Penjualan Aktiva Tetap Penyumbangan Aktiva Tetap Penghapusan Aktiva Tetap Sepenuhnya.

b. Biaya untuk pemeliharaan dan perawatan aktiva tetap. Apabila biaya-biaya yang dikeluarkan selama masa pemakain aktiva tetap tidak memenuhi syarat sebagai biaya yang dikapitalisir, maka biaya tersebut dikategorikan perusahaan ini sebagai biaya pada saat terjadinya yang ditentukan apabila:  Biaya tambahan yang dimaksud nilainya kurang dari Rp. 10.000.000.  Mempunyai sisa masa manfaat atau jangka waktu sewa yang kurang dari satu tahun.  Contohnya seperti: biaya perbaikan dan pemeliharaan rutin.

5. Pelepasan dan Penghapusan Aktiva Tetap

Aktiva tetap yang tidak bermanfaat lagi dalam kegiatan operasional perusahaan, mungkin akan dihancurkan, dijual atau ditukar tambah dengan aktiva lain. Perlakuan akuntansi terhadap pencatatan mengenai pelepasan dan penghapusan aktiva tetap pada PT. Trakindo Utama Sumatera Area, dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu :

a. Penjualan Aktiva Tetap

Semua aktiva yang mengalami penyusutan baik berdasarkan jenis atau kelompok dijual secara tunai, serta melalui pertimbangan lainnya yang diuraikan dalam hal moneter. Selisih antara hasil penjualan aktiva tetap dengan nilai buku bersih diakui sebagai laba atau rugi. Penjualan atas tanah dicatat dengan cara yang sama, kecuali tidak adanya akumulasi penyusutan. Universitas Sumatera Utara Sebagai contoh jurnal penjualan aktiva tetap pada KAP Syamsul Bahri TRB Rekan: Kas Bank xxxxxx Akumulasi penyusutan Aktiva tetap xxxxxx Aktiva Tetap kendaraan xxxxxx Laba Penjualan Aktiva Tetap xxxxxx

b. Penyumbangan Aktiva Tetap

Aktiva tetap yang disumbangkan, pencatatannya hampir sama dengan pelepasan aktiva tetap dengan cara dijual, akan tetapi dengan cara ini tidak ada pengakuan laba pendapatan. Serta apabila terjadi rugi dicatat sebagai suatu pemberian sikap toleransi.

c. Penghapusan Aktiva Tetap Sepenuhnya.

Dalam hal ini dilakukan pada saat aktiva tetap telah ditinggalkan secara permanen dari penggunaan dan manfaatnya. Dengan kata lain aktiva tetap tersebut sudah lama tidak ada. Universitas Sumatera Utara

BAB III AKUNTANSI AKTIVA TETAP

Sebagaimana yang telah disajikan dalam Bab II sebelumnya mengenai akuntansi aktiva tetap yang telah diterapkan pada KAP Syamsul BAhri TRB Rekan. Maka dalam Bab ini, penulis juga akan menguraikan beberapa teori yang berhubungan dengan akuntansi aktiva tetap. Hal tersebut penulis lakukan guna mengadakan suatu analisa komparatif sekaligus evaluasi, sebagai hasil dari kedua bab materi pembahasan.

A. Penggolongan Akiva Tetap

Menurut Warren, Reeve dan Fees 2006; 506 “aktiva tetap dapat digolongkan sebagai berikut: tanah, bangunan, pengembangan tanah, mesin dan peralatan, kendaraan”. Aktiva yang digunakan dalam operasi perusahaan digolongkan kedalam dua kategori yaitu aktiva berwujud dan aktiva tidak bewujud. Penggolongan semacam ini dikemukakan oleh Stice Skousen 2005; 201, adalah sebagai berikut:

1. Aktiva tetap yang berwujud tangible fixed assets

Aktiva tetap berwujud merupakan harta berwujud yang bersifat jangka panjang dalam aktivitas operasi perusahaan, di dalamnya meliputi ; tanah, bangunan, perabot, mesin-mesin, dan peralatan lain yang digunakan untuk menghasilkan atau memudahkan penjualan barang dan jasa.

2. Aktiva tetap tidak berwujud intangible fixed assets

Aktiva ini tidak dapat diobservasi atau dilihat secara langsung, di dalamnya berbentuk persetujuan, kontrak, atau paten, tetapi harta itu sendiri tidak memiliki eksistensi fisik. Harta tak berwujud termasuk pos-pos seperti hak cipta, paten, goodwill, dan perjanjian monopoli. 32 Universitas Sumatera Utara