v. Kotamadya Tebing
IPM_TEBINGTINGGI=0.000789+0.452065+0.02510PAD-0.003633DAU- 0.019287DAK
Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu: 1. Pendapatan asli daerah berpengaruh positif terhadap indeks pembangunan manusia
di Kotamadya Tebing. 2. Nilai konstanta pada random effect model Kotamadya Tebing menunjukkan angka
sebesar 0.000789 yang mengandung arti bahwa rata-rata indeks pembangunan manusia di Kotamadya Tebing pada tahun antara 2005-2008.
3. Nilai konstanta pada Random Effect Model Kotamadya Tebing menunjukkan angka PAD sebesar 0.02510 yang mengandung arti bahwa rata-rata indeks
pembangunan manusia di Kotamadya Tebing pada tahun antara 2005-2008. 4. Nilai Random Effect Model Kotamadya Tebing menunjukkan DAU angka sebesar
0.003633 yang mengandung arti bahwa rata-rata indeks pembangunan manusia di Kotamadya Tebing pada tahun antara 2005-2008.
5. Nilai konstanta pada Random Effect Model Kotamadya Tebing menunjukkan DAK angka sebesar 0.19287 yang mengandung arti bahwa rata-rata indeks pembangunan
manusia di Kotamadya Tebing pada tahun antara 2005-2008.
Universitas Sumatera Utara
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6. 1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis di atas maka dapat disimpulkan maka Indeks pembangunan manusia merupakan fenomena yang tidak dapat dipisahkan dari proses
pembangunan seperti halnya Sumatera Utara yang juga mengalami hal tersebut. Berdasarkan
hasil estimasi
menunjukkan bahwa variabel PAD pada 22 kabupaten kota di Sumatera Utara mempunyai pengaruh positif terhadap variasi
indeks pembangunan manusia pada 22 kabupaten kota di Sumatera Utara dan memberikan pengaruh yang signifikan pada tingkat kepercayaan 99 . PAD
mempunyai pengaruh dengan IPM karena PAD bersumber dari penerimaan asli daerah yang berasal dari sumber ekonomi asli daerah dan dapat dikelola sendiri
penggunaannya oleh pemerintah daerah. Sedangkan variabel DAU pada 22 kabupaten kota di Sumatera Utara,
mempunyai pengaruh negatif terhadap indeks pembangunan manusia 22 kabupaten kota di Sumatera Utara. Adanya pengaruh negatif antara DAU dengan IPM
disebabkan karena DAU adalah dana yang berasal dari APBN yang penggunaannya sudah dialokasikan untuk tujuan pemerataan keuangan antar daerah.
Universitas Sumatera Utara