Berdasarkan pengertian-pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Kedisiplinan menunjukkan kondisi atau sikap hormat yang ada pada diri karyawan
terhadap peraturan dan ketetapan perusahaan yang telah ada dan dilakukan dengan senang hati dan kesadaran diri. Dengan demikian, bila peraturan atau ketetapan yang
ada dalam perusahaan itu diabaikan atau sering dilanggar, maka karyawan mempunyai disiplin kerja yang buruk. Sebaliknya, bila tunduk pada ketetapan
perusahaan, menggambarkan adanya kondisi disiplin yang baik
2.2.7. Bentuk-bentuk Kedisiplinan
Bentuk kedisiplinan yang baik akan tercermin pada suasana, yaitu: 1. Tingginya rasa kepedulian karyawan terhadap pencapaian tujuan perusahaan.
2. Tingginya semangat dan gairah kerja dan inisiatif para karyawan dalam melakukan pekerjaan
3. Besarnya rasa tanggung jawab para karyawan untuk melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya
4. Berkembangnya rasa memiliki dan rasa solidaritas yang tinggi di kalangan karyawan
5. Meningkatnya efisiensi dan produktivitas kerja para karyawan.
2.2.8. Tipe-Tipe Kedisiplinan
Menurut Handoko 2001 menyatakan bahwa ada 3 tipe kedisiplinan yang diterapkan didalam perusahaan atau organisasi yaitu:
1. Kedisiplinan Preventif Adalah kegiatan disiplin yang dilaksanakan untuk mendorong para karyawan
agar mengikuti berbagai standar dan aturan, sehingga penyelewengan-
Universitas Sumatera Utara
penyelewengan dapat dicegah. Dengan cara ini para karyawan menjaga disiplin diri bukan semata-mata karena dipaksa oleh manajemen.
2. Kedisiplinan Korektif Adalah kegiatan yang diambil untuk menghindari pelanggaran terhadap
peraturan dan mencoba untuk menghindari pelanggaran lebih lanjut. Kegiatan korektif sering berupa bentuk hukuman dan disebut tindakan pendisiplinan
disciplinary. Sebagai contoh tindakan pendisiplinan bisa berupa peringatan
atau skorsing 3. Kedisiplinan Progresif
Perusahaan bisa menerapkan suatu kebijakan disiplin progresif yang berarti memberikan hukuman yang lebih berat terhadap pelanggaran yang berulang.
Tujuannya adalah memberikan kesempatan kepada karyawan untuk mengambil tindakan korektif sebelum hukuman-hukuman yang lebih serius dilaksanakan.
Disiplin progresif memungkinkan manajemen untuk membantu karyawan untuk memperbaiki kesalahan.
2.2.9. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kedisiplinan Kerja
Asumsinya bahwa pemimpin mempunyai pengaruh langsung atas sikap kebiasaan yang diperoleh karyawan. Kebiasaan itu ditentukan oleh pemimpin, baik
dengan iklim atau suasana kepemimpinan maupun melalui contoh diri pribadi. Karena itu, untuk mendapatkan disiplin yang baik, maka pemimpin harus
memberikan kepemimpinan yang baik pula. Menurut Singodimedjo 2000, faktor yang mempengaruhi kedisiplinan
pegawai adalah: 1. Besar kecilnya pemberian kompensasi
Universitas Sumatera Utara
2. Ada tidaknya keteladanan pimpinan dalam perusahaan 3. Ada tidaknya aturan yang pasti yang dapat dijadikan pegangan
4. Keberanian pemimpin dalam mengambil tindakan 5. Ada tidaknya pengawasan pimpinan
6. Ada tidaknya perhatian kepada para karyawan 7. Diciptakan kebiasaan-kebiasaan yang mendukung tegaknya disiplin
2.2.10. Indikator-Indikator Kedisiplinan