Indikator Kinerja Perawat Cara Menilai Kinerja Perawat

dan masyarakat baik sakit maupun sehat yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia. Pelayanan keperawatan adalah tindakan mandiri perawat sebagai pelayanan profesional yang bersifat humanistik, terintegrasi di dalam pelayanan kesehatan, dapat bersifat independen dan interdependen serta dilaksanakan dengan berorientasi kepada kebutuhan objektif klien Kusnanto, 2003. Tugas seorang perawat dalam pelayanan profesional meliputi pengkajian, penetapan diagnosa keperawatan, perencanaan dan pelaksanaan tindakan keperawatan serta evaluasi keperawatan. Tindakan ini menjadi kewenangan professional yang melekat dalam diri perawat yang dapat digunakan untuk melihat kinerja perawat Yahwono, 2002. Selain itu, menurut Depkes 2001 untuk melihat kinerja perawat dapat digunakan beberapa indikator yang terdiri dari kesesuaian asuhan keperawatan dengan standar asuhan keperawatan, evaluasi persepsi pasien terhadap mutu asuhan keperawatan, evaluasi kesesuaian tindakan perawat dengan standar operasional prosedur.

2.5 Indikator Kinerja Perawat

Berdasarkan Direktorat pelayanan dan Dirjen Pelayanan Medik Departemen Kesehatan Tahun 2001 menyatakan bahwa penilaian kinerja perawat terhadap mutu asuhan keperawatan dilakukan pada studi dokumentasi penerapan Standar Asuhan Keperawatan SAK, Evaluasi persepsi pasien terhadap mutu asuhan keperawatan dan evaluasi tindakan perawat berdasarkan Standar Operasional Prosedur SOP. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan SK Direktorat Jenderal Pelayanan Medis Nomor: YM.00.03.2.3.7637 perawat harus melaksanakan standar asuhan keperawatan di rumah sakit yang terdiri dari pengkajian keperawatan, diagnosa keperawatan, perencanaan keperawatan, tindakan keperawatan, evaluasi keperawatan, dan catatan asuhan keperawatan. Evaluasi persepsi pasienkeluarga terhadap mutu asuhan keperawatan di rumah sakit terdiri dari data umum, data pelayanan keperawatan, saran pasien keluarga untuk perbaikan. Sedangkan evaluasi tindakan perawat berdasarkan SOP yang dinilai yaitu persiapan dan pelaksanaan tiap kegiatan keperawatan Depkes, 2001.

2.6. Cara Menilai Kinerja Perawat

Penilaian kinerja perawat merupakan komponen utama dari evaluasi untuk mengendalikan fungsi manajemen keperawatan. Jika digunakan dengan tepat dan seksama proses penilaian kinerja perawat akan mengatur perilaku perawat untuk memberikan pelayanan yang berkualitas tinggi Swansburg, 1999. Kinerja perawat dinilai berdasarkan kesesuaian asuhan keperawatan dengan standar asuhan keperawatan, evaluasi persepsi pasien terhadap mutu asuhan keperawatan, evaluasi kesesuaian tindakan perawat dengan standar operasional prosedur Depkes, 2001. 2.6.1. Kesesuaian asuhan keperawatan dengan Standar Asuhan Keperawatan SAK dinilai berdasarkan Depkes 2001 Kesesuaian asuhan keperawatan dengan Standar Asuhan Keperawatan SAK meliputi pengkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi, evaluasi dan catatan asuhan keperawatan Depkes, 2001. Tujuan utama standar asuhan Universitas Sumatera Utara keperawatan ini memberikan kejelasan dan pedoman untuk mengidentifikasi ukuran dan penilaian hasil akhir, dengan demikian standar dapat meningkatkan dan memfasilitasi perbaikan dan pencapaian kualitas asuhan keperawatan Sitorus, 2005. a. Standar 1 : Pengkajian Keperawatan Pengkajian merupakan dasar utama atau langkah awal dari proses keperawatan secara keseluruhan. Pada tahap ini semua data dan informasi tentang klien yang dibutuhakan dikumpulkan dan dianalisa untuk menentukan diagnosa keperawatan. Pengkajian keperawatan terdiri dari 3 tahap yaitu pengumpulan data, pengorganisasian atau pengelompokan data serta menganalisa data untuk merumuskan diagnosa keperawatan. Instrumen penilaian kinerja perawat pada proses pengkajian keperawatan menurut Depkes 2001 terdiri dari : 1 Mencatat data yang dikaji sesuai dengan pedoman pengkajian 2 Data dikelompokkan berdasarkan biopsikososialspiritual 3 Data dikaji sejak pasien masuk sampai pulang 4 Masalah dirumuskan berdasarkan kesenjangan antara status kesehatan dengan norma dan pola kehidupan. b. Standar 2 : Diagnosa Keperawatan Diagnosa keperawatan adalah pernyataan yang menjelaskan status atau masalah kesehatan aktual dan potensial. Proses diagnostik mencakup analisis kritis dan interpretasi data, identifikasi masalah klien, dan perumusan diagnosa Universitas Sumatera Utara keperawatan. Instrumen penilaian kinerja perawat pada proses diagnosa keperawatan menurut Depkes 2001 terdiri dari : 1 Diagnosa keperawatan berdasarkan masalah yang telah dirumuskan 2 Diagnosa keperawatan mencerminkan PEPES 3 Merumuskan diagnosa keperawatan aktualpotensial c. Standar 3 : Perencanaan Keperawatan Rencana asuhan keperawatan adalah pedoman tertulis untuk perawatan klien. Rencana perawatan tertulis mendokumentasikan kebutuhan perawatan kesehatan klien, tujuan, hasil yang diharapkan dan aktifitas dan starategi keperawatan spesifik. Selama perencanaan perawat berkolaborasi dengan klien dan keluarganya juga berkonsultasi dengan tim perawat lainnya, menelaah literatur yang berkaiatan, memodifikasi asuhan dan mencatat informasi yang relevan tentang kebutuhan perawatan kesehatan klien dan klinik Kusnanto, 2003. Instrumen penilaian kinerja perawat pada proses perencanaan keperawatan menurut Depkes 2001 terdiri dari : 1 Perencanaan bardasarkan diagnosa keperawatan 2 Disusun menurut urutan prioritas 3 Rumusan tujuan mengandung komponen pasien, subyek, perubahan, perilaku, kondisi pasien dan kriteria waktu 4 Rencana tindakan menggambarkan keterlibatan pasien keluarga 5 Rencana tindakan mengacu pada tujuan dengan kalimat perintah, terinci dan jelas 6 Rencana tindakan menggambarkan kerjasama dengan tim kesehatan lain Universitas Sumatera Utara d. Standar 4 : Tindakan Keperawatan Potter dan Perry 2005 menjelaskan bahwa selama implementasi, perawat mengkaji kembali klien, memodifikasi rencana asuhan keperawatan, mengidentifikasi area bantuan, mengimplementasikan intervensi keperawatan dan mengkomunikasikan intervensi. Instrumen penilaian kinerja perawat pada proses implementasi keperawatan menurut Depkes 2001 terdiri dari : 1 Tindakan dilaksanakan mengacu pada rencana perawatan 2 Perawat mengobsevasi respon pasien terhadap tindakan keperawatan 3 Revisi tindakan berdasarkan evaluasi 4 Semua tindakan yang telah dilaksanakan dicatat ringkas dan jelas. e. Standar 5 : Evaluasi Keperawatan Menurut Depkes 2001, kriteria proses dalam evaluasi keperawatan adalah menyusun perencanaan evaluasi dari hasil intervensi secara komperehensif, tepat waktu dan terus menerus, menggunakan data dasar dan respon klien dalam mengukur perkembangan kearah pencapaian tujuan, memvalidasi dan menganalisis data baru dengan teman sejawat, bekerja sama dengan klien dan keluarga untuk memodifikasi rencana asuhan keperawatan dan mendokumentasikan hasil evaluasi dan memodifikasi perencanaan.Instrumen penilaian kinerja perawat pada proses evaluasi keperawatan menurut Depkes 2001 terdiri dari : 1 Evaluasi mengacu pada tujuan 2 Hasil evaluasi dicatat Universitas Sumatera Utara f. Standar 6 : Catatan Asuhan Keperawatan Catatan asuhan keperawatan adalah bukti pencatatan dan pelaporan yang dimiliki perawat dalam melakukan asuhan keperawatan. Dalam catatan asuhan keperawatan ini pencatatan yang dilakukan harus sesuai dengan yang dikerjakan dan yang ditulis dengan jelas sehingga dapat digunakan antar tim kesehatan.Instrumen penilaian kinerja perawat pada proses catatan asuhan keperawatan menurut Depkes 2001 terdiri dari : 1 Menulis pada format yang baku 2 Pencatatan dilakukan sesuai dengan tindakan yang dilaksanakan 3 Pencatatan ditulis dengan jelas 4 Setiap melakukan tindakankegiatan perawat mencantumkan parafnama jelas, dan tanggal jam dilakukannya tindakan 5 Berkas catatan keperawatan disimpan sesuai dengan ketentuan yang berlaku Pedoman kesesuaian asuhan keperawatan dengan SAK digunakan untuk mengumpulkan data agar dapat menilai kelengkapan pendokumentasian asuhan keperawatan yang dilakukan oleh perawat. Penilaian dilakukan dengan cara membandingkan asuhan keperawatan yang ditemukan dalam rekam medik pasien dengan asuhan keperawatan yang ditentukan dalam SAK. Dimana pengisian Pedoman asuhan keperawatan berdasarkan SAK dilakukan oleh perawat dengan kriteria sebagai berikut: a. Perawat terpilih dari ruangan tempat dilakukan evaluasi, b. Perawat yang telah menguasaimemahami proses perawatan, c. Telah mengikuti pelatihan penerapan standar asuhan keperawatan di RS. Universitas Sumatera Utara Rekam medik pasien yang dinilai harus memenuhi kriteria sebagai berikut: a. Rekam medik pasien yang telah dirawat minimal 3tiga hari diruangan yang bersangkutan, b. Data dikumpulkan sebelum berkas medik pasien dikembalikan pada bagian Medical Recors RS, c. Khusus untuk kamar operasi dan IGD, penilaian dilakukan setelah pasien dipindahkan ke ruangan lainpulang, d. Rekam medik pasien yang memenuhi kriteria selama periode evaluasi berjumlah 20 untuk setiap ruangan. Adapun bentuk instrumen dari kesesuaian asuhan keperawtan berdasarkan SAK terdiri dari: 1 Kolom 1: No.Urut yang dinilai 2 Kolom 2: Aspek yang dinilai 3 Kolom 3: No. Kode rekam medik yang dinilai 4 Kolom 4: Keterangan Dibawah ini terdapat rumus dari persentase kinerja perawat berdasarkan Depkes 2001 yaitu : T P= ──── x 100 JB x JA Keterangan: P : Prosentase T: Total Jumlah Rekam medik pasien JB: Jumlah berkas JA: Jumlah aspek yang dinilai pengkajian, diagnosa, perencanaan, tindakan, evaluasi, catatan askep 2.6.2. Evaluasi perspepsi pasien keluarga terhadap mutu asuhan keperawatan di rumah sakit terdiri dari Depkes, 2001: Universitas Sumatera Utara a. Data Umum Data umum terdiri dari latar belakang pendidikan, latar belakang pekerjaan, dan lama dirawat. Perawat pengumpul data harus memenuhi kriteria: kepala ruanganperawat terpilih dari ruangan tempat dilakukan evaluasi, perawat yang telah memahami cara pengisian dari data tentang perspepsi pasienkeluarga. Responden pasienkeluarga yang terpilih harus memenuhi kriteria sebagai berikut: sukarela, dapat membaca dan menulis, pasien yang telah ditetapkan pulang dan telah dirawat minimal 3 hari, pada periode evaluasi, jumlah responden minimal 20 orang ditiap ruangan Depkes, 2001.Adapun rumus prosentase tiap tingkat pendidikan dihitung dengan cara sebagai berikut Depkes, 2001: JRP P= ────── x 100 JR Keterangan: P : Prosentase JR: Jumlah responden dengan pendidikan tertentu SD, SLTP, SLTA, PT JR : Jumlah seluruh responden Sedangkan rumus prosentase tiap macam pekerjaan dihitung dengan cara sebagai berikutDepkes, 2001 : JRP P= ─────── x 100 JR Universitas Sumatera Utara Keterangan: P : Prosentase JRP: Jumlah responden dengan pekerjaan tertentu PNS, ABRI, POLISI, Swasta, dll JR : Jumlah seluruh responden Dibawah ini juga terdapat rumus prosentase pasien yang dirawat dirumah sakit 3-7 hari dihitung dengan cara Depkes, 2001: JPR P= ─────── x 100 JP Keterangan: P: Prosentase JPR: Jumlah pasien yang lama dirawat 3-7 hari JR: Jumlah seluruh Responden b. Data Pelayanan keperawatan terdiri dari 4 kolom yaitu 1 Kolom 1: nomor urut pertanyaan 2 Kolom 2: daftar pertanyaan tentang pelayanan keperawatan 3 Kolom 3: kolom jawaban 4 Kolom 4: keterangan Data Pelayanan keperawatan merupakan hasil persepsi pasienkeluarga yang terpilih terhadap mutu pelayan keperawatan. Dibawah ini terdapat rumus prosentase persepsi pasienkeluarga dihitung yang dengan cara Depkes, 2001: JY P= ───────x 100 JY + JT Universitas Sumatera Utara Keterangan: P :Prosentase JY: Jumlah jawaban ya JT: Jumlah jawaban tidak c. Kesan dan saran dari pasien keluarga merupakan pertanyaan terbuka. 2.6.3. Evaluasi tindakan perawat berdasarkan SOP Evaluasi kesesuaian tindakan perawat berdasarkan SOP dinilai dari persiapan dan pelaksanaan tiap kegiatan keperawatan yang dilakukan oleh perawat penilai observer dan Observee. Perawat penilai mempunyai kriteria sebagai berikut: a. Perawat terpilih dari ruangan lain, b. Perawat yang telah memahami SOP, c. Perawat yang telah mengikuti pelatihan penerapan standar asuhan keperawatan, d. Untuk masing-masing ruangan di RSU kelas C:2-4 orang, RSU kelas B: 4-6 orang, RSU kelas A: 6-8 orang. Dan Observee harus memenuhi kriteria sebagai berikut: a. Perawat sedang bertugas diruangan yang sedang dilakukan evaluasi, b. Perawat dengan latar belakang pendidikan minimal SPK dan pengalaman kerja minimal 2 tahun. Bentuk penilaian SOP terdiri dari Depkes, 2001: a. Kolom 1: berisi nomor kegiatan keperawatan, b. Kolom 2: berisi jenis kegiatan keperawatan yang diobservasi, c. Kolom 3: berisi aspek yang dinilai pada saat observasi, d. Kolom 4: berisi hasil observasi yang terdiri dari 5 sub kolom, Universitas Sumatera Utara e. Kolom 5: berisi keterangan tentang hal-hal yang terkait dengan situasi dari aspek yang dinilai. Adapun rumus dari prosentase tiap kegiatan dihitung dengan cara sebagai berikut Depkes, 2001: T P= ─────── x 100 JO+JA Keterangan: P : Prosentase T : Total Jumlah dari sub total observasi JO: Jumlah observasi JA: Jumlah aspek yang dinilai Universitas Sumatera Utara

BAB 3 KERANGKA PENELITIAN

1. Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual penelitian ini menggambarkan kinerja perawat berdasarkan indikator yang dijelaskan Depkes 2001 yang terdiri dari kesesuaian asuhan keperawatan dengan standar asuhan keperawatan, evaluasi persepsi pasien terhadap mutu asuhan keperawatan dan evaluasi kesesuaian tindakan perawat berdasarkan standar operasional prosedur. Kinerja perawat ini salah satunya dipengaruhi oleh desain pekerjaan yang dimiliki oleh perawat. Kerangka konseptual ini membantu peneliti dalam menghubungkan hasil penemuan dengan teori. Dalam penelitian ini penilaian kinerja perawat hanya dilihat dalam pemberian asuhan keperawatan berdasarkan standar asuhan keperawatan SAK. Menurut peraturan Menkes RI No.749 a tahun 1989 mengenai rekam medis, menjelaskan bahwa upaya peningkatan pelayanan kesehatan yang utama dinilai dari penerapan standar asuhan keperawatan SAK pada pedoman pendokumentasian asuhan keperawatan. Hal ini sejalan dengan Effendy 1995 dalam Zulfahmi 2009 yang menyebutkan bahwa penerapan standar asuhan keperawatan ini mengandung proses keperawatan yang diberikan kepada pasien diberbagai tatanan pelayanan kesehatan yang terstruktur dan sistematis sehingga harus selalu ditingkatkan dan dapat dijadikan sebagai tolak ukur evaluasi kinerja perawat. Berdasarkan tujuan penelitian dan tinjauan pustaka maka kerangka konseptual dapat digambarkan sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara