103 3. Evaluasi Penelitian
Tahap ini merupakan tahap penyelesaian pada eksperimen yang meliputi peninjauan hasil dan proses dari treatment yang diberikan. Data
pre-test dan post-test akan dianalisis dengan menggunakan perhitungan secara statistik. Hasil dari data tersebut akan digunakan untuk menjawab
hipotesis. Penelitian ini dikatakan berhasil apabila pemberian treatment konseling kelompok realitas dapat menurunkan tingkat prokrastinasi
akademik siswa yang dilihat dari menurunnya rata –rata prosentase hasil
dari skala prokrastinasi akademik dan mampu mencapai kategori rendah.
J. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analsis data kuantitatif. Di bawah ini dijelaskan teknik analisis pada penelitian yang
dilaksanakan : 1. Analisis Deskriptif
Peneliti menggunakan analisis deskriptif yaitu dengan menjelaskan hasil perhitungan skor pre testdan post test. Adapun hasil penetuan skor
minimal, maksimal, rentang, dan mean data prokrastinasi akademik dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 3. Skor Minimal, Maksimal, Rentang, dan Mean Prokrastinasi Akademik.
Prokrastinasi Akademik Jumlah item
Minimal Maksimal
Rentang Mean
25 25
100 75
62.5 Keterangan :
Jumlah Item : 25 jumlah dari item pada instrument penelitian
104 Skor Minimal : 1 x 25 = 25 angka ini didapatkan dengan mengalikan
skor terendah item dengan jumlah item yang lainnya, sehingga diperoleh 1 x 25 = 25.
Skor Maksimal : 4 x 25 = 100 skor maksimal dicari dengan mengalikan skor tertinggi dengan jumlah itemnya
Rentang skor : 100 – 25 = 75 Rrentang diperoleh dari skor maksimal
dikurangi skor minimal Mean
: 100 + 25 2 = 62,5 Mean dicari dengan skor maksimal ditambah skor minimal dibagi dua
Berdasarkan data di atas maka selanjutnya digunakan untuk menentukan skor kategorisasi data prokrastinasi akademik. Skor
kategorisasi yang diperoleh dari pembagian antara rentang skor dengan jumlah kategori, sehingga diperoleh rentang kasar setiap kategori sebesar
75 : 5 = 15. Adapun data kategorisasi prokrastinasi akademik dapat dilihat pada
tabel di bawah ini: Tabel 4. Kriteria Kategorisasi Data Prokrastinasi Akademik:
No. Skor Kategorisasi
Kategori 1
85 ≤ X Sangat Tinggi
2
70 ≤ X 85 Tinggi
3
55 ≤ X 70 Sedang
4
40 ≤ X 55 Rendah
5 X 40
Sangat Rendah
2. Uji Wilcoxon Match Pairs Test Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode statistik non parametrik, dengan menggunakan uji Wilcoxon,
105 karena mengacu pada variabel data yang ada dalam penelitian ini
adalah variabel ordinal. Data ordinal adalah data yang memiliki rangking dan jarak antara keduanya tidak diketahui. Dalam penelitian
ini peneliti menggunakan teknik Wilcoxon Match Pairs Test. Karena dalam penelitian ini digunakan untuk menguji signifikansi hipotesis
komparatif dua sampel yang berkorelasi dan datanya berbentuk ordinal Sugiyono, 2008: 212. Selain itu uji wilcoxon tidak menerapkan syarat-
syarat mengenai parameter-parameter populasi yang merupakan induk sample penelitian.
Uji Wilcoxon digunakan dengan mencari perbedaan mean kondisi awal dan posttest. Penggunaan uji wilcoxon pada penelitian kali
ini tidak menggunakan rumus tetapi menggunakan table penolong uji wilcoxon, dikarenakan subjek penelitian berjumlah 10 atau kurang dari
25 sehingga distribusi data tidak normal Sugiyono, 2007: 133. Sampel yang diteliti dalam penelitian ini kurang dari 25 maka cara
penghitungan yang digunakan adalah membandingkan jenjang terkecil dari pre-test dan post-test dengan t tabel dalam tes Wilcoxon. Guna
mengambil keputusan menggunakan pedoman dengan taraf signifikansi 5 dengan ketentuan:
a Ho ditolak dan Ha diterimaapabila t hitung lebih besar atau sama dengan t tabel.
b Ho diterima Ha ditolakapabila t hitung lebih kecil dari t tabel.
106
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN