Analisis FTIR Analisis Permukaan dengan Mikroskop Pemindai Elektron SEM

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pembuatan Protein Kedelai dari Limbah Padat Industri Tahu

Pada pembuatan protein kedelai, dari 500 gram sampel limbah padat industri tahu ampas tahu dihasilkan protein kedelai kurang lebih sebanyak 44 gram. Protein kedelai dari limbah padat industri tahu hasil penelitian ini berupa serbuk berwarna kuning yang dapat dilihat pada Gambar 4.1 di bawah ini. Gambar 4.1 Serbuk Protein Kedelai Hasil Limbah Padat Industri Tahu

4.2 Karakterisasi Serbuk Protein Kedelai

4.2.1 Analisis FTIR

Spektra hasil analisis FTIR dari serbuk protein kedelai memberikan puncak- puncak spectrum serapan dengan bilangan gelombang yang dapat dilihat pada Tabel 4.1 sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara Tabel 4.1 Data Analisis FTIR pada serbuk protein kedelai Sampel Bilangan Gelombang cm -1 Gugus Fungsi Pustaka Pavia, 1983 Protein kedelai 3750,57 3276,53 2923,93 1631,05 Gugus O-H bebas N-H tumpang tindih dengan OH Uluran C-H Uluran C=O 3500-3750 ke atas 3000-3500 2850-3000 1640-1670 Adapun hasil spektrum analisis FTIR dari serbuk protein kedelai dapat dilihat pada Gambar 4.2 di bawah ini : Gambar 4. 2. Spektra Hasil Analisis Gugus Fungsi Serbuk Protein Kedelai dari Limbah Padat Industri Tahu dengan FTIR Universitas Sumatera Utara Dari analisis gugus fungsi dengan FTIR diperoleh hasil bahwa serbuk protein kedelai dari limbah padat industri tahu mengandung gugus fungsi O-H bebas pada spektrum 3750,57 cm -1 , fungsi N-H yang tumpang tindih dengan O-H pada bilangan gelombang 3276,52 cm -1 kemudian terdapat juga spektrum yang menunjukkan adanya uluran C-H pada bilangan gelombang 2923,93 cm -1 , serta terdapat gugus fungsi karbonil, yaitu uluran C=O pada bilangan gelombang 1631,05 cm -1 .

4.2.2 Analisis Permukaan dengan Mikroskop Pemindai Elektron SEM

Hasil analisis SEM dari Protein kedelai dapat dilihat pada Gambar 4.3 di bawah ini : Gambar 4.3 Foto SEM Protein kedelai dari Limbah Padat Industri Tahu struktur globular Universitas Sumatera Utara Dan dari hasil foto SEM pada Gambar 4.3 di atas, dapat dilihat bahwa protein kedelai pada ampas tahu adalah protein dengan struktur globular. Protein globular memiliki bentuk bulat atau hampir bulat, mempunyai bentuk kristal, dan umumnya berat molekulnya mudah ditentukan, serta dapat larut di dalam basa, asam, garam, ataupun alkohol. Selain struktur globular, stuktur protein yang lain adalah protein dengan struktur fibrosa, yaitu protein yang berbentuk panjang, amorf, dan berat molekulnya sulit ditentukan dengan pasti, serta tidak larut di dalam garam, basa, asam, dan alkohol Yang dan Tang, 2002. Contoh protein dengan stuktur globular adalah albumin, globulin, protein enzim, protein hormon. Sedangkan contoh protein fibrosa adalah kolagen, miosin, keratin. Hal ini sesuai dengan yang ditulis oleh Manso, 2012 bahwa protein kedelai tersusun dari suatu campuran dari albumin dan globulin, yang mana 90 terdiri dari protein yang memiliki struktur globular.

4.3 Pembuatan Film Bioplastik Protein kedelai – Gliserol dan Film