40 d. On the job training Latihan sambil kerja
Tujuannya untuk memberikan kecakapan yang diperlukan dalam pekerjaan tertentu sesuai dengan tuntutan kemampuan bagi pekerjaan
tersebut, dan sebagai alat untuk kenaikan jabatan. Kegiatannya terdiri dari membaca materi, praktek rotasi, kursus khusus, penugsasan, dan
lain-lain. Diperlukan pelatih yang cakap untuk memberikan instruksi, menggunakan situasi pekerjaan sebagai tempat memberikan pelajaran.
e. Pre employment training pelatihan sebelum penempatan Bertujuan mempersiapkan tenaga kerja sebelum ditempatkan atau
ditugaskan pada suatu organisasi untuk memberikan latar belakang intelektual, mengembangkan seni berpikir dan menggunakan akal.
Materi lebih luas dan bersifat teoritik. Pelatihan diselenggarakan oleh lembaga pendidikan di luar organisasi perusahaan.
f. Induction training latihan penempatan Bertujuan untuk melengkapi tenaga baru dengan keterangan-
keterangan yang diperlukan agar memiliki pengetahuan, tentang praktek dan prosedur yang berlaku di lingkungan orgaanisasi atau
lembaga tersebut, seperti: kebijakan, peraturan, kesejahteraan sosial, dan hal-hal yang diharapkan oleh atasan dan rekan sekerja.
g. Supervisory training latihan pengawas Bertujuan untuk mengembangkan keterampilan sebagai pengawas.
Kepada peserta diberikan informasi tentang teori dan penerapan praktis mengenai teknik-teknik pengawasan, serta latihan tenaga kerja lainnya.
41 h. Understudy training
Pelatihan ini bertujuan untuk menyiapkan tenaga kerja yang cakap dalam jenis pekerjaan tertentu dengan cara bekerja langsung dalam
pekerjaan bersangkutan, memberikan pelayanan sebagai seorang asisten atau pembantu.
i. Sistem kemagangan internship training Sistem ini bertujuan menyiapkan tenaga yang terdidik dan terlatih
dengan cara menempatkan tenaga yang sedang disiapkan itu sebagai tenaga kerja pada suatu lembaga atau perusahaan selama jangka waktu
tertentu dengan bimbingan tenaga ahli dari balai latihan dan staf para organisasi atau perusahan tersebut. Peserta seyogyanya telah
menempuh pendidikan di kampus. Berdasarkan berbagai pernyataan di atas, dalam proses pelaksanaan
pendidikan dan pelatihan, jenis dan model pendidikan pelatihan harus disesuaikan terlebih dahulu, penyesuaian tersebut bisa dari tujuan program
dan kompetensi yang diharapkan setelah pelaksanaan progam pendidikan dan pelatihan.
4. Sasaran Pendidikan dan Pelatihan
Menurut Edy Sutrisno 2011: 69 sasaran pendidikan dan pelatihan
serta pengembangan sumber daya manusia adalah sebagai berikut:
a. Meningkatkan produktivitas kerja Pelatihan dapat meningkatkan performance kerja pada posisi jabatan
yang sekarang. Kalau level of performance-nya naikmeningkat, maka
42 berakibat peningkatan dari produktivitas dan peningkatan keuntungan
bagi perusahaan. b. Meningkatkan mutu kerja
Ini berarti peningkatan baik kualitas maupun kuantitas. Tenaga kerja yang berpengetahuan jelas akan lebih baik dan akan lebih sedikit
berbuat kesalahan dalam organisasi. c. Meningkatkan ketepatan dalam perencanaan SDM
Pelatihan yang baik bisa mempersiapkan tenaga kerja untuk keperluan di masa yang akan datang. Apabila ada lowongan-lowongan, maka
secara mudah akan diisi oleh tenaga-tenaga dari dalam perusahaan sendiri.
d. Meningkatkan moral kerja Apabila perusahaan menyelenggarakan program pelatihan yang tepat,
maka iklim dan suasana organisasi pada umumnya akan menjadi lebih baik. dengan iklim kerja yang sehat, maka moral kerja juga akan
meningkat. e. Menjaga kesehatan dan keselamatan
Suatu pelatihan yang tepat dapat membantu menghindari timbulnya kecelakan-kecelakaan akibat kerja. Selain daripada itu lingkungan
kerja akan menjadi lebih aman dan tentram. f. Menunjang pertumbuhan pribadi
Dimaksudkan bahwa program pelatihan yang tepat sebenarnya memberi keuntungan kedua belah pihak yaitu perusahaan dan tenaga
43 kerja itu sendiri. Bagi tenaga kerja, jelas dengan mengikuti program
pelatihan akan lebih memasakkan dalam bidang kepribadian, intelektual, dan keterampilan.
Berdasarkan pernyataan di atas, sasaran pendidikan dan pelatihan dalam hal mengembangkan sumber daya manusia berguna dalam
meningkatkan kinerja tenaga kerja dan memberikan keuntungan untuk institusi.
5. Komponen-komponen Pendidikan dan Pelatihan
Penyelenggaraan suatu program pendidikan dan pelatihan tentu memiliki tujuan yang ingin dicapai. Ketercapaian suatu program
pendidikan dan pelatihan tersebut perlu memperhatikan komponen- komponen yang mendukung terselenggaranya program. Komponen-
komponen pendidikan dan pelatihan antara lain: a. Tujuan
Menurut Sudjana dalam buku Mustofa Kamil 2010: 17 tujuan pelatihan yang dirumuskan akan menuntun penyelenggaraan dari awal
sampai akhir kegiatan, dari pembuatan rencana pembelajaran sampai evaluasi hasil belajar. Oleh karena itu, perumusan tujuan harus
dilakukan dengan cermat. Tujuan pelatihan secara umum berisi hal-hal yang harus dicapai oleh pelatihan. Tujuan umum itu dijabarkan
menjadi tujuan-tujuan yang lebih spesifik. Untuk memudahkan penyelenggara, perumusan tujuan harus dirumuskan secara konkret dan
jelas tentang apa yang harus dicapai dengan pelatihan tersebut.
44 b. Kurikulum
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar. Proses pendidikan tak akan berjalan tanpa adanya kurikulum. Hal ini dapat dilihat pada
gambar 1.
Gambar 1. Kurikulum dan Proses Pendidikan Dari gambar tersebut dapat dilihat bahwa output pelatihan dapat
dipengaruhi langsung oleh kurikulum dan juga oleh proses pelatihan itu sendiri yang terpengaruh pula oleh kurikulum.
Menurut Oemar Malik 2007: 46, kurikulum pelatihan seyogyanya memenuhi persyaratan antara lain:
1 Objektif, artinya berdasarkan tujuan yang jelas dan operasional yang bertalian dengan tujuan tingkah laku yang dapat diamati dan
dapat diukur. 2 Realistik, artinya berdasarkan kenyataan-kenyataan yang ada di
lingkungan organisasi dan masyarakat.