29 proyek sesuai tema dan tujuan, kegiatan penyiapan pengelompokkan anak sesuai
dengan kriteria yang telah ditetapkan, menyusun deskripsi pekerjaan masing- masing kelompok, dan kegiatan penyiapan anak untuk mengikuti kegiatan proyek.
Kedua, tahap kegiatan pengembangan. Pada kegiatan ini guru melakukan apersepsi yang mengarah pada tema kegiatan yang akan dilakukan. Guru dan
anaka berdiskusi tentang kegiatan yang akan dilakukan pada masing-masing kelompok. Selanjutnya guru membimbing dan mengarahkan masing-masing
kelompok untuk berkreasi dan anak-anak diberikan kesempatan untuk melakukan kegiatan proyek sesuai dengan tugas kerjanya.
Ketiga, kegiatan penutup. Setelah kegiatan proyek diselesaikan oleh masing-masing kelompok maka hasil proyek dipasang dan kegiatan proyek
diakhiri dengan merapikan dan membersihkan tempat kerja yang digunakan.
c. Tahap Penilaian
Guru dan anak melakukan refleksi tentang hasil proyek yang telah dikerjakan. Anak diminta mempresentasikan hasil proyek yang telah mereka buat.
Guru memberikan penilaian terhadap hasil kerja anak agar guru mengetahui secara rinci tujuan pengajaran yang ingin dicapai melalui metode proyek dapat di
capai secara memadai atau tidak. Lilian G. Katz dan Sylvia C dalam Jaipul dan James 2011: 317
menjabarkan fase kerja dalam metode proyek yang terdiri dari tiga fase, sebagai berikut :
30
a. Fase 1 : Memulai Proyek
Fase pertama proyek, guru dan anak menentukan bersama tentang topik yang akan dipilih berkaitan dengan fenomena yang bisa diamati langsung dalam
lingkungan anak, berada di dalam pengalaman anak, memungkinkan dilakukan penelitian langsung, sesuai dengan budaya lokal, terkait dengan tujuan sekolah,
memberi cukup kesempatan untuk menerapkan keterampilan dasar yang sesuai dengan anak, topik yang dipilih tidak terlalu luas. Setelah topik ditentukan, guru
mendorong anak untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman tentang topik yang mereka pilih. Pada fase ini anak-anak mengajukan pertanyaan tentang topik yang
bisa menunjukkan kesenjangan pengetahuan atau kesalahpahaman yang bisa membentuk dasar bagi perencanaan fase kedua. Guru dan anak secara bersama
membuat daftar pertanyaan yang akan menjadi dasar proyek mereka.
b. Fase 2 : Mengembangkan Proyek
Tujuan utama fase kedua adalah memperoleh informasi baru, khususnya melalui pengalaman langsung dan dari dunia nyata. Pada fase ini anak mencari
informasi yang diperoleh melalui kunjungan ke tempat sesuai topik, melalui wawancara kepada pihak yang memiliki pengalaman langsung yang terkait topik,
atau bisa juga melalui buku, televisi, atau internet. Setelah kerja lapangan dan memperoleh data dari wawancara, kunjungan, atau sumber lain, anak-anak bisa
mengingat kambali banyak hal dan meninjau informasi yang dikumpulkan dari wawancara. Pada fase ini anak menerapkan keterampilan berbicara, menggambar,
menulis, membuat bagan, dan membuat proyek sesuai dengan topik dan hasil