Sasaran Pendidikan dan Pelatihan
44 b. Kurikulum
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar. Proses pendidikan tak akan berjalan tanpa adanya kurikulum. Hal ini dapat dilihat pada
gambar 1.
Gambar 1. Kurikulum dan Proses Pendidikan Dari gambar tersebut dapat dilihat bahwa output pelatihan dapat
dipengaruhi langsung oleh kurikulum dan juga oleh proses pelatihan itu sendiri yang terpengaruh pula oleh kurikulum.
Menurut Oemar Malik 2007: 46, kurikulum pelatihan seyogyanya memenuhi persyaratan antara lain:
1 Objektif, artinya berdasarkan tujuan yang jelas dan operasional yang bertalian dengan tujuan tingkah laku yang dapat diamati dan
dapat diukur. 2 Realistik, artinya berdasarkan kenyataan-kenyataan yang ada di
lingkungan organisasi dan masyarakat.
45 3 Keserasian, artinya memiliki kesesuaian dengan kebutuhan para
peserta, tenaga pelatih, kondisi dan situasi organisasi yang mengalami perubahan dengan cepat serta nilai-nilai yang berlaku.
4 Koherensi, artinya semua unsur kurikulum satu dengan yang lainnya memiliki ketertkaitan secara harmonis.
5 Aplikatif, artinya kurikulum tersebut dapat diterapkan di lapangan dan dilaksanakan dalam kegiatan pelatihan.
6 Generatif, kurikulum diperuntukkan bagi semua orang, dan dapat diterima oleh semua pihak yang terlibat dalam proses pelatihan.
7 Keberhasilan, kurikulum dapat memberikan hasil-hasil yang diharapkan sesuai dengan tujuan yang telah dirumuskan.
8 Inovatif, kurikulum senantiasa mengikuti dan sejalan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
9 Konstruktif, kurikulum beorientasi pada penyiapan tenaga kerja yang terampil.
Menurut Oemar Malik 2007: 52 suatu kurikulum pada satuan pendidikan dan latihan dinilai berhasil bila memenuhi kriteria sebagai
berikut: 1 Peserta dapat mempertunjukkan tingkah laku terminal yang telah
dicapainya karena berupa kemampuan melaksanakan tugas sebagai lulusan.
2 Peserta dapat mempertunjukkan tingkah laku yang memenuhi persyaratan atau pengujian yang telah ditentukan.
46 3 Peserta dapat mempertunjukkan tingkah laku ukuran minimal
perilaku sebagai bukti ketercapaian tujuan kurikulum. c. Bahan Latihan
Menurut Oemar Hamalik 2007: 36 bahan latihan seyogyanya disiapkan secara tertulis agar mudah dipelajari oleh para peserta.
Penulisan bahan dalam bentuk buku paket materi pelatihan hendaknya memperhatikan faktor-faktor tujuan pelatihan, tingkatan para peserta
latihan, harapan lembaga penyelenggara pelatihan, dan lamanya pelatihan. Bahan pelatihan harus disesuaikan dengan tujuan yang
hendak dicapai. Bahan pelatihan juga harus diberikan secara sistematis dan berdasarkan tahapan-tahapan. Cara penulisannya agar disesuaikan
dengan pedoman atau petunjuk penulisan karya ilmiah yang berlaku. Untuk melengkapi bahan pelatihan sebaiknya disediakan sejumlah
referensi terpilih yang relevan dengan pokok bahasan yang diajarkan. Sedangkan menurut Haris Mujiman 2006: 65 dalam penyusun
bahan pelatihan, bahan yang perlu disiapkan diantaranya adalah: 1 Tujuan belajar dan silabi.
2 Bahan ajar dan handout. 3 Pustaka pendukung.
4 Komputer dengan fasilitas internet. 5 Alat-alat bantu belajar.
d. Peserta Penetapan calon peserta pelatihan berkaitan erat dengan
keberhasilan proses pelatihan. Seleksi calon peserta perlu dilakukan