72
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di kelas unggulan siswa kelas X jurusan busana butik SMK N 1 Sewon, yang beralamat di Pulutan, Pendowoharjo, Sewon,
Bantul. Letak sekolah berada di tengah-tengah pemukiman warga sehingga situasinya sangat nyaman untuk belajar. SMK N 1 Sewon mempunyai tujuh
bidang keahlian antara lain Busana Butik, Jasa Boga, Patiseri, Tata Kecantikan Rambut, Tata Kecantikan Kulit, Akomodasi Perhotelan, dan Usaha Perjalanan
Wisata. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, dapat diambil kesimpulan bahwa kondisi fisik SMK N 1 Sewon baik dan memadai. Terlihat dari kondisi fisik
gedung sekolah yang terawat dan bersih sehingga mendukung proses belajar mengajar. Kondisi ini dilengkapi dengan sarana prasarana sekolah yang
memadai.
1. Deskripsi Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Unggulan Siswa Kelas X
Jurusan Busana Butik SMK N 1 Sewon dilihat dari Input, Proses, dan
output
Berdasarkan hasil wawancara, pada penerimaan siswa baru tahun 2013 sesuai kebijakan jurusan busana butik maka pada angkatan ini diadakan kelas
unggulan, yang terdiri dari satu kelas yaitu kelas X Busana Butik 1. Tujuan diadakannya kelas unggulan di SMK N 1 Sewon, yaitu untuk menghasilkan
tamatan yang mempunyai jiwa wirausaha dengan memberikan fasilitas siswa mini labolatorium di Unit Produksi sekolah. Harapan diadakan kelas unggulan
yaitu siswa yang mengikuti kelas unggulan nantinya dapat memperoleh UNAS
73 yang bagus sehingga jika nantinya akan melanjutkan ke perguruan tinggi mampu
mendapatkan perguruan tinggi yang diminatinya, memperoleh pengalaman dan ilmu yang lebih, dan mampu menerapkan jiwa wirausaha dimulai sejak dini.
Kelas unggulan merupakan salah satu kelas yang bertujuan untuk mengarahkan siswa untuk berwirausaha.
Kompetensi yang diharapkan di kelas unggulan sama dengan kelas regular, tetapi yang ditekankan pada kelas unggulan ini yaitu siswa dilatih untuk
memproduksi dan memasarkan produk. Kelebihan diadakan kelas unggulan yaitu mempermudah proses pembelajaran karena diprediksi siswa di kelas unggulan
mempunyai kemampuan yang rata-rata sama dengan kecerdasan yang lebih. Kekurangan dari penyelenggaran di kelas unggulan yaitu jika pembagian siswa
dlihat dari kemampuannya mungkin di kelas lain mereka mampu berada di rangking atas, namun karena di kelas unggulan persaingan mereka lebih ketat.
Pembayaran SPP siswa kelas regular maupun kelas unggulan sama, meskipun dari fasilitas fisik dan pembelajarannya berbeda.
a. Input siswa di kelas unggulan Seleksi siswa di kelas unggulan ini didasarkan dari nilai UNAS yang tinggi.
Nilai rata-rata ujian siswa jurusan busana butik minimal 8. Karakteristik siswa merupakan siswa pilihan dengan kemampuan lebih. Berdasarkan hasil
obeservasi, kondisi siswa dari aspek fisiologis terlihat dengan keadaan siswa yang tidak cacat fisik, mampu mengerjakan tugas praktek, dan mampu
mengumpulkan tugas sesuai wakktu yang telah ditentukan. Sedangkan kondisi psikologis siswa terlihat dari siswa mampu mengulas kembali materi yang sudah
74 dipelajari, mempunyai motivasi belajar yang baik, dan antusias mengikuti
pelajaran. b. Penentuan Guru di kelas unggulan
Kriteria guru di kelas unggulan yaitu guru yang masa kerjanya ±15 tahun, mempunyai kepemilikan sertifikat, guru yang aktif, menguasai materi
pembelajaran, dan kesediaan over time. Penentuan guru di kelas unggulan
dilakukan melalui kesepakatan rapat guru-guru di jurusan busana butik. Kondisi fisiologis guru terlihat yaitu guru leluasa bergerak ke seluruh kelas dan intonasi
suara terdengar cukup jelas dari sisi kelas. Kondisi psikologis guru terlihat ketika menyampaikan pelajaran guru bersemangat dan mempunyai kestabilan emosi
dalaam mengelola pembelajaran. Sedangkan kesiapan mengajar guru terlihat dengan membawa perangkatpembelajaran, penggunaan media yang tepat, guru
dapat memperagakan apa yang diajarkan secara jelas, guru dapat menjawab pertanyaan siswa, dan mampu menguasai media yang digunakan.
c. Karakteristik kelompok kelas unggulan Jumlah siswa kelas unggulan adalah 30 orang siswa yang merupakan
siswa pilihan dari proses seleksi. Sedangkan pada kelas regular jumlah siswa adalah 32-34 orang siswa sesuai dengan
input penerimaan siswa baru. d. Fasilitas Fisik
Fasilitas fisik di kelas unggulan terlihat dari kondisi ruang belajar terlihat bersih, penerangan cukup, meja dan kursi tercukupi, papan tulis, labolatorium di
kelas unggulan yaitu menggunakan mesin industri high speed, mesin press,
mesin lubang kancing, mesin pemasang kancing, mesin obras, standing hanger,
75 ruang ganti, lemari display, rak, tempat sampah, dilengkapi dengan LCD, P3K,
dan alat kebersihan lainnya. Sedangkan fasilitas labolatorium di kelas regular lebih sederhana
dibandingkan dengan kelas unggulan sebagian besar menggunakan mesin jahit manual yang dilengkapi dengan dinamo, tanpa adanya mesin press, mesin
lubang kancing, dan mesin pemasang kancing. Kurikulum yang digunakan di kelas unggulan sama dengan kurikulum di
kelas regular yaitu kurikulum 2013. Perbedaan antara kelas unggulan dan kelas regular yaitu jumlah jam yang lebih dibandingkan kelas regular. Pada kelas
regular beban jam praktek 7x45 menit, sedangkan di kelas unggulan 10x45 menit. Penilaian di kelas unggulan juga berdasarkan KKM yaitu 8..
Deskripsi data pelaksanaan pembelajaran dasar teknologi menjahit di kelas unggulan siswa kelas X di SMK N 1 Sewon, ditinjau dari komponen proses
meliputi tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, media pembelajaran, metode pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran dan pendapat siswa tentang
pelaksanaan pembelajaran di kelas unggulan siswa kelas X di SMK N 1 Sewon.
2. Deskripsi Data Pelaksanaan Pembelajaran Dasar Teknologi Menjahit