Uji Hausman Random Effect Model REM

odel yang digunakan adalah random effect model ya apabila null hyphotesis ditolak maka model yang digunakan adalah fixed effect model FEM .

5.3.2. Uji Hausman

random effect model dalam metode Generalized Least Square ada tabel α = 1. 5 dan 10 . Berdasarkan beberapa hasil R – square 2 R dan nilai Durbin - Watsonnya yang lebih baik pada fixed effect model FEM dibandingkan nilai random effect model REM . Setelah dilakukan analisis untuk kedua model tersebut, maka untuk memilih model yang terbaik dari kedua model tersebut dapat dilakukan dengan uji Hausman. Untuk penelitian ini, uji Hausman diestimasi dengan program E-views 5.0 dan akan diperoleh nilai Chi – squarenya. Kesimpulan dari uji Hausman adalah apabila null hyphotesis H diterima, maka m REM dan sebalikn Uji ini dilakukan untuk menentukan model mana yang terbaik antara fixed effect model atau GLS. Berdasarkan hasil uji Hausman ini, diperoleh nilai chi – square p 5.3.2 berikut ini: Tabel 5.3.2 Hasil Uji Hausman untuk model FEM dan REM Chi-sqr Stat = 0.777857 Chi-sqr d.f = 3 Prob = 0.8548 Sumber: Data diolah Dari hasil estimasi uji Hausman tersebut diperoleh bahwa nilai Chi – square statistiknya tidak signifikan pada Universitas Sumatera Utara ngan metode Random Effect Model adalah model rti secara keselur embangunan manusia sebesar 31,78 dan sisanya dijelaskan o . Interpretasi 33 X 2 - 0.019287 X 3 pengujian dalam menentukan model de yang paling representatif.

5.3.3. Random Effect Model REM

Sebagaimana hasil analisa sebelumnya, dari hasil uji Hausmann diperoleh model terbaik untuk penelitian ini adalah model Random Effect Model. Berdasarkan hasil estimasi dengan mengunakan random effect model REM memperlihatkan bahwa nilai koefisien determinasi 2 R sebesar 0.317887 , yang bera uhan variabel bebas yang ada dalam model persamaan tersebut mampu menjelaskan variasi indeks p leh variabel lain yang tidak terdapat dalam persamaan tersebut Dari hasil Random Effect Model REM, Maka dapat diperoleh model adalah sebagai berikut: Tabel 5.3.3. Hasil Estimasi Random Effect Model REM Y = 0.4520650 + 0.025107 X 1 – 0.0036 5.224181 -0.984883 -3.455664 2 R = 0.317887 DW-Stat = 0.888091 Cat : Angka dalam kurung adalah nilai t-Statistik Sumber: Data diolah Lampiran 1 Universitas Sumatera Utara independ um, dan Dana Alokasi Khusus di 22 kabupaten kota Propinsi Sumatera Utara adalah sebagai berikut :

5.3.3.1. Pendapatan Asli Daerah terhadap Indeks pembangunan manusia 22

sia pada 22 kabupaten kota di pembangunan manusia di 22 kabupaten kota di Sumatera Utara. Semakin tinggi besaran PAD maka indeks pembangunan manusia akan semakin tinggi pula.

5.3.4.2. Dana Alokasi Umum terhadap Indeks pembangunan manusia 22

ai pengaruh negatif Hasil estimasi di atas dapat dijelaskan mengenai pengaruh variabel en yaitu Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Um Kabupaten dan Kota Proponsi Sumatera Utara. Pendapatan Asli Daerah 22 kabupaten kota di Sumatera Utara mempunyai pengaruh positif terhadap indeks pembangunan manusia dan koefisiennya sebesar 0,025107 artinya apabila PAD 22 kabupaten kota di Sumatera Utara naik sebesar Rp. 1.000.000 maka indeks pembangunan manu Sumatera Utara naik sebesar 25.107 ceteris paribus. Artinya PAD mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap indeks Kabupaten dan Kota Propinsi Sumatera Utara DAU pada 22 kabupaten kota di Sumatera Utara mempuny terhadap Indeks pembangunan manusia dan koefisiennya adalah sebesar – 0.003633, artinya apabila DAU pada 22 kabupaten kota di Sumatera Utara naik Universitas Sumatera Utara paribus. rtinya hal ini dikarenakan oleh Dana Alokasi Umum merupakan dana yang ke pem erintah Daerah di gunakan untuk ap Indeks pembangunan manusia dan koe sarannya sudah ditentukan oleh pusat. Selain itu, sebesar Rp. 1.000.000, maka Indeks pembangunan manusia pada 22 kabupaten kota di Sumatera Utara mengalami penurunan sebesar 3.633 ceteris A diperoleh dari pemerintah pusat yang sudah dianggarkan oleh APBN dan diserahkan erintah daerah. Dana yang sudah diserahkan ke Pem tujuan kepentingan umum. Penggunaan dana ini ditentukan oleh daerah tersebut untuk kepentingan setiap daerah yang membutuhkan. 5.3.4.3. Dana Alokasi Khusus terhadap Indeks pembangunan manusia pada 22 Kabupaten dan Kota Propinsi Sumatera Utara Dana alokasi khusus pada 22 kabupaten kota di Sumatera Utara mempunyai pengaruh negatif terhad fisiennya sebesar -0.019287 artinya apabila Dana alokasi khusus naik sebesar Rp.1.000.000, maka Indeks pembangunan manusia pada 22 kabupaten kota di Sumatera Utara mengalami penurunan sebesar 19.287 ceteris paribus. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Dana alokasi khusus mempunyai pengaruh negatif terhadap indeks pembangunan manusia. Hal ini disebabkan oleh karena dana alokasi khusus merupakan dana yang diperoleh daerah dari pusat dan be Universitas Sumatera Utara tidak diperoleh daerah setiap tahunnya, sehingga efek dari ada tidak cukup unt i indeks pembangunan manusia pada setiap tahun anggaran. hasil regresi Random Effect Model jukkan yang mengandung arti bahwa rata-rata indeks bernilai angka sebesar 0.003633 yang mengandung arti bahwa DAU tidak dana alokasi khusus ini nya penerimaan daerah yang berasal dari dana alokasi khusus ini uk mempengaruh Maka dapat diambil kesimpulan berdasarkan REM koefisien per daerah yaitu:

a. Kabupaten Asahan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Bagi Hasil (DBH) Dan Bantuan Keuangan Provinsi (BKP) Terhadap Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Dengan Belanja Pelayanan Dasar Sebagai Moderating Variabel (Stud

5 68 181

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK) Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Dengan Belanja Modal Sebagai Variabel Intervening Di Kabupaten Dan Kota Provinsi Aceh

5 75 107

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Bagi Hasil (DBH), Dana Alokasi Umum (DAU), dan Dana Alokasi Khusus (DAK) terhadap Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kabupaten/Kota Provinsi Nusa Tenggara Barat periode Tahun 2009-2012

1 17 161

PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, PENDAPATAN ASLI DAERAH, DANA ALOKASI UMUM, DANA ALOKASI KHUSUS TERHADAP INDEKS Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus Terhadap Indeks Pembangunan Manusia Dengan Belanja K

0 4 16

PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH , DANA ALOKASI UMUM DAN DANA ALOKASI KHUSUS TERHADAP INDEKS PEMBANGUNAN Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana alokasi Umum Dan Dana Alokasi Khusus Terhadap Indeks Pembangunan Manusia Studi kasus pada Kabupaten Kota di Jawa

0 3 14

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana alokasi Umum Dan Dana Alokasi Khusus Terhadap Indeks Pembangunan Manusia Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana alokasi Umum Dan Dana Alokasi Khusus Terhadap Indeks Pembangunan Manusia Studi kasus pada Kabupaten Kota

0 2 17

PENGARUH BELANJA DAERAH, DANA ALOKASI UMUM, DANA ALOKASI KHUSUS DAN PENDAPATAN ASLI DAERAH TERHADAP Pengaruh Belanja Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus Dan Pendapatan Asli Daerah Terhadap Indeks Pembangunan Manusia(Studi Empiris Pada Pemerint

2 6 19

PENGARUH BELANJA DAERAH, DANA ALOKASI UMUM, DANA ALOKASI KHUSUS DAN PENDAPATAN ASLI DAERAH TERHADAP Pengaruh Belanja Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus Dan Pendapatan Asli Daerah Terhadap Indeks Pembangunan Manusia(Studi Empiris Pada Pemerint

0 2 19

PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, PENDAPATAN ASLI DAERAH, DANA ALOKASI UMUM, DANA ALOKASI KHUSUS TERHADAP INDEKS Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus terhadap Indeks Pembangunan Manusia dengan Belanja P

1 6 15

PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, PENDAPATAN ASLI DAERAH, DANA ALOKASI UMUM, DANA ALOKASI KHUSUS TERHADAP INDEKS Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus terhadap Indeks Pembangunan Manusia dengan Belanja P

0 7 18