Kedelai Protein Kedelai Penggunaan Poliester Amida Pada Bioplastik Protein Kedelai Dari Limbah Padat Industri Tahu dengan Gliserol sebagai Bahan Pemlastis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kedelai

Kedelai adalah tanaman pangan berupa semak yang tumbuh tegak dan termasuk Famili Leguminosa kacang-kacangan. Berdasarkan jenisnya tanaman kedelai terdiri atas kedelai putihkuning, hitam, cokelat, dan hijau. Hubeis 1984 dalam Sutanto 1998, menyatakan bahwa berdasarkan umurnya kedelai terbagi atas kedelai berumur pendek 60-80 hari, berumur sedang 90-100 hari, dan berumur dalam 110-120 hari. Pada tanaman kedelai biasanya yang diambil adalah bijinya. Struktur biji kedelai terdiri atas tiga bagian utama, yaitu keping bijikotiledon 90, kulit biji 8, dan embriohipokotil 2. Nilai gizi kedelai cukup tinggi terutama kandungan proteinnya. Selain protein, kedelai juga mempunyai kandungan lemak yang cukup tinggi, yang terdiri atas 86 asam lemak tidak jenuh dan 40 asam lemak jenuh. Komposisi zat gizi secara lengkap dapat dilihat pada Tabel 2.1. Biji kedelai berkeping dan terbungkus kulit biji, dan tidak mengandung jaringan endosperma. Embrio terletak diantara keping biji. Warna kulit biji kuning, hitam, hijau, atau cokelat. Pusat biji adalah jaringan bekas biji yang melekat pada dinding buah. Universitas Sumatera Utara Tabel 2.1 Komposisi Gizi Tiap 100 g Berat Kedelai Komponen Kadar Protein 35-45 Lemak 18-32 Karbohidrat 12-30 Air 7 Sumber: Muchtadi, 1989

2.2 Protein Kedelai

Protein adalah struktur makromolekul yang terdiri atas asam-asam amino yang saling berhubungan melalui ikatan peptida. Protein kedelai terdapat dalam jaringan kotiledon biji kedelai. Pada tingkat subseluler, protein kedelai terdistribusi di dalam bagian-bagian sel yang disebut protein tubuh dan di sekitar sitoplasma. Sekitar 90 protein kedelai adalah globulin yang terdapat sebagai protein cadangan, sisanya merupakan enzim-enzim intraseluler lipoksigenase, amilase hemaglutinin, protein inhibitor dan lipoprotein membran Kinsella dalam Sutanto, 1998. Gambar 2.1 Sruktur Kimia Asam Amino Protein Kedelai Sutanto, 1998 + H 3 N C H C O O R rantai samping Hidrogen α Gugus karboksil Karbon α Gugus Amin α Universitas Sumatera Utara Sifat fungsional protein adalah sifat fisik dan kimia yang memungkinkan protein menyumbang karakteristik yang diinginkan pada makanan. Sifat-sifat fungsional protein yang dapat diklasifikasikan ke dalam tiga kelompok utama, yaitu 1 sifat hidrasi berhubungan dengan interaksi protein-air seperti daya ikat air, kebasahan, swelling, daya lekat, kekentalan, kelarutan; 2 sifat yang berhubungan dengan interaksi protein-protein seperti pembentukan gel, dan 3 sifat-sifat permukaan seperti emulsifikasi Cheftel et al., 1985 dalam Sutanto, 1998. Sifat fungsional protein ini dipengaruhi oleh faktor intrinstik, faktor lingkungan, dan perlakuan selama proses. Protein kedelai menjadi pilihan yang baik sebagai bahan baku film plastik karena polimer asam amino ini berisi 20 asam amino yang pada rantai samping, rantai akhir, atau rantai utamanya dapat menampung gugus fungsi. Gugus fungsi seperti amida, hidroksil, dan karboksil dapat berinteraksi dengan berbagai bahan pemlastis.

2.3 Limbah Industri Tahu