Penentuan Harga Perolehan Aktiva Tetap Metode Penyusutan Aktiva Tetap Pengeluaran yang Berhubungan dengan Aktiva Tetap

2. Penentuan Harga Perolehan Aktiva Tetap

Harga perolehan menurut KAP Syamsul Bahri TRB Rekan merupakan harga pembelian aktiva tetap ditambah dengan semua biaya yang wajib dikeluarkan sampai aktiva tersebut siap digunakan dalam operasi normal perusahaan, serta dapat dicatat sebagai bagian dari aktiva tetap. Biaya-biaya perolehan aktiva tetap tersebut, meliputi : - Biaya pembelian atau biaya sewa aktiva tetap - Biaya pemasangan - Biaya pengangkutan - Bea cukai dan pajak lain-lain - Ongkos resmi atau ongkos bayaran lainnya Sebagai contoh : KAP Syamsul Bahri TRB Rekan membeli sebuah komputer sengan harga Rp.10.000.000,- . Biaya pemasangan Rp.100.000,- dan biaya pengangkutan Rp.50.000,-. Maka jurnal yang dicatat adalah sebagai berikut : Aktiva Tetap – Komputer Rp.10.150.000,- KasBank Rp.10.150.000,-

3. Metode Penyusutan Aktiva Tetap

KAP Syamsul Bahri TRB Rekan melakukan perhitungan terhadap seluruh aktiva tetapnya, kecuali tanah atau hak atas tanah. Pada umumnya metode penyusutan yang digunakan adalah Metode Garis Lurus Straight Line Method. Penyusutan aktiva tetap pada perusahaan ini dihitung dan dicatat setiap tahun. Universitas Sumatera Utara Umur ekonomis aktiva tetap untuk periode tertentu diharapkan dapat memberikan kebaikan dan keuntungan kepada perusahaan. Biaya perbaikan dan pemeliharaan dalam meningkatkan umur ekomonis aktiva tetap dihitung untuk memprediksi seberapa besar nilai sisa residu dari hasil pemakaian aktiva tetap tersebut. Perhitungan aktiva tetap dengan menggunakan metode garis lurus didasarkan pada beberapa anggapan, yaitu:  Umur ekonomis manfaat suatu aktiva tetap akan mengalami penurunan nilai secara proporsional untuk setiap periode akuntansinya.  Biaya refisi dan pemeliharaan aktiva tetap setiap periode jumlahnya relatif sama.  Penggunaan aktiva tetap dari tahun ke tahun relatif tetap.

4. Pengeluaran yang Berhubungan dengan Aktiva Tetap

Disamping harga perolehan semula suatu aktiva tetap, sering terjadi biaya lain yang menyangkut efisiensi atau kapasitas aktiva tersebut selama umur ekonomisnya. Sering sukar membedakan pengeluaran yang menambah manfaat aktiva tersebut untuk waktu lebih dari satu periode akuntansi dengan pengeluaran yang hanya memberikan manfaat dalam periode dimana pengeluaran itu terjadi. Pengeluaran untuk menambah aktiva tetap merupakan pengeluaran modal. Sedangkan pengeluran untuk pemeliharaan dan perbaikan aktiva tetap yang sifatnya berulang harus diklasifikasikan sebagai pengeluaran pendapatan. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan kebijakan kapitalisasi yang diterapkan pada KAP Syamsul Bahri TRB Rekan, biaya-biaya tambahan yang dikeluarkan tersebut merupakan hasil dari: - Suatu perbaikan atau kemajuan aktiva tetap, yang mana pengeluaran tersebut diharapkan untuk meningkatkan sekurang-kurangnya 25 kapasitas aktiva tetap yang ada sebelumnya. - Suatu pembaharuan atau retonasi aktiva tetap, yang mana pengeluaran tersebut diharapkan untuk memperpanjang masa penyusutan semula dari masing- masing jenis atau kelompok aktiva tetap sekurang-kurangnya 25, tetapi tidak lebih dari satu tahun. Adapun pengelompokan biaya-biaya tambahan yang dikeluarkan selama atau dalam masa pemakaian aktiva tetap, antara lain: a. Biaya yang dikapitalisir Menurut KAP Syamsul Bahri TRB Rekan, suatu biaya yang dikeluarkan agar dapat dikategorikan sebagai biaya yang dikapitalisir, apabila:  Pengeluaran yang dimaksud nilainya sama atau lebih dari Rp. 10.000.000.  Mempunyai sisa masa manfaat atau jangka waktu sewa yang lebih dari satu tahun.  Biaya yang dikeluarkan dapat meningkatkan provitabilitas suatu aktiva tetap. Contohnya: biaya perluasan bangunan, biaya penambahan komputer, dan lain-lain. Universitas Sumatera Utara b. Biaya untuk pemeliharaan dan perawatan aktiva tetap. Apabila biaya-biaya yang dikeluarkan selama masa pemakain aktiva tetap tidak memenuhi syarat sebagai biaya yang dikapitalisir, maka biaya tersebut dikategorikan perusahaan ini sebagai biaya pada saat terjadinya yang ditentukan apabila:  Biaya tambahan yang dimaksud nilainya kurang dari Rp. 10.000.000.  Mempunyai sisa masa manfaat atau jangka waktu sewa yang kurang dari satu tahun.  Contohnya seperti: biaya perbaikan dan pemeliharaan rutin.

5. Pelepasan dan Penghapusan Aktiva Tetap