89
D. Tempat, Waktu, dan Setting Pelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Piyungan Bantul yang terletak di Jl. Wonosari Km. 14 Srimulyo, Piyungan, Bantul, Yogyakarta pada
tanggal 10 Maret- 25 April 2015. Waktu penelitian mengambil waktu di luar jam pelajaran yaitu pada jam ke-nol untuk pengambilan pre-test dan pulang
sekolah untuk pemberian treatment konseling kelompok realitas pada kelompok eksperimen.
Sedangkan untuk setting yang digunakan selama kegiatan treatment yakni setting kelompok kecil yang dilaksakan di dalam kelas maupun di ruang
BK di sekolah. Penelitian dilakukan kepada sampel sebanyak 18 siswa, yang terdiri dari 9 siswa sebagai kelompok eksperimen dan 9 siswa lainnya yang
masuk dalam kelompok kontrol. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan bahwa apabila treatment dilakukan di dalam kelas maupun di ruang BK, maka
proses pelaksanaan treatment akan lebih terfokus.
E. Populasi dan Sampel
1. Populasi Penelitian Menurut Saifuddin Azwar 2013: 77 populasi didefinisikan sebagai
kelompok subjek yang hendak dikenai generalisasi hasil penelitian. Sebagai suatu populasi, kelompok subjek ini harus memiliki ciri
– ciri atau karakteristik
– karakteristik bersama yang membedakannya dari kelompok subjek lain. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1
Piyungan Yogakarta yang berjumlah 193.
90 2. Sampel Penelitian
Menurut Saifuddin Azwar 2013: 77 sampel adalah sebagian dari populasi. Karena sampel merupakan bagian dari populasi, tentulah sampel
harus memiliki ciri –ciri yang dimiliki oleh populasinya. Lebih lanjut
Sugiyono 2007: 124 dalam pengambilan sampel, peneliti menggunakan cara purposive sampling yaitu pegambilan anggota sampel atau subjek
yang didasarkan pada ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu. Alasan pemilihan teknik ini memperoleh sampel penelitian dengan
karakteristik yang sama. Adapun ciri-ciri sampel dalam penelitian ini yaitu:
a. Siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Piyungan Bantul Yogyakarta. b. Memiliki
tingkat prokrastinasi
yang diperoleh
berdasarkan pengukuran dengan menggunakan skala prokrastinasi akademik skor
70. Berdasarkan ketentuan tersebut dari 193 populasi penelitian
diperoleh 18 siswa dengan kategori tinggi pada skala prokrastinasi akademik yang selanjutnya dijadikan sebagai sampel penelitian. Sebelum
penelitian dilaksanakan, diadakan diskusi terlebih dahulu pada seluruh sampel penelitian untuk melakukan konfirmasi kesediaan siswa dalam
mengikuti penelitian. Berdasarkan kesepakatan yang dibuat, 18 siswa bersedia mengikuti kegiatan penelitian, yang selanjutnya dibagi menjadi
dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang
91 dilakukan secara acak sehingga masing-masing kelompok terdiri dari 9
siswa.
F. Teknik Pengumpulan Data