3.9. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang ditetapkan telah dapat dilakukan analisis dan melihat apakah model
prediksi yang dirancang telah dapat dimasukkan ke dalam serangkaian data, maka perlu dilakukan pengujian data.Untuk mendapatkan model regresi yang baik
harus terbebas dari penyimpangan data yang terdiri dari multikolonieritas, heteroskedastisitas, dan normalitas. Cara yang digunakan untuk menguji
penyimpangan asumsi klasik adalah sebagai berikut Ghozali, 2006:
1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model
regresi yang baik memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas adalah dengan melihat histrogram yang
membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau
mendekati normal. Artinya kriteria berdistribusi normal apabila tampilan grafiknya menunjukkan pola penyebaran disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal. Ghozali, 2006. Selanjutnya, pengujian normalitas dilakukan dengan melihat grafik normal plot.
Kriteria pengujiannya, adalah sebagai berikut: 1. Jika angka signifikan lebih besar dari 0,05 maka data mempunyai distribusi
normal. 2. Jika angka signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka data tidak mempunyai
distribusi normal.
Universitas Sumatera Utara
2. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas ini dilakukan dengan melihat nilai variance inflation factor
VIF. Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Pada model regresi yang baik,
sebaiknya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Untuk mendeteksi ada tidaknya dengan melihat 1 nilai tolerance dan lawannya, 2 variance inflation
factor .
Kedua ukuran ini menujukkan setiap variabel bebas manakah yang dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Tolerance mengukur variabilitas bebas yang terpilih
yang tidak dapat dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF karena VIF = 1tolerance dan menunjukkan adanya
kolenieritas yang tinggi. Nilai cut off yang dipakai oleh nilai tolerance 0,10 atau sama dengan nilai VIF diatas 10. Apabila terdapat variabel bebas yang memiliki
nilai tolerance lebih dari 0,10 nilai VIF kurang dari 10, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikoleniaritas antar variabel bebas dalam model regresi
Ghozali, 2006.
3. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain.
Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heterokedastisitas. Menurut Ghozali
2006 Model regresi yang baik adalah homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.
Universitas Sumatera Utara
Dasar analisis: 1 Jika ada pola tertentu, serta titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang
teratur bergelombang, melebar kemudian, menyempit, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.
2 Jika tidak ada pula yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka O pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Deskripsi Objek Penelitian
PT. Perkebunan Sumatera Utara Persero merupakan salah satu badan usaha milik daerah Provinsi Sumatera Utara, didirikan berdasarkan Peraturan Daerah
Tingkat I Sumatera Utara Nomor 16 Tahun 1979 dengan bentuk badan hukum yang pertama sekali berupa Perusahaan Daerah PD. Kemudian disempurnakan dengan
Peraturan Daerah Nomor 24 tahun 1985 yang disahkan dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 539.22-1434 tanggal 16 Oktober 1985
dan diundangkan dalam lembaran daerah Provinsi Sumatera Utara tanggal 29 Januari 1986. Dalam
rangka mengantisipasi era globalisasi perdagangan bebas dan turut serta membantu Pemerintah dalam menggerakkan ekonomi kerakyatan, dipandang perlu
meningkatkan peran dan fungsi Perusahaan Daerah Perkebunan Sumatera Utara sehingga mampu menarik minat investor baru untuk turut serta dalam penyertaan
modal, dan berdasarkan pertimbangan tersebut, PD. Perkebunan Sumatera Utara berubah bentuk badan hukumnya seperti yang sekarang ini menjadi PT. Perseroan
Terbatas Perkebunan Sumatera Utara berdasarkan Peraturan Daerah No. 24 Tahun 2004 dengan Akte Pendirian Perseroan Terbatas No. 98 yang dibuat dihadapan
Notaris Alina Hanum, SH tanggal 29 Agustus 2005. Tujuan utama pendirian perusahaan adalah untuk mengembangkan
perekonomian daerah dan untuk menambah Pendapatan Asli Daerah Provinsi Sumatera Utara. Komoditi yang dikelola PT. Perkebunan Sumatera Utara meliputi
Universitas Sumatera Utara