Hubungan Jenis Makanan dengan Kejadian Gizi Lebih Hubungan Kecukupan Energi, Protein, dan Lemak dengan Kejadian Gizi Lebih

4.9.1 Hubungan Jenis Makanan dengan Kejadian Gizi Lebih

Penelitian yang telah dilakukan menyebutkan bahwa dari 89 mahasiswa dengan jenis makanan lengkap sebanyak 56 mahasiswa 62,9 memiliki status gizi normal dan 33 mahasiswa 37,1 memiliki status gizi lebih. Sedangkan dari 19 mahasiswa dengan jenis makanan tidak lengkap sebanyak 2 mahasiswa 10,6 normal dan 17 mahasiswa 89,4 memiliki status gizi lebih. Berdasarkan hasil uji statistik menggunakan uji chi square diketahui bahwa terdapat hubungan antara jenis makanan dengan kejadian gizi lebih p= 0,0001 0,005. Tabel 4.17 Hubungan Jenis Makanan dengan Kejadian Gizi Lebih No Jenis Makanan Status Gizi P Normal Gizi Lebih Total n n n 1 2 Lengkap Tidak Lengkap 56 2 62,9 10,6 33 17 37,1 89,4 89 19 100 100 0,0001

4.9.2 Hubungan Kecukupan Energi, Protein, dan Lemak dengan Kejadian Gizi Lebih

Penelitian yang telah dilakukan menyebutkan bahwa dari 64 mahasiswa dengan jumlah kecukupan energi pada kategori kurang sebanyak 35 mahasiswa 54,7 memiliki status gizi normal dan 29 mahasiswa 45,3 memiliki status gizi lebih. Sedangkan dari 9 mahasiswa dengan kategori baik sebanyak 4 mahasiswa 44,4 normal dan 5 mahasiswa 55,6 memiliki status gizi lebih. Pada kategori lebih terdapat 19 mahasiswa 54,2 untuk status gizi normal dan 9 mahasiswa 45,8 untuk status gizi lebih. Berdasarkan hasil uji statistik menggunakan uji pearson chi square diketahui bahwa tidak terdapat hubungan antara kecukupan energi dengan kejadian gizi lebih p= 0,844 0,005. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan penelitian diketahui bahwa dari 36 mahasiswa dengan jumlah kecukupan protein pada kategori kurang sebanyak 18 mahasiswa 50 memiliki status gizi normal dan 18 mahasiswa 50 memiliki status gizi lebih. Sedangkan semua mahasiswa dengan jumlah kecukupan protein pada kategori memiliki status gizi normal. Untuk kategori lebih terdapat 64 mahasiswa, pada status gizi normal terdapat sebanyak 36 mahasiswa 52,9 dan pada status gizi lebih terdapat sebanyak 32 mahasiswa 47,1. Berdasarkan hasil uji statistik menggunakan uji pearson chi square diketahui bahwa tidak terdapat hubungan antara kecukupan protein dengan kejadian gizi lebih p= 0,160 0,005. Penelitian yang telah dilakukan menyebutkan bahwa semua mahasiswa dengan kecukupan lemak pada kategori kurang memiliki status gizi normal. Sedangkan dari 9 mahasiswa dengan kecukupan lemak pada kategori baik sebanyak 3 mahasiswa 33,3 normal dan 6 mahasiswa 66,7 gizi lebih. Dan dari 52 mahasiswa dengan kecukupan lemak pada kategori baik sebanyak 8 mahasiswa 15,4 status gizi normal dan 44 mahasiswa 84,6 status gizi lebih. Berdasarkan hasil uji statistik menggunakan uji pearson chi square diketahui bahwa terdapat hubungan antara kecukupan lemak dengan kejadian gizi lebih p= 0,0001 0,005. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.18 Hubungan Kecukupan Energi, Protein, dan Lemak dengan Kejadian Gizi Lebih No Kecukupan Energi Status Gizi P Normal Gizi Lebih Total n n n 1 2 3 Kurang Baik Lebih 35 4 19 54,7 44,4 54,2 29 5 16 45,1 55,6 45,8 64 9 35 100 100 100 0,844 No Kecukupan Protein Status Gizi P Normal Gizi Lebih Total n n n 1 2 3 Kurang Baik Lebih 18 4 36 50 100 52,9 18 32 50 47,1 36 4 68 100 100 100 0,160 No Kecukupan Lemak Status Gizi P Normal Gizi Lebih Total n n n 1 2 3 Kurang Baik Lebih 47 3 8 100 33,3 15,4 6 44 66,7 84,6 47 9 52 100 100 100 0,0001

4.10 Hubungan Aktivitas Fisik dengan Kejadian Gizi Lebih