Pengertian Balanced Scorecard Tinjauan Teoritis 1 Pengertian Kinerja

ALOS = mati hidup keluar yang pasien Jlh periode suatu dalam hari Jlh x terpakai TT Jlh x 100 e. GDR Gross Death rate Digunakan untuk mengetahui rata-rata kematian untuk tiap-tiap 1000 pasien keluar. Indikator ini memberikan gambaran tentang mutu pelayanan rumah sakit. Nilai GDR yang ideal seharusnya tidak lebih dari 45 per 1000 penderita keluar, kecuali jika terjadi kejadian khusus seperti wabah penyakit, bencana alam, perang dan lain-lain. GDR = mati hidup keluar yang pasien Jumlah jam kematian Jumlah 48 ≥ x 100 f. NDR Net Death Rate Digunakan untuk mengetahui rata-rata angka kematian 48 jam setelah dirawat untuk tiap-taip 1000 pasien keluar. NDR = mati hidup keluar yang pasien Jumlah jam kematian Jumlah 48 ≤ x 100

2.1.5. Pengertian Balanced Scorecard

Menurut Kaplan dan Norton 2000, Balanced Scorecard berasal dari dua kata, yaitu Scorecard kartu skor dan Balanced berimbang. Kartu skor adalah kartu yang digunakan untuk mencatat skor hasil kinerja seseorang. Kata berimbang dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa kinerja personel diukur secara berimbang dari dua aspek yaitu aspek keuangan dan non keuangan, Universitas Sumatera Utara jangka pendek dan jangka panjang, intern dan ekstern. Balanced scorecard menyediakan rerangka komprehensif dan koheren untuk menilai kinerja organisasi. Balanced scorecard merupakan salah satu metode pengukuran dan manajemen performance untuk faktor internal dan eksternal dari suatu perusahaan. Saat ini, kebanyakan perusahaan masih menggunakan pengukuran dari aspek keuangan sebagai acuan dalam menilai kinerja perusahaan, sehingga manajer tidak mengetahui sampai seberapa jauh pengaruh yang ditimbulkan akibat strategi yang mereka terapkan. Balanced scorecard digunakan untuk mengartikulasikan strategi bisnis. Mengkomunikasikan strategi bisnis membantu menyatukan individu dan antar departemen dalam organisasi untuk mencapai tujuan-tujuan bersama. Pengukuran ini bukan mempertahankan posisi suatu individu atau unit organisasi dan keharusan tunduk pada rencana yang telah lebih dulu ditetapkan sebagai sarana komunikasi, informasi, dan proses belajar. Kaplan dan norton dalam Ismawati : 20 membedah balanced scorecard dalam empat perspektif pengukuran yaitu keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, dan proses belajar dan berkembang. Konsep balanced scorecard adalah satu konsep pengukuran kinerja yang sebenarnya memberikan rerangka komprehensif untuk menjabarkan visi ke dalam sasaran-sasaran strategik. Sasaran-sasaran strategik yang komprehensif dapat dirumuskan karena balanced scorecard menggunakan empat perspektif yang satu sama lain saling berhubungan dan tidak dapat Universitas Sumatera Utara dipisahkan Mulyadi,1999:218. Rencana strategik yang komprehensif dan koheren menyediakan kemudahan dan kejelasan untuk penyusunan program. Dengan rerangka balanced scorecard, perencanaan strategik menghasilkan berbagai strategic initiatives yang dengan jelas menunjukkan sasaran strategic objectives yang hendak dituju di masa depan, ukuran pencapaian sasaran dan informasi tentang pemacu kinerja performance driver, target yang harus dicapai dalam kurun waktu tertentu di masa depan. Ketiga macam informasi tersebut sangat memudahkan pemilihan langkah-langkah yang akan ditempuh dalam proses penyusunan program bagi organisasi. Dalam organisasi lintas fungsional, program disusun menurut sistem yang digunakan oleh perusahaan untuk memproduksi produk dan jasa yang menghasilkan nilai bagi pelanggan. Informasi yang ringkas dan padat dalam balanced scorecard dimaksudkan untuk mengurangi berlimpahnya informasi yang akan menjenuhkan manajer. Balanced scorecard mendorong manajer untuk memfokuskan diri pada empat tolok ukur yang kritis. Pengukuran dalam balanced scorecard dapat digunakan dalam berbagai cara yaitu untuk menjelaskan strategi bisnis dan untuk membantu persekutuan inisiatif-inisiatif indidvidu, organisasi dan lintas departemen untuk mencapai tujuan bersama. Balanced scorecard dipergunakan sebagai sistem informasi, komunikasi, dan pembelajaran bukan sistem pengendalian. Balanced scorecard juga dapat memenuhi 2 dua kebutuhan manajer, yakni : 1. Merangkum dalam satu laporan manajemen berbagai elemen keunggulan daya saing dalam agenda perusahaan. Universitas Sumatera Utara 2. Mencegah sub optimasi di mana tidak terjadi pengoptimalan hanya pada bagian-bagian tertentu saja sehingga mendorong para manajer untuk memperhatikan tolok ukur operasional dan mempertimbangkan perbaikan dalam satu bidang jika tidak dicapai atas kerugian bidang lainnya.

2.1.6. Implementasi Balanced Scorecard