Perencanaan Siklus II Pelaksanaan Siklus II

68 berdasarkan hasil pengamatan lalu menceritakan bersama di depan teman- teman.Kegiatan evaluasi dilakukan guru dengan memberikan pujian dengan kata “hebat, pintar” pada anak yang sudah melaksanakan tugas dengan baik dan memberikan motivasi pada anak yang dinilai masih kurang saat kegiatan proyek. Kegiatan evaluasi dilanjutkan dengan merefleksi kegiatan selama satu hari, guru menyampaikan pesan moral kemudian berdoa, mengucapkan salam dan pulang. 2 Pertemuan Kedua Siklus II Pertemuan kedua pada siklus II dilaksanakan pada hari Rabu 27 Mei 2015. Kegiatan diawali dengan bermain “jamuran”, berbaris dan membaca ikrar. Setelah minum dan beristirahat sebentar dilanjutkan dengan berdoa, hafalan surat dan hadist. Kegiatan inti proyek pada pertemuan kedua adalah “menanam pohon”. Guru melakukan tanya jawab dengan anak-anak saat kegiatan apersepsi tentang tanaman yang ada di rumah masing-masing anak. Selanjutnya guru menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan. Setelah itu, anak-anak dibagi menjadi 3 kelompok. Kelompok 1 diminta untuk mengamati pohon anggur, kelompok 2 diminta untuk mengamati pohon bunga mawar dan kelompok 3 diminta untuk mengamati pohon kaktus. Anak diminta untuk mengamati bagian-bagian pohon dengan dituliskan dan diceritakan di depan teman-teman. Selesai menceritakan, anak diajak untuk menanam pohon anggur. Guru menyediakan tanah, polibag dan pohon anggur. Setiap anak diberi satu pohon anggur untuk di tanam. Guru mengawasi dan membimbing anak saat melakukan kegiatan proyek. Selesai menanam pohon, anak member nama pada masing-masing tanamannya. Kemudian guru melakukan refleksi, dengan bertanya “bagaimana cara merawat 69 tanaman?” dan guru menanyakan “bagaimana cara menanam pohon?”. Kegiatan evaluasi dilanjutkan dengan berdoa, dan pulang. 3 Pertemuan Ketiga siklus II Pertemuan ketiga siklus II dilaksanakan pada hari Kamis, 28 Mei 2015. Kegiatan diawali dengan berbaris, membaca syahadat dan ikrar. Kegiatan inti dari pertemuan ketiga siklus II yaitu “membuat hiasan dinding dengan teknik memilin kertas paper quiling ”. Langkah pembelajaran menggunakan metode proyek diawali dengan penjelasan dari guru tentang kegiatan yang akan dilakukan. Guru menjelaskan cara membuat hiasan dinding dengan teknik memilin kertas. Kegiatan akan dilakukan secara berkelompok. Setiap kelompok akan menghasilkan produk yang berbeda. Anak-anak mendengarkan setiap penjelasan guru tentang cara membuat hiasan dinding dengan teknik memilin kertas. Guru memberikan contoh masing-masing produk yang akan dihasilkan. Setelah anak paham dan mengerti cara membuatnya, guru membagi anak ke dalam 3 kelompok kerja serta membagikan alat dan bahan yang akan digunakan. Guru mengawasi proses kerja anak dan mengevaluasi setelah anak selesai membuat produk. Setelah kegiatan evaluasi dilanjutkan dengan berdoa, dan pulang. 4 Pertemuan Keempat Siklus II Pertemuan keempat siklus II dilaksanakan pada hari Senin, 1 Juni 2015. Kegiatan diawali seperti pertemuan-pertemuan sebelumnya yaitu berbaris, membaca syahadat dan membaca ikrar. Kegiatan proyek pada pertemuan ini yaitu “membuat persiapan lebaran”. Tema ini dipilih dengan alasan kontekstual karena hampir memasuki bulan Ramadhan dan hari Raya Idul Fitri pada ujungnya. 70 Kegiatan diawali dengan apersepsi tentang bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri. Kemudian guru menjelaskan kegiatan proyek yang akan dilaksanakan oleh anak. Guru memberikan contoh kegiatan yang akan dilakukan, setelah anak memahami penjelasan, guru melakukan pembagian menjadi 3 kelompok. 2 kelompok membuat ketupat dari bahan kertas dan 1 kelompok membuat kue-kue lebaran menggunakan plastisin. Guru mengawasi proses kerja anak dan mengevaluasi setelah anak selesai membuat mengerjakan kegiatan proyek. Setelah kegiatan evaluasi dilanjutkan dengan berdoa, dan pulang.

c. Observasi Siklus II

Tahap ketiga dari penelitian tindakan kelas ini adalah observasi. Observasi dilakukan bersamaan dengan berlangsungnya tindakan. Indikator yang diamati yaitu kemampuan menyesuaikan diri dengan lingkungan adaptif, kemampuan bertindak asertif, kemampuan berempati, kemampuan bersikap santun kepada teman sebaya, bekerjasama dengan teman sebaya, kemampuan berinisiatif. Berdasarkan hasil pengamatan pada pertemuan pertama, sebagian besar anak sudah terlihat mudah menyesuaikan diri dengan teman sekelompoknya, sudah bias membagi tugas secara mandiri namun beberapa anak masih ada yang dibimbing dalam pembagian tugas dalam kelompok. Beberapa anak saat kegiatan mencari cacing ada yang tidak berani namun sebagian besar antusias mencari cacing yang ada dalam kotak tanah. Dalam satu kelompok sebagian besar anak sudah bias saling membantu, saling menyemangati untuk menyelesaikan tugas kelompok yang diberikan namun ada anak yang masih ingin bekerja sendiri. 71 Beberapa anak berani mengungkapkan pendapat dalam kelompok demi kepentingan bersama, misalnya meminta teman-teman bekerjasama dan mau menyelesaikan tugas sesuai pembagian. Berdasarkan hasil pengamatan pada pertemuan kedua, sebagian besar anak sudah mandiri dan sebagian kecil masih dibimbing dalam mengerjakan kegiatan mengamati tumbuhan dan menanam pohon. Anak-anak sudah terlihat mudah beradaptasi, bekerjasama, saling membantu, saling memberikan semangat demi kepentingan kelompok. Saat kegiatan mengamati dan menuliskan hasil pengamatan, ada kelompok yang sudah mengerti apa saja yang harus ditulis dan ada kelompok yang harus dibimbing. Dalam kelompok anak saling membantu membuat cerita berdasarkan pengamatan, namun ada anak yang hanya mendengarkan saja tanpa menyampaikan pendapat. Saat menanam pohon anak terlihat sangat antusias dan bertambah senang ketika tahu bahwa tanaman yang ditanam di polybag boleh dibawa pulang dan ditanam di rumah. Anak mengikuti arahan yang diberikan guru bagaimana cara menanam pohon di polybag. Berdasarkan hasil pengamatan pada pertemuan ketiga, anak-anak sudah lebih mudah beradaptasi namun ada anak yang masih meminta ganti kelompok. Saat kegiatan membuat hiasan dinding dengan teknik memilin kertas sebagian besar anak antusias mengerjakan tugas elompoknya dengan kerjasama yang baik, saling bertukar pendapat dan membagi tugas tanpa bantuan guru namun ada beberapaanak yang asik menggambar dan tidak membuat suatu gambar dengan pilinan kertas jika tidak dibimbing guru. 72 Berdasarkan hasil pengamatan pada pertemuan keempat, sebagian besar mudah beradaptasi dengan kelompok namun ada yang masih belum bias beradaptasi dengan mudah tanpa bantuan guru. Anak-anak sudah terbiasa membagi tugas secara mandiri. Beberapa anak tidak langsung mau saat dibagi tugas yang menjadi bagiannya tetapi sebagian besar anak langsung maumengerjakan tugas yang menjadi bagiannya. Ada anak yang meminta istirahat namun tugasnya belum selesai, tetapi mayoritas mengerjakan sampai selesai dengan tekun. Adapun rekapitulasi hasil keterampilan anak Siklus II dapat dilihat pada tabel 7. Tabel 7. Rekapitulasi Hasil Kecerdasan Interpersonal Anak Siklus II No Skor Kriteria Jumlah Anak Persentase 1 18,75 BSB 10 90,91 2 15 – 18,75 BSH 1 9,09 3 11,25 - 15 MB 4 11,25 BB Jumlah 11 100 Sumber: Lampiran 22 hal 124 Tabel di atas dapat menunjukkan bahwa kecerdasan interpersonal anak berada pada kriteria Berkembang Sangat BaikBSB. Dari 11 anak yaitu 10 anak dengan persentase 90,91 berada pada criteria Berkembang Sangat Baik BSB dan 1 anak dengan persentase 9,09 berada pada criteria Berkembang Sesuai Harapan BSH. Karakteristik kecerdasan interpersonal yang paling tinggi dicapai anak pada Siklus II yaitu kemampuan bekerja sama sedangkan karakterstik kecerdasan interpersonal yang paling rendah dicapai yaitu kemampuan

Dokumen yang terkait

UPAYA MENINGKATKAN KECERDASAN INTERPERSONAL MELALUI METODE PROYEK PADA ANAK KELOMPOK B Upaya Meningkatkan Kecerdasan interpersonal Melalui Metode Proyek Pada Anak Kelompok B TK Islam Mardi Siwi Pajang Laweyan Surakarta Tahun Pembelajaran 2013/2014.

0 3 10

PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL PADA ANAK KELOMPOK B2 DI TK ABA KERINGAN TURI SLEMAN YOGYAKARTA.

2 10 153

MENINGKATKAN KECERDASAN INTERPERSONAL ANAK MELALUI METODE PROYEK PADA ANAK KELOMPOK B TK KUSUMA BACIRO GONDOKUSUMAN YOGYAKARTA.

0 0 148

PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN MANDIRI (BELAJAR MELALUI TINDAKAN) TERHADAP MINAT BELAJAR ANAK KELOMPOK B TK ABA PLUS AL FIRDAUS MANCASAN, PANDOWOHARJO, SLEMAN.

0 2 133

LAPORAN INDIVIDU PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN 2014 DI TK AISYIYAH BUSTANUL ATHFAL PLUS AL FIRDAUS Mancasan, Pandowoharjo, Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta.

0 0 74

LAPORAN INDIVIDU PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN 2014 DI TK AISYIYAH BUSTANUL ATHFAL PLUS AL FIRDAUS Mancasan, Pandowoharjo, Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta.

0 1 66

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2014 DI TK AISYIYAH BUSTANUL ATHFAL PLUS AL FIRDAUS Mancasan, Pandowoharjo, Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta.

0 1 94

LAPORAN PPL TK ABA PLUS AL-FIRDAUS Mancasan, Pandowoharjo, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

0 4 85

LAPORAN INDIVIDU PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN 2014 DI TK AISYIYAH BUSTANUL ATHFAL PLUS AL FIRDAUS Mancasan, Pandowoharjo, Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta.

0 0 90

LAPORAN INDIVIDU PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN 2014 DI TK AISYIYAH BUSTANUL ATHFAL PLUS AL FIRDAUS Mancasan, Pandowoharjo, Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta.

0 1 60