BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS
3.1 Kerangka Konseptual
Kerangka berpikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasikan sebagai masalah
penting Sumarni, 2006:27. Dalam penelitian ini, peneliti mengidentifikasi ada 3 variabel independen
adalah Pendapatan Asli Daerah X
1
, Dana Alokasi Umum X
2
dan Dana Alokasi Khusus X
3
sedangkan variabel dependennya adalah Indeks Pembangunan Manusia Y. Kerangka konseptual yang digunakan dalam penelitian ini dapat digambarkan
sebagai berikut:
VARIABEL INDEPENDEN VARIABEL DEPENDEN
Indeks Pembagunan
Manusia Y
Pendapatan Asli Daerah X
1
Dana Alokasi Khusus X
3
Dana Alokasi Umum X
2
Gambar 3.1 Kerangka Konseptual
Universitas Sumatera Utara
Kebijakan pelaksanaan otonomi daerah dan desentralisasi fiskal didasarkan pada pertimbangan bahwa daerahlah yang lebih mengetahui kebutuhan dan standar
pelayanan bagi masyarakat di daerahnya, sehingga pemberian otonomi daerah diharapkan dapat memacu peningkatan kesejahteraan masyarakat di daerah melalui
peningkatan pertumbuhan ekonomi. Adanya peningkatan dana desentralisasi yang ditransfer pemerintah pusat setiap tahunnya diharapkan dapat mendorong
peningkatan laju pertumbuhan ekonomi. Laju pertumbuhan ekonomi daerah dipengaruhi secara positif dan signifikan oleh pembangunan manusia. Pada sehingga
perlu diprioritaskan alokasi belanja untuk keperluan ini dalam penyusunan anggaran. Perbaikan prioritas ini akan meningkatkan pula tingkat kesejahteraan
masyarakat. Apabila indeks pembangunan manusianya rendah maka akan menentukan tingkat kesejahteraan individu yang pada akhirnya juga menentukan
tingkat kesejahteraan masyarakat secara umum. Indeks Pembangunan Manusia IPM merupakan salah satu cara untuk mengukur taraf kualitas fisik dan non fisik
penduduk . Kualitas fisik tercermin dari angka harapan hidup; sedangkan kualitas non fisik intelektualitas melalui lamanya rata-rata penduduk bersekolah dan angka
melek huruf; dan mempertimbangkan kemampuan ekonomi masyarakat yang tercermin dari nilai purchashing power parity index ppp.
Universitas Sumatera Utara
Indeks Pembangunan Masyarakat IPM terdapat 3 indikator utama, yaitu indikator kesehatan, tingkat pendidikan dan indikator ekonomi. Pengukuran ini
menggunakan tiga dimensi dasar, yaitu: lamanya hidup, pengetahuan, dan standar hidup yang layak. Ketiga unsur tersebut tidak berdiri sendiri, melainkan saling
mempengaruhi satu dengan yang lainnya. Selain juga dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti ketersediaan kesempatan kerja, yang pada gilirannya ditentukan oleh
banyak faktor, terutama pertumbuhan ekonomi, infrastruktur dan kebijakan pemerintah.
Perbaikan pengalokasian dana untuk dana alokasi umum selain belanja rutin ikut menopang perbaikan kesejahteraan. Menurut UNDP 1996 hubungan antara
pertumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi bersifat timbal balik, artinya apabila terdapat pertumbuhan ekonomi maka akan mempengaruhi pembangunan
manusianya.
Berdasarkan uraian sebelumnya, maka Indeks Pembangunan Manusia diperkirakan baik
secara langsung maupun tidak langsung dipengaruhi oleh beberapa variabel independen
yaitu Pendapatan Asli Daerah PAD, Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi Khusus
DAU dengan uraian sebagai berikut: a.
Semakin tinggi Pendapatan Asli Daerah PAD maka semakin tinggi Indeks Pembangunan Manusia
di Pemerintahan Daerah.
Universitas Sumatera Utara
b. Semakin tinggi Dana Alokasi Umum DAU maka semakin tinggi Indeks Pembangunan
Manusia di Pemerintahan Daerah.
c. Semakin tinggi Dana Alokasi Khusus DAK maka semakin tinggi Indeks Pembangunan Manusia
di Pemerintahan Daerah.
3.2 Hipotesis Penelitian