3.5.6 Analisis Spektroskopi Infra Merah FTIR
Dua variasi instrumental dari spektroskopi IR yaitu metode dispersif yang lebih tua, dimana prisma atau kisi dipakai untuk mendispersikan radiasi IR, dan
metode Fourier Transform FT yang lebih akhir, yang menggunakan prinsip interferometri. Kelebihan-kelebihan dari FTIR mencakup persyaratan ukuran sampel
yang kecil, perkembangan spektrum yang cepat dan karena instrumen ini memiliki komputer yang terdeteksi kemampuan untuk menyimpan dan memanipulasi
spektrum. Spektrum-spektrum dispersif dan sebagian besar polimer impor komersial
telah dicatat, oleh karenanya identifikasi kualitatif zat-zat yang tidak diketahui sering kali bisa diselesaikan melalui perbandingan. Ini mencakup polimer-polimer yang
memiliki stereokimia atau distribusi rangkaian monomer yang bervariasi, karena perbedaan demikian biasanya menghasilkan spektrum-spektrum yang berbeda.
Spektrum-spektrum komparatif tidak tersedia, pengetahuan ke struktur polimer bisa diperoleh melalui pertimbangan yang wajar terhadap pita-pita absorpsi gugus
fungsional, atau dengan membandingkan spektrum dengan spektrum senyawa- senyawa model berat molekul rendah yang siap terkarakterisasi dengan struktur yang
mirip Stevens, 2001. Penggunaan spektrofotometer FTIR untuk analisa banyak diajukan untuk
identifikasi suatu senyawa. Hal ini disebabkan spektrum FTIR suatu senyawa misalnya, senyawa organik bersifat khas, artinya senyawa yang berbeda akan
mempunyai spektrum yang berbeda pula. Vibrasi ikatan kimia pada suatu molekul
Universitas Sumatera Utara
menyebabkan pita serapan hampir seluruhnya di daerah spektrum IR yakni 4000-400 cm
-1
Pada temperatur biasa molekul organik frekuensi vibrasinya dalam keadaan tetap. Masing-masing ikatan mempunyai vibrasi regangan stretching dan vibrasi
tekuk bending yang dapat mengabsorpsi energi radiasi pada frekuensi itu. Vibrasi regangan adalah terjadinya terus-menerus perubahan jarak antara
.
dua atom di dalam suatu molekul. Vibrasi regang ini ada dua macam, yaitu regang simetris dan tak
simetris. Vibrasi tekuk adalah terjadinya perubahan sudut antara dua ikatan kimia. Ada empat macam vibrasi tekuk, yakni vibrasi tekuk dalam bidang inplane
bending yang dapat berupa vibrasi scissoring deformasi atau vibrasi rocking dan vibrasi keluar bidang out of plane bending yang dapat berupa wagning atau
berupa twisting. Formulasi bahan polimer komersial dengan kandungan aditif bervariasi
sebagai plasticizer, pemantap, dan anti oksidasi, memberikan kekhasan pada spektrum infra merahnya. Analisis infra merah memberikan informasi tentang
kandungan aditif, panjang rantai, dan struktur rantai polimer. Disamping itu, analisis IR dapat digunakan untuk karakterisasi bahan polimer yang terdegradasi oksidatif
dengan munculnya gugus karbonil dan pembentukan ikatan rangkap pada rantai polimer. Gugus lain yang menunjukkan terjadinya degradasi oksidatif adalah gugus
hidroksida dan karboksilat Haryono, 1991. Gambar 3.6 memperlihatkan alat FTIR model Perkin Elmer yang digunakan untuk analisis adanya perubahan gugus fungsi
dan interaksi kimia antara bahan matriks dan pengisi dalam komposit.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.6 Spektra FTIR Model Perkin Elmer
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Pembuatan Protein Kedelai dari Limbah Padat Industri Tahu