31 penelitian. Pada fase ini anak terlibat langsung dalam merencanakan proyek apa
yang akan dipamerkan.
c. Fase 3 : Menyelesaikan Proyek
Tujuan utama fase terakhir proyek adalah menyelesaikan pekerjaan perorangan dan kelompok. Pada fase terakhir ini guru mengajak anak untuk
mendiskusikan tentang hasil proyek yang berhasil mereka kerjakan dan mengajak anak untuk menata hasil proyek yang akan dipamerkan pada pengunjung. Pada
fase ini anak-anak juga diajak untuk mengevaluasi pekerjaan mereka sendiri, membandingkan hasil temuan dengan pertanyaan yang mereka buat pada fase 1.
Tahapan kerja metode proyek pada anak usia dini dapat disimpulkan terdiri dari 3 tahapan atau fase yaitu :
a. Tahap 1 Persiapan atau Memulai Proyek
Tahap ini anak-anak berdiskusi dengan guru untuk menentukan tema yang akan dipelajari. Setelah tema sudah ditetukan, tahap selanjutnya adalah
mengetahui sejauh mana pengetahuan anak tentang tema yang sudah di tentukan. Terakhir adalah membuat daftar pertanyaan atau hal-hal yang ingin diketahui
anak.
b. Tahap 2 Menggali Informasi atau Mengembangkan Proyek
Tahap ini anak menggali informasi tentang tema yang telah dipilih melalui buku, wawancara dengan ahli, penjelasan guru, film, atau melakukan kunjungan
yang berkaitan dengan tema. Setelah menggali informasi secara mendalam anak- anak melaporkan hasil temuan mereka sebagai bahan untuk merencanakan proyek
yang akan mereka buat dan mempersiapkan alat dan bahan yang akan diperlukan
32 dalam kegiatan proyek. Selanjutnya guru memberi kesempatan kepada anak untuk
melakukan kegiatan proyek sesuai dengan tugasnya.
c. Tahap 3 Evaluasi atau Menyelesaikan Proyek
Tahap ini anak-anak membuat proyek akhir mereka secara berkelompok. Setelah proyek selesai dibuat mereka memasang atau menata untuk dipamerkan
dan melakukan presentasi tentang proyek yang telah di buat. Terakhir adalah mengaitkan pengetahuan yang telah diperoleh dengan daftar pertanyaan atau hal-
hal yang ingin dipelajari pada tahap pertama. Hal ini merupakan proses refleksi tentang kegiatan dari tahap pertama sampai tahap ketiga.
4. Perbedaan Pendekatan Sistematis dengan Metode Proyek
Katz dan Chard 1989: 11 dalam Martha Christianti 2011 memaparkan perbedaan ciri-ciri pendekatan proyek dan pengajaran sistematis. Berikut disajikan
dalam tabel 1. Tabel 1. Perbedaan Pengajaran Sistematis dan Pendekatan Proyek
Pengajaran Sistematis Pendekatan Proyek
Perolehan keterampilan Penerapan keterampilan
Motivasi ekstrinsik Motivasi intrinsik
Keinginan anak bekerja adalah untuk guru dan hadiah adalah sumber
motivasi Minat
dan keterlibatan
anak meningkatkan usaha dan motivasi
Guru memilih kegiatan belajar dan menyediakan bahan ajar pada tingkat
pengajaran yang tepat Anak memilih berbagai kegiatan
yang disediakan oleh guru dan mencari tingkat tantangan yang tepat
Guru adalah ahli, melihat anak sebagai individu yang memiliki
kelemahan Anak
adalah ahli,
guru mengembangkan kecakapan anak
Guru bertanggung jawab untuk belajar dan prestasi adalah sesuatu
yang harus dicapai anak Anak
berbagi tanggung
jawab dengan guru untuk belajar dan
mencapai prestasi