91 dilakukan secara acak sehingga masing-masing kelompok terdiri dari 9
siswa.
F. Teknik Pengumpulan Data
Pada penelitian ini, data yang akan diambil adalah mengenai perilaku prokrastinasi akademik siswa, meliputi aspek
–aspek yang terdapat dalam prokrastinasi akademik. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data
yaitu skala. Dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan skala prokrastinasi. Hal ini peneliti lakukan untuk memperkecil kemungkinan
ketidak akuratan dalam penelitian. Menurut Sugiyono 2007: 134 untuk melakukan suatu pengukuran
dengan tujuan menghasilkan data kuantitatif yang akurat, maka setiap instrument harus mempunyai skala. Jenis skala yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Skala Likert. Hal ini Karena Skala Likert dapat digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau
sekelompok orang tentang fenomena sosial. Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala psikologis untuk
mengetahui tingkat prokrastinasi akademik pada siswa. Skala prokrastinasi akademik ini diharapkan dapat memberi data psikologis mengenai perilaku
prokrastinasi akademik siswa kela VIII SMP Negeri 1 Piyungan yang tidak dapat diperoleh melalui metode lain.
92
G. Instrument Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala prokrastinasi akademik sebagai instrument utama untuk mengukur tingkat
prokrastinasi akademik yang dimiliki siswa. Skala prokrastinasi akademik yang digunakan dalam penelitian ini merupakan skala prokrastinasi akademik
yang dikembangkan dan telah diujikan oleh Citra Dewi Anggraeni pada tahun 2014. Skala prokrastinasi akademik ini telah melalui uji validitas dengan
proses expert judgement penilaian atau masukan dari orang lain. Sedang untuk uji reliabilitas, diperoleh koefisien sebesar 0,86 yang artinya inventori
ini memiliki tingkat reliabilitas ang tinggi. Tingkat prokrastinasi akademik yang diukur menggunakan skala yang
disusun berdasarkan faktor –faktor prokrastinasi akademik yang dibagi 6
berdasarkan pendapat Solomon dan Rothblum 1984 yaitu meliputi sulit mengambil keputusan, membelot, kurang asertif, takut gagal, menginginkan
sesuatu dalam keadaan perfeksionis, ketakutan atau kebencian terhadap tugas. Dalam skala prokrastinasi akademik, responden diminta untuk
menjawab suatu pernyataan dengan akaternatif pilihan jawaban. Masing –
masing jawaban dikaitkan dengan nilai berupa angka untuk mengetahui tingkat prokrastinasi akademik yang dimiliki siswa. Penyebaran dan pengisian
skala prokrastianasi akademik ditujukan pada subjek penelitian, baik sebelum maupun setelah treatment diberikan. Namun dalam penelitian ini, skala yang
sudah dikembangkan tersebut akan dilakukan uji validitas dan reliabilitas kembali. Berikut kisi
–kisi skala prokrastinasi akademik:
93 Tabel 1. Kisi-kisi Skala Prokrastinasi.
Variabel Indikator
No. Item Jumlah
Item Positif
Negatif
Prokrastinasi Akademik
Sulit mengambil keputusan 1, 3,5
2 4
Membelot 7, 9, 12,
15, 17 8, 16
7 Kurang asertif
- 22, 23, 25
3 Takut gagal
26, 27, 31, 33
4 Menginginkan sesuatu dalam
keadaan perfeksionis 34, 35,
36, 38 -
4 Ketakutan atau kebencian
terhadaap tugas atau malas 42
41, 45 3
Jumlah Item 25
Model skala yang digunakan dalam skala prokrastinasi akademik adalah skala likert. Skala ini dijadikan sebagai tiitk tolak untuk menyusun item
– item yang dapat berupa pertanyaan maupun pernyataan yang bersifat positif dan
negatif Sugiyono, 2007: 135. Setiap pernyataan dalam skala prokrastinasi akademik yang digunakan dilengkapi dengan empat pilihan jawaban yaitu :
Sangat Sesuai SS, Sesuai S, Tidak Sesuai TS, dan Sangat Tidak Sesuai STS. Skala ini telah dimodifikasi dengan menghilangkan pilihan jawaban
ragu –ragu dengan tujuan menghindari kecenderungan subjek dalam memilih
jawaban tersebut. Berikut skor penilaian untuk jawaban bersifat favorable dan unfavorable:
Tabel 2. Skor Penilaian Skala Prokrastinasi Akademik
Pilihan Jawaban Skor Positif
Skor Negatif SS Sangat Sesuai
4 1
S Sesuai 3
2 Tidak Sesuai TS
2 3
Sangat Tidak Sesuai STS 1
4
Berdasarkan skor tersebut maka akan diketahui tinggi rendahnya tingkat prokrastinasi akademik siswa. Semaik tinggi skor yang diperoleh, maka
94 semaikn tinggi pula tingkat prokrastinasi akademik siswa. Begitu pula
sebaliknya, semakin rendah skor yang diperoleh siswa, maka semakin rendah pula tingkat prokrastinasi akademiknya.
H. Validitas dan Reliabilitas Instrumen