116
B. Pengujian Hipotesis
1. Uji Wilcoxon Match Pairs Test Pengujian hipotesis untuk mengetahui apakah konseling
kelompok realitas dapat menurunkan prokrastinasi akademik pada siswa kelas VIII di SMP N 1 Piyungan Bantul, dapat diketahui melalui
analisis data yang diperoleh dari hasil pre-test dan post-test dengan menggunakan rumus Wilcoxon Match Pairs Test. Hasil tersebut dapat
diketahui melalui tabel berikut:
Tabel 14. Tabel Kerja Uji Wilcoxon
Sampel X1
X2 X2
– X1 Jenjang Tanda jenjang
+ -
DTS 72
62 10
7 7
KY 74
57 17
2 2
P NR 72
57 15
4 4
RA 72
58 14
5 5
RAF 74
64 10
7 7
RL 72
55 18
1 1
RRW 72
57 15
4 4
SNR 73
57 16
3 3
WY 72
60 12
6 6
Jumlah 39
Keterangan : X1
: nilai pre-test X2
: nilai post-test X2- X1
: nilai post-test - Nilai pre-test Jenjang
: dicari Berdasarkan No Urut X2- X1 Setelah perhitungan tabel selesai, masukkan hasilnya ke dalam
rumus Z, dengan n = 9 dan T = 0 jenjang yang dipakai adalah yang terkecil. Adapun perhitungannya adalah sebagai berikut:
117 √
√
Berdasarkan hasil perhitungan uji wilcoxon tersebut di atas diperoleh Zhitung sebesar -4.717, karena nilai ini adalah nilai mutlak
sehingga tanda negatif tidak diperhitungkan. Sehingga nilai Z hitung menjadi 4.717, selanjutnya nilai Zhitung ini dibandingkan dengan nilai Z
tabel dengan taraf signifikasnsi 5, hargaZ tabel = 0. Maka Zhitung = 4.717 Ztabel = 0, maka Ha diterima. Sedangkan perhitungan dengan t
hitung nilainya adalah 39, Ttabel untuk n = 9 dengan taraf kesalahan 5 nilainya adalah 4.5. Sehingga t hitung
39 ≥ t tabel 4.5 atau berarti Ha diterima dan Ho ditolak. Hasil tersebut menunjukkan bahwa konseling
realitas dapat menurunkan prokrastinasi akademik siswa kelas VIII di SMP N 1 Piyungan, Bantul.
2. Uji Mann-Whitney Uji mann-whitney merupakan alternatif bagi uji-t, uji mann-
whitney merupakan uji non parametrik yang digunakan untuk membandingkan dua mean populasi yang berasal dari populasi yang sama.
Uji mann-whitneydigunakan juga untuk menguji apakah dua mean populasi sama atau tidak. Berdasarkan pengujian untuk membandingkan
118 antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol pada pemberian
treatment konseling kelompok realitas dengan menggunakan SPSS 16.00 didapatkan hasil sebagai berikut:
Tabel 15. Hasil Uji mann-whitney
Ranks
variabel N
Mean Rank Sum of Ranks
post_test 1
9 5.00
45.00 2
9 14.00
126.00 Total
18
Berdasarkan out-put rank, dapat dilihat bahwa pada perbandingan antara kelompok eksperimen yang diberi treatment dengan kelompok
kontrol yang tidak diberikan treatment, pada mean kedua kelompok kelompok eksperimen memiliki mean lebih rendah dibandingkan dengan
kelompok kontrol 5.00 14.00, dapat dikatakan bahwa rata-rata prokrastinasi akademikkelompok eksperimen pada kelompok eksperimen
lebih rendah dibandingkan dengan kelompok kontrol. Tabel 16. Nilai Uji mann-whitney
Test Statistics
b
post_test Mann-Whitney U
.000 Wilcoxon W
45.000 Z
-3.597 Asymp. Sig. 2-tailed
.000 Exact Sig. [21-tailed Sig.]
.000
a
a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: variabel
119 Berdasarkan dari nilai uji mann-whitneydapat dilihat out-put
“
Test Statistics
b
” dimana nilai statistik uji Z yang kecil yaitu -3.597 dan nilai sig.2-tailed adalah 0.000 0.005. Hasil uji data dapat dikatakan
signifikan secara statistik, dengan demikian dapat menerima hipotesis dimana ada perbedaan antara distribusi skor pada kelompok eksperimen
yang diberi treatment konseling kelompok realitas dengan kelompok kontrol yang tidak diberi treatment. Hasil tersebut menunjukkan bahwa
pemberian treatment dengan konseling kelompok dengan pendekatan konseling realitas dapat menurunkan prokrastinasi akademik siswa kelas
VIII di SMP N 1 Piyungan Bantul.
C. Pembahasan