berada dalam kategori sangat rendah, pada kategori rendah terdapat 4 siswa 11.8, pada kategori tinggi
terdapat 19 siswa 55.9, dan terdapat 10 siswa 29.4 masuk kategori sangat tinggi. Lebih jelasnya pada histogram di bawah ini:
72 Gambar 3. Histogram Prestasi Belajar Fisika
3. Prestasi Belajar Kimia Pada variabel Prestasi Belajar Kimia, data diperoleh menggunakan
dokumentasi dengan jumlah responden 34 siswa. Berdasarkan pengolahan data dengan bantuan program SPSS 16.0 diperoleh mean 64.59, median
65.00, modus 65.00, dan standar deviasi simpangan baku 12.351. Berdasarkan perhitungan mean ideal Mi dan standar deviasi ideal SDi,
maka dapat diidentifikasi kecenderungan skor pada variabel prestasi belajar kimia dikategorikan menjadi 4 yaitu sangat tinggi, tinggi, rendah, dan sangat
rendah. Adapun perhitungan Mi dan SDi serta pengkategorian kecenderungan skor dapat dilihat sebagai berikut: