Pengeluaran yang Berhubungan dengan Aktiva Tetap

Beban penyusutan = Tarif penyusutan x Harga perolehan – Akumulasi penyusutan

d. Metode Jumlah Angka Tahun Sum of Years Digits Method

Dengan metode ini memberikan hasil beban penyusutan yang sama seperti metode saldo menurun, yaitu semakin menurun setiap tahun selama masa pemakainnya. Beban penyusutan dihitung dengan mengalikan harga perolehan dikurangi nilai sisa taksiran dengan suatu pecahan. Angka penyebut denominator di pecahan ibu tetap, yaitu jumlah angka-angka yang menunjukkan umur aktiva. Angka pembilang numerator dari pecahan itu yang setiap tahunnya berubah, yaitu jumlah sisa umur aktiva. Untuk lebih jelasnya, dapat dirumuskan sebagai berikut : Jumlah angka tahun = 2 1 + N N Untuk masa manfaat 5 tahun, N = 5, maka jumlah angka tahun 15 2 1 5 5 = + = Beban penyusutan: Tahun I = 515 x Harga perolehan – Nilai residu Tahun II = 415 x Harga perolehan – Beban penyusutan I

D. Pengeluaran yang Berhubungan dengan Aktiva Tetap

Sering terjadi biaya lain menyangkut efisiensi atau kapasitas aktiva tetap selama umur manfaatnya, selain harga perolehan semula aktiva tersebut. Biaya- biaya lain yang dikeluarkan selama proses pemakian aktiva tetap ini dibedakan atas pengeluaran yang menambah manfaat aktiva tersebut untuk waktu lebih dari satu periode akuntansi, dengan pengeluaran yang hanya memberikan dalam periode dimana pengeluara itu terjadi. Biaya akuisisi atas aktiva tetap, biaya atas Universitas Sumatera Utara penambahan atau perbaikan pada aktiva tetap sendiri yang meningkatkan nilai total aktiva, atau memperpanjang umur manfaatnya dinamakan dengan Pengeluaran Modal Capital Expenditures. Sedangkan biaya-biaya yang hanya memberikan manfaat bagi periode berjalan atau biaya yang muncul sebagai bagian dari reparasi dan pemeliharaan normal, dinamakan dengan Pengeluaran Pendapatan Revenue Expenditures. Contohnya, biaya mengganti busi sebuah mobil, biaya pengecetan gedung, dan sebagainya. Secara umum, pengeluaran yang biasa terkait dengan aktiva tetap setelah perolehannya, antara lain:  Penambahan Additions terhadap Aktiva Tetap. Pengeluaran yang menambah suatu aktiva tetap tertentu, harus didebet ke akun aktiva tetap, dan ikut disusutkan selama masa manfaat dari penambahan tersebut. Sebagi contoh adalah biaya menambah sistem pendingin pada gedung.  Perbaikan Betterment dan Improvement. Pengeluaran yang dapat meningkatkan efisiensi operasi atau menambah kapasitas suatu aktiva tetap, disebut sebagai suatu perbaikan. Pengeluaran ini didebet ke akun aktiva tetap yang bersangkutan dikapitalisasi. Sebagai contoh adalah penggantian unit tenaga dari sebuah mesin dengan yang baru yang berkapasitas lebih besar.  Perbaikan Luar Biasa Extraodinary repairs Pengeluaran yang menambah atau memperpanjang umur atau masa manfaat dari suatu aktiva tetap disebut perbaikan luar biasa. Pengeluaran ini harus didebet ke akun Akumulasi Penyusutan. Beban penyusutan unutk periode Universitas Sumatera Utara yang akan datang harus dihitung atas dasar nilai buku dan manfaat yang ditaksir masih tersisa.  Pemeliharaan Maintenance Pengeluaran ini bertujuan untuk mempertahankan aktiva tetap pada kondisi yang tetap baik. Biaya yang dikeluarkan untuk pemeliharaan aktiva tetap tersebut bersifat biasa dan berulang-ulang, dan tidak menambah umur aktiva. Pengeluaran ini dianggap sebagai pengeluaran pendapatan revenue expenditures.  Reparasi Repairs Pengeluaran untuk memperbaiki aktiva dari kerusakannya, atau mengganti alat-alat yang rusak sehingga dapat digunakan kembali disebut pengeluaran reparasi. Apabila pengeluaran itu bersifat biasa dan dimanfaatkan hanya dalam peiode berjalan, maka dianggap sebagai pengeluran pendapatan. Sedangkan, bila bersifat tidak biasa dan dapat memperpanjang umur aktiva, maka didebet akun Akumulasi Penyusutan sebesar jumlah pengeluaran tesebut. Biaya-biaya tambahan yang dikeluarkan selama atau dalam masa pemakaian aktiva tetap, pada perusahaan ini juga dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu; biaya yang dikapitalisir atau biasa disebut pengeluaran modal, dan biaya sebagai pemeliharaan rutin, reparasi, dan renovasi aktiva tetap, atau biasa disebut pengeluaran pendapatan. Pembagian biaya-biaya tambahan ini secara teoritisnya memang dianjurkan. Oleh karena mengingat pada kebijakan kapitalisasi KAP Syamsul Bahri TRB Rekan mengenai batas minimum yang ditetapkan sehubungan dengan masing-masing pengeluaran tersebut. Universitas Sumatera Utara Batas minimum pengeluaran biaya tambahan yang dikeluarkan untuk masing-masing kelompok adalah kurang dari Rp. 10.000.000, dan sama atau lebih dari Rp.10.000.000. Perusahaan juga mengharapkan dengan dikeluarkannya biaya tambahan ini, maka dapat meningkatkan sekurang-kurangnya 25 kapasitas aktiva tetap yang ada sebelumnya, serta diharapkan juga dapat memperpanjang masa manfaat aktiva tetap sekurang-kurangnya 25, tetapi tidak lebih dari satu tahun. Selain itu, membedakan kedua kelompok biaya tambahan tersebut adalah hal yang penting bagi perusahaan, agar pendapatan-pendapatan dan beban-beban yagn dihasilkan selama peiode akuntansi dapat disandingkan match secara wajar dalam laporan keuangan.

E. Pelepasan dan Penghapusan Aktiva Tetap