Hasil Uji Normalitas Uji Multikolinieritas Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi

i Pada item pernyataan 9 Saya terampil dalam bidang pekerjaan saya, dari kuesioner yang diisi reponden dan dianalisis ternyata 40 orang 66,67 dari responden menjawab setuju. j Pada item pernyataan 10 Keterampilan yang Saya miliki mampu menyelesaikan pekerjaan lebih efektif dan efisien, dari kuesioner yang diisi reponden dan dianalisis ternyata 28 orang 46,67 dari responden menjawab setuju. k Pada item pernyataan 11 Saya mampu menyelesaikan tugas dengan penuh tanggungjawab, dari kuesioner yang diisi reponden dan dianalisis ternyata 35 orang 58,33 dari responden menjawab sangat setuju. l Pada item pernyataan 12 Saya bertanggungjawab apabila melakukan kesalahan dalam bekerja, dari kuesioner yang diisi reponden dan dianalisis ternyata 28 orang 46,67 dari responden menjawab setuju. 4.1.4. Analisis Statistik Infrential

4.1.4.1 Hasil Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan pengujian hipotesis dari penelitian ini, terlebih dahulu dilakukan pengujian asumsi klasik untuk memastikan bahwa alat uji regresi berganda dapat digunakan atau tidak. Apabila uji asumsi klasik telah terpenuhi, maka alat uji statistik regresi linier berganda dapat dipergunakan.

1. Hasil Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan dengan mengamati penyebaran data pada sumbu diagonal grafik. Metode yang dipakai adalah metode plot. Cara pengambilan keputusannya pada metode plot adalah: Universitas Sumatera Utara a. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model garis regresi memenuhi asumsi normalitas. b. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal atau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. Sumber: Hasil Penelitian, 2011 Data Diolah Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas Pada Gambar 4.2 dapat dilihat bahwa data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model garis regresi memenuhi asumsi normalitas dan tidak terjadi masalah normalitas. Dengan demikian maka model regressi hipotesis tersebut memenuhi asumsi normalitas, sehingga hasil penelitian ini dapat diterima dan dilanjutkan pengujian hipotesis dengan menggunakan analisis regressi linear berganda. Universitas Sumatera Utara Coeffi cients a 11,581 7,139 1,622 ,110 ,962 ,135 ,674 7,101 ,000 ,999 1,000 ,309 ,171 ,172 1,806 ,076 ,999 1,000 Const ant KOMP ETE NSI KE DIS IPLINAN Model 1 B St d. E rror Unstandardized Coeffic ients Beta St andardiz ed Coeffic ients t Sig. Tolerance VIF Collinearity Statistics Dependent Variable: KINERJA a.

2. Uji Multikolinieritas Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi

ditemukan korelasi antar variabel bebas independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas. Jika variabel bebas saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasi antar sesama variabel bebas sama dengan nol. Oleh karena itu, hasil penelitian ini dapat diringkas dan disimpulkan sebagai berikut. Tabel 4.8. Sumber: Hasil Penelitian, 2011 Data Diolah. Tabel 4.9. Ringkasan Hasil Uji Multikolinieritas Variabel Independen Tolerance VIF Simpulan X1 0,999 1,000 Tidak terjadi multikolineritas X2 0,999 1,000 Tidak terjadi multikolineritas Sumber: Hasil Penelitian, 2011 Data Diolah. Berdasarkan Tabel 4.9 diatas, dapat diketahui hasil perhitungan nilai tolerance menunjukkan, variabel bebas tidak memiliki nilai tolerance kurang dari 10 yang berarti tidak ada korelasi antar variabel bebas yang nilainya lebih dari 95. Hasil perhitungan nilai Variance Inflation Factor VIF juga menunjukkan hal yang sama, tidak ada variabel bebas yang memiliki nilai VIF lebih besar dari 10. Jadi Universitas Sumatera Utara dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolineritas antar variabel bebas dalam model regresi.

3. Uji Heteroskedastisitas