GDR =
mati hidup
keluar yang
pasien Jumlah
jam kematian
Jumlah 48
≥
x 100
2.1.8.4. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan
Perspektif ini menekankan pada bagaimana organisasi dapat berinovasi dan terus bertumbuh dan berkembang agar dapat bersaing di masa kini dan
masa yang akan datang. Kelebihannya dapat melihat sikap dan kinerja para karyawan sehingga memberikan solusi yang baik bagi perbaikan produktivitas
karyawan, sementara kekurangannya terletak pada kurang independennya sikap karyawan karena faktor dari pihak yang mempunyai kekuasaan dalam
organisasi bisnis tersebut. Tolok ukur dalam perspektif ini adalah produktivitas karyawan, kapabilitas karyawan, absensi karyawan, teknologi informasi serta
motivasi dan penyelarasan. Dalam penelitian ini yang mejadi tolok ukur dalam menilai kinerja
manajemen Rumah Sakit Haji Medan adalah produktivitas karyawan. Rumus mencari produktivitas karyawan menurut Mulyadi 2001 sebagai berikut :
Produktivitas Karyawan =
Karyawan Jumlah
Usaha Laba
x 100
Untuk dapat melihat hubungan keempat perspektif dalam Balanced Scorecard dapat dilihat pada gambar berikut ini :
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.1 Hubungan Empat Perspektif Balanced Scorecard
Sumber : Data diolah oleh Peneliti Berdasarkan Kaplan dan Norton : 2000
2.2. Penelitian Terdahulu
Beberapa penelitian tentang Balanced Scorecard telah dilakukan pada beberapa perusahaan untuk mengukur kinerja perusahaan. Penelitan tersebut
memaparkan bahwa pengukuran kinerja menggunakan Balanced Scorecard dinilai lebih akurat, karena tidak hanya kinerja keuangan saja yang diukur, tetapi juga
kinerja non keuangan. Beberapa penelitian terdahulu mengenai Balanced Scorecard :
a. Maskur 2004, dalam penelitiannya yang berjudul “Pengukuran Kinerja Dengan Pendekatan Balanced Scorecard Studi Kasus Pada Rumah Sakit Dr.
Kariadi Semarang”, menyimpulkan bahwa dari perspektif keuangan cash ratio, perspektif pelanggan profitabilitas konsumen, perspektif bisnis
Universitas Sumatera Utara
internal Average Length of Stay, sampai perspektif pembelajaran dan pertumbuhan kepuasan karyawan mendapat nilai kurang baik. Keempat
perspektif tersebut masih jauh dari skor yang telah ditetapkan. b. Magdalena Nany, Lyna Raharjo, dan Kartika Winda Handini 2008, dalam
penelitiannya yang berjudul “Penerapan Balanced Scorecard Sebagai Pengukur Kinerja Manajemen Pada Rumah Sakit Umum Daerah Indramayu”,
menyimpulkan bahwa kinerja manajemen Rumah Sakit Indramayu dilihat dari meningkatnya ROI, penurunan retensi pasien, peningkatan akuisisi pasien,
peningkatan profit margin serta peningkatan produktivitas karyawan. c. Siti Choiriyah 2009, dalam penelitiannya yang berjudul “Efektivitas
Penerapan Balanced Scorecard Untuk Mengukur Kinerja Perusahaan Studi Pada Rumah Sakit Islam Aisyiyah Malang”, menyimpulkan bahwa ROI,
Market Share, Customer Satisfaction, GDR, NDR, RK, dan Employee Turnover mengalami peningkatan, sementara untuk Customer Retention, BTO,
TOI, dan LOS mengalami penurunan. d. I Made Kawina 2012, dalam penelitiannya yang berjudul “Analisis Kinerja
Berdasarkan Balanced Scorecard Unit Rawat Jalan Poliklonik RSU Surya Husadha Denpasar di Tahun 2012”, menyimpulkan bahwa kinerja manajemen
rumah sakit yang dilihat dari CRR, kepuasan pelanggan, protap SOP, dan kepuasan karyawan telah melebihi standard yang telah ditetapkan.
Berikut ini dijelaskan secara ringkas beberapa penelitian terdahulu dalam bentuk :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu
No Nama
Peneliti Judul
Penelitian Variabel
Penelitian Hasil Penelitian
1 Maskur 2004
Pengukuran Kinerja Dengan Pendekatan
Balanced Scorecard Studi Kasus Pada
RS Dr. Kariadi Semarang
Perspektif Keuangan
cash ratio, Perspektif
Pelanggan Profitabilitas
Konsumen, Perspektif Bisnis
Internal
Average Length of Stay, dan
Perspektif Pembelajaran dan
Pertumbuhan Kepuasan
Karyawan Keempat perspektif
Balanced Scorecard dinilai masih jauh dari skor yang
telah ditetapkan
2 Nany
Magdalena, dkk 2008
Penerapan Balanced Scorecard Sebagai
Pengukur Kinerja Manajemen Pada
Rumah Sakit Umum Daerah Indramayu
ROI, Retensi Pasien, Akuisisi
Pasien, Produktivitas
Karyawan,
Profit Margin
ROI, Akuisisi Pasien, Produktivitas Karyawan
dan Profit Margin
mengalami peningkatan, sementara Retensi Pasien
mengalami penurunan
3 Siti Choiriyah
2009 Efektivitas
Penerapan Balanced Scorecard Untuk
Mengukur Kinerja Perusahaan Studi
Pada Rumah Sakit Islam Aisyiyah
Malang Perspektif
Keuangan ROI, Perspektif
Pelanggan Market Share, Customer
Retention, Customer Satisfaction,
Perspektif Proses Bisnis Internal
GDR, NDR, RK, BTO, TOI, LOS,
Perspektif Pembelajaran Dan
Pertumbuhan Employee Turn
Over Dan Employee Capabilities
Perspektif Keuangan mengalami peningkatan di
setiap tahun, Perspektif Pelanggan untuk Market
Share
dan Customer
Satisfaction mengalami
peningkatan, untuk Customer Retention
mengalami penurunan, Perspektif
Proses Bisnis Internal GDR,NDR, RK
mengalami kenaikan sementara BTO, TOI, LOS
mengalami penurunan, dan untuk Perspektif
Pembelajaran dan Pertumbuhan mengalami
kenaikan.
4
I Made Kaswina 2012
Analisis Kinerja Berdasarkan BSC
Unit Rawat Jalan Poliklinik RSU
Surya Husadha Denpasar Tahun
2012 CRR, Kepuasan
Pelanggan, Protap SOP, Kepuasan
Karyawan CRR, Kepuasan Pelanggan,
Protap SOP, dan Kepuasan Karyawan sudah sesuai
dengan standard yang ditetapkan
Universitas Sumatera Utara
2.3. Kerangka Konseptual
Penelitian ini dilihat berdasarkan empat perspektif, yaitu perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal, perspektif
pembelajaran dan pertumbuhan. Perspektif keuangan dilihat dari Return on Investment, perspektif pelanggan dilihat dari akuisisi pasien. Sementara untuk
perspektif proses bisnis internal dilihat dari Bed Turn Over dan untuk perspektif pembelajaran dan pertumbuhan dilihat dari produktivitas karyawan. Setiap
variabel keempat perspektif ini dibandingkan antara satu tahun dengan tahun berikutnya untuk mendapatkan hasil, yang kemudian akan dilihat apakah kinerja
rumah sakit meningkat atau menurun. Gambaran penelitian ini dijelaskan pada kerangka di bawah ini.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.2 Kerangka Konseptual
Balanced scorecard merupakan salah satu metode pengukuran kinerja manajemen suatu perusahaan. Perusahaan harus memiliki parameter-parameter
yang memenuhi standard guna dapat dijadikan sebagai acuan dalam mengukur nilai kinerja perusahaan tersebut. Dalam penelitian ini parameter yang digunakan
Analisis Kinerja Manajemen Melalui Pendekatan Metode Balanced Scorecard Studi Kasus Pada Rumah Sakit Haji
Medan
Sumber Data : 1.
Perspektif Keuangan 2.
Perspektif Pelanggan 3.
Perspektif Proses Bisnis Internal 4.
Perspektif Pembelajaran Dan Pertumbuhan
Hasil Analisis Data :
1. Return On Investment ROI
2. Akuisisi Pasien
3. Bed Turn Over BTO
4. Produktivitas Karyawan
Kesimpulan
Universitas Sumatera Utara
yaitu Return on Investment, Akuisisi Pasien, Bed Turn Over, dan Produktivitas Karyawan. Dengan menggunakan keempat parameter tersebut dapat dilihat
apakah kinerja manajemen Rumah Sakit Haji Medan baik atau buruk.
2.4. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian Sugiyono 2004 : 51. Berdasarkan latar belakang rumusan masalah dan
kerangka konseptual, maka dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut : H
1
: Return on Investment berpengaruh terhadap kinerja manajemen. H
2
: Akuisisi pasien berpengaruh terhadap kinerja manajemen. H
3
: Bed Turn Over berpengaruh terhadap kinerja manajemen. H
4
: Gross Death Rate berpengaruh terhadap kinerja manajemen. H
5
: Produktivitas karyawan berpengaruh terhadap kinerja manajemen.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analisis deskriptif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif untuk mengukur
kinerja Rumah Sakit Haji Medan berdasarkan pendekatan Balanced Scorecard. Penelitian ini menggunakan data sekunder dengan mengukur kinerja berdasarkan
empat perspektif balanced scorecard yaitu perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal, serta perspektif pembelajaran dan
pertumbuhan.
3.2. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Haji Medan yang beralamatkan Jalan Pancing. Sementara waktu penelitian dilaksanakan mulai dari bulan
November tahun 2012.
3.3. Batasan Operasional
Adapun yang menjadi batasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Objek penelitian merupakan Rumah Sakit Haji Medan laporan
keuangannya secara berturut-turut selama periode penelitian. 2 Periode penelitian yang diamati hanya tahun 2010, 2011, dan 2012.
Universitas Sumatera Utara
3. Penelitian ini hanya melihat faktor Return on Investment ROI, akuisisi pasien, Bed Turn Over, Gross Death Rate, produktivitas karyawan, dan
kinerja manajemen.
3.4. Definisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel
Definisi variabel-variabel yang diteliti adalah sebagai berikut : 1. Perspektif keuangan, bertujuan untuk menetapkan kinerja jangka panjang
dan jangka pendek. Perspektif ini dinilai dari rasio Return on Investment ROI, yang merupakan salah satu jenis rasio profitabilitas yang digunakan
untuk mengetahui sejauh mana perusahaan dalam menghasilkan laba dengan menggunakan seluruh aktiva yang dimiliki oleh perusahaan.
Semakin tinggi rasio ini, semakin baik keadaan suatu perusahaan. 2. Perspektif pelanggan penting saat sekarang ini karena mengingat semakin
ketatnya pertarungan dalam mempertahankan pelanggan lama dan merebut pelanggan baru. Perspektif ini dinilai dari akuisisi pasien, digunakan untuk
mengukur seberapa banyak perusahaan berhasil menarik pelanggan- pelanggan baru. Akuisisi ini diukur dengan membandingkan jumlah
pelanggan dari tahun ke tahun. Tingkat akuisisi pelanggan dinilai kurang apabila mengalami penurunan, dinilai sedang apabila konstan dan
fluktuatif, dan dinilai baik apabila mengalami peningkatan. 3. Perspektif proses bisnis internal pada umumnya akan mengidentifikasikan
proses baru yang harus dikuasai dengan baik oleh perusahaan agar dapat memenuhi tujuan pelanggan dan finansial. Perspektif ini dinilai dari rasio
Universitas Sumatera Utara
Bed Turn Over BTO dan rasio Gross Death Rate GDR. BTO memberikan gambaran mengenai tingkat efisien pemakaian tempat tidur
dari suatu rumah sakit. Apabila BTO rendah menunjukkan kurangnya pemanfaatan fasilitas perawatan oleh masyarakat sehingga pemanfaatan
tempat tidur pada rumah sakit yang bersangkutan tidak efisien, dan begitu sebaliknya. Apabila nilai BTO tinggi mengindikasikan bahwa masyarakat
telah memanfaatkan fasilitas tempat tidur di rumah sakit secara efisien. Sedangkan GDR memberikan gambaran tentang mutu pelayanan rumah
sakit. Semakin rendah nilai GDR berarti mutu atau kualitas pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit baik. Sementara apabila nilai GDR tinggi
berarti mutu atau kualitas pelayanan dari rumah sakit yang bersangkutan dinilai masyarakat buruk.
4. Perusahaan dapat berinovasi dan tetrus berkembang agar dapar bersaing di masa kini dan di masa yang akan datang. Perspektif ini dinilai dari
produktivitas karyawan yaitu peningkatan keahlian karyawan yang dapat menghasilkan ide-ide yang berbeda dan berlaku di pasaran. Perusahaan
akan dengan mudah mencapai tujuannya dengan adanya produktivitas kerja yang tinggi dari karyawan perusahaan tersebut. Dengan adanya
pemberian insentif maka pengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan akan sangat mendorong pencapaian tujuan perusahaan itu sendiri dan
pemberian insentif ini merupakan salah satu faktor dapat mempengaruhi produktivitas kerja.
Universitas Sumatera Utara
Tabel di bawah ini menampilkan definisi operasional dan pengukuran keempat variabel tersebut :
Tabel 3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
No Variabel
Penelitian Definisi Operasional
Pengukuran Variabel Skala
Penelitian
1. ROI
Alat untuk mengetahui sejauh mana perusahaan
dalam menghasilkan laba dengan menggunakan
seluruh
aktiva yang dimiliki oleh perusahaan.
Semakin tinggi ratio ini, semakin baik keadaan
suatu perusahaan. ROI =
Aktiva Total
Bersih Laba
x 100 Perhitungan
Skor Tiap Tahun
Dalam Bentuk
Rasio
2. Akuisisi
Pasien Mengukur seberapa
banyak perusahaan
berhasil menarik pelanggan baru. Akuisisi
ini diukur dengan membandingkan jumlah
pelanggan dari tahun ke tahun. Tingkat akuisisi
pelanggan dinilai kurang apabila
mengalami penurunan, dinilai sedang
apabila konstan dan fluktuatif, dan dinilai baik
apabila mengalami peningkatan.
Akuisisi Pasien = JPTL
JPTL JPTB
− x 100
Perhitungan Skor Tiap
Tahun Dalam
Bentuk Rasio
3. Bed Turn
Over Menunjukkan
perbandingan jumlah pasien keluar dengan rata-
rata tempat tidur yang siap pakai..
BTO = tidur
tempat Jlh
mati hidup
keluar pasien
Jlh x 100
Perhitungan Skor Tiap
Tahun Dalam
Bentuk Rasio
4. Gross
Death Rate
Menilai baik atau buruk kualitas atau mutu
pelayanan yang diberikan rumah sakit kepada pasien.
GDR = mati
hidup keluar
pasien Jlh
jam kematian
Jlh 48
≥ x 100
Perhitungan Skor Tiap
Tahun Dalam
Bentuk Rasio
Universitas Sumatera Utara
5. Produktivi
tas Karyawan
Merupakan peningkatan keahlian karyawan yang
dapat menghasilkan ide- ide yang berbeda dan
berlaku di pasaran. Produktivitas Karyawan =
Karyawan Jlh
Usaha Laba
x 100 Perhitungan
Skor Tiap Tahun
Dalam Bentuk
Rasio
Sumber : Data diolah oleh peneliti, 2012
Ket : JPTB = Jumlah Pasien Tahun Berjalan JPTL = Jumlah Pasien Tahun Lalu
3.5. Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu sumber data penelitian yang diperoleh secara tidak langsung melalui perantara
diperoleh dan dicatat orang lain. Data sekunder pada umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip yang dipublikasikan
dan tidak dipublikasikan. Dalam penelitian ini data sekunder yang digunakan berasal dari Rumah Sakit Haji Medan berupa data-data tertulis atas pengukuran
dan perencanaan kinerja tahun 2010-2012. Data-data tersebut antara lain adalah data keuangan rumah sakit, laporan kinerja standar pelayanan rumah sakit, data
personelkaryawan, gambaran umum organisasi dan kebijakan organisasi yang terkait dengan proses kinerja rumah sakit.
3.6. Metode Pengumpulan Data
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Dokumentasi, yaitu dengan melakukan pengamatan secara langsung terhadap
dokumen-dokumen perusahaan yang berkaitan dengan penelitian.
Universitas Sumatera Utara
2. Wawancara, yaitu dengan melakukan tanya jawab secara langsung kepada pihak yang terkait di perusahaan untuk mendapatkan data yang dibutuhkan
dalam penelitian.
3.7. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan adalah dengan pendekatan deskriptif kuantitatif statistik komparatif Kinnear dalam Hermanto 2009:59. Teknik ini
dilakukan dengan cara: 1. Memaparkan dan menjelaskan data-data yang telah didapatkan, seperti data
keuangan rumah sakit, laporan kinerja standar pelayanan rumah sakit dan data personelkaryawan, untuk kemudian diolah menjadi pemacu ukuran kinerja.
2. Menyajikan hasil penelitian dalam bentuk grafik, tabel atau diagram untuk masing-masing pemacu kinerja indikator penelitian berdasarkan empat
perspektif balanced scorecard agar memudahkan dalam membaca.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Sejarah Singkat Perusahaan
Yayasan Rumah Sakit Haji Medan berkedudukan di kota Medan, didirikan dengan akta Notaris yang bernama Alina Hanum, SH dengan akta Nomor 05
tanggal 03 Juni 1998. Yayasan ini dibangun di atas tanah seluas 62.348 meter persegi dan didirikan untuk jangka waktu yang tidak ditentukan, yang berazaskan
Pancasila. Didirikan oleh umat Islam yang bersifat otonom dan mendapat pembinaan serta pengayoman dari badan yang ditunjuk oleh pemerintah untuk
membina Rumah Sakit Haji. Maksud dan tujuan awal didirikannya rumah sakit ini adalah untuk meningkatkan pelayanan kesehatan calonjemaah haji dan
masyarakat umum sebagai peran serta umat Islam dalam pembangunan manusia Indonesia seutuhnya. Pendiri Yayasan Rumah Sakit Haji Medan adalah Haji Raja
Inal Siregar, yang pada saat itu menjabat sebagai Gubernur Sumatera Utara. Pada tanggal 30 November 2012 Yayasan Rumah Sakit Haji Medan resmi dibubarkan
atau dilikuidasi berdasarkan persetujuan Rapat Koordinasi dan Rapat Paripurna Badan Pengurus Yayasan Rumah Sakit Haji Medan. Dan tanggal 29 Desember
2012 secara resmi dilakukan acara Pengalihan Pengelolaan Yayasan Rumas Sakit Haji Medan kepada Pemerintah Provinsi Sumatera Utara berdasarkan Peraturan
Gubernur Sumatera Utara Nomor 78 Tahun 2011 tanggal 13 Desember 2011 tentang pengalihan Pengelolaan Yayasan Rumah Sakit Haji Medan kepada
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.
Universitas Sumatera Utara
Rumah Sakit Haji Medan menerima sertifikat dari Menteri Kesehatan Republik Indonesia dengan Nomor YM.00.03.2.2.835 pada tanggal 1 Juni 2001
yang menyatakan bahwa Rumah Sakit Haji Medan telah mendapat status Akreditasi Penuh Tingkat Dasar yang meliputi pelayanan gawat darurat,
pelayanan medik, pelayanan rekam medik, pelayanan keperawatan, dan pelayanan administrasi manajemen. Sementara berdasarkan Surat Keputusan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1476MENKESSKX2010 tanggal 11 Oktober 2010 Rumah Sakit Haji Medan ditetapkan sebagai Rumah Sakit Umum
dengan klasifikasi Kelas B.
4.2. Visi, Misi, Falsafah, Motto dan Tujuan Rumah Sakit Haji Medan
Adapun visi, misi, falsafah, dan motto dari Rumah Sakit Haji Medan adalah sebagai berikut :
Visi :
Mewujudkan Rumah Sakit Haji Medan sebagai rumah sakit yang bernafaskan Islam dalam semua kegiatannya di Sumatera Utara.
Misi :
1. Pelayanan kesehatan yang Islami, professional, dan bermutu dengan tetap peduli pada kaum du’afa.
2. Melaksanakan dakwah Islamiah dalam setiap kegiatannya. 3. Sebagai sarana dalam menimba ilmu bagi calon cendekiawan muslim.
Falsafah :
Universitas Sumatera Utara
Rumah Sakit Haji Medan adalah perwujudan dari iman, amal saleh, dan ibadah kepada Allah SWT.
Motto :
Bekerja sebagai ibadah, ikhlas dalam pelayanan, dan istiqomah dalam pendirian.
Tujuan :
1. Melaksanakan pengabdian masyarakat dalam rangka ibadah dan amal saleh dan ikhlas, sekaligus sebagai dukungan konkrit untuk mensukseskan Sistem
Kesehatan Nasional melalui penyediaan sarana rumah sakit yang memenuhi syarat medis teknis, berkualitas, dan mengikuti perkembangan IPTEK yang
didasarkan pada iman akan kekuasaan ALLAH SWT pada proses dan hasil penyembuhan.
2. Mendukung tugas pemerintah sebagai penyelenggara ibadah haji di bidang pelayanan kesehatan dalam arti yang seluas-luasnya.
3. Melaksanakan kaidah-kaidah kode etik profesional, sumpaj jabatan serta kedisiplinan tugas.
4.3. Stuktur Organisasi Perusahaan
Dalam pencapaian tujuan, organisasi harus membentuk suatu susunan tertentu yang dinamakan struktur organisasi, yang bisa membantu dalam
menetapkan pembagian kerja dan menentukan hubungan antara pimpinan dengan bawahan, dimana masing-masing akan mempunyai tugas dan wewenang serta
kepada siapa harus bertanggung jawab atas pekerjaan yang telah dilakukan dan kepentingan-kepentingan lain yang menuju pada efektifitas dan efisiensi
Universitas Sumatera Utara
organisasi. Berikut adalah penjelasan dari struktur Organisasi Rumah Sakit Haji Medan adalah sebagai berikut :
Ketua Umum : Kepala Daerah Tingkat I Provinsi Sumatera Utara. Ketua I
: Alm.H. Raja Inal Siregar, pendiri yayasan bersifat tetap dan tidak dapat diganti atau diwariskan.
Ketua II : Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Tingkat I
Provinsi Sumatera Utara. Ketua III
: Wakil Kepala Daerah Tingkat I Provinsi Sumatera Utara yang Membawahi Bidang Kesejahteraan Sosial.
Sekretaris : Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Utara.
Wakil Sekretaris: Asisten Kesejahteraan Sosial Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Utara.
Bendahara : Kepala Biro Keuangan Sekretaris Daerah Provinsi
Sumatera Utara. Anggota
: 1. Kepala Bappedasu. 2. Kepala Kantor Wilayah Departemen Kesehatan
Republik Indonesia Tingkat I Provinsi Sumatera Utara. 3. Kepala Kantor Wilayah Departemen Agama Republik
Indonesia Tingkat I Provinsi Sumatera Utara. 4. Kepala Kantor Wilayah Departemen Pekerjaan Umum
Republik Indonesia Tingkat I Provinsi Sumatera Utara. 5. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara.
6. Kepala Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya Provinsi Sumatera Utara.
7. Kepala Biro Bina Sosial Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Utara.
8. Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia Sumatera Utara. 9. Ketua Umum Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia
Sumatera Utara.
Dalam hal pejabat yang bersangkutan di atas tidak beragama Islam, maka yang bersangkutan digantikan oleh pejabat di bawahnya yang beragama Islam.
Universitas Sumatera Utara
4.4. Sumber Daya Manusia
Secara keseluruhan jumlah pegawai pada Rumah Sakit Haji Medan adalah 599 orang yang didalamnya terdapat pegawai negeri sipil 61 orang, pegawai tetap
296 orang, pegawai kontrak 78 orang, dan pegawai honor 164 orang.
Tabel 4.1 Kompetensi dan Jumlah SDM Rumah Sakit Haji Medan tahun 2012
No Bagian
Pria Wanita
Jumlah
1 Non Medis
92 104
196 2
Paramedis Non Keperawatan 9
35 44
3 Paramedis Keperawatan
35 189
224 4
Dokter 90
41 131
J u m l a h 226
369 595
Sumber : Bagian Kepegawaian Rumah Sakit Haji Medan
Dari keseluruhan jumlah sumber daya manusia yang ada pada Rumah Sakit Haji Medan tercatat jumlah pegawai negeri sipil ada 71 orang, pegawai tetap 291
orang, pegawai kontrak 73 orang, dan pegawai honor atau tidak tetap berjumlah 160 orang.
Di luar dari jumlah pegawai yang ada, Rumah Sakit Haji Medan juga memiliki 131 orang dokter yang memiliki izin praktek.
Tabel 4.2 Jumlah Dokter yang Berpraktek di Rumah Sakit Haji Medan tahun 2011
No Uraian
Jumlah
1 Dokter Spesialis Penyakit Dalam
6 2
Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah 4
3 Dokter Spesialis Bedah
4 4
Dokter Sub Spesialis Bedah 20
5 Dokter Spesialis Penyakit Kulit dan Kelamin
6 6
Dokter Spesialis Mata 2
7 Dokter Spesialis THT
7 8
Dokter Spesialis Anak 10
9 Dokter Spesialis Penyakit Jiwa
4 10
Dokter Spesialis Syaraf 3
11 Dokter Spesialis Paru
7
Universitas Sumatera Utara
12 Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan
14 13
Dokter Spesialis Radiologi 2
14 Dokter Spesialis Anastesi
19 15
Dokter Spesialis Patologi Anatomi 2
16 Dokter Spesialis Patologi Klinik
3 17
Dokter Umum 14
18 Dokter Gigi
4
J u m l a h 131
Sumber : Bagian Kepegawaian Rumah Sakit Haji Medan
4.5. Jenis-jenis Pelayanan Rumah Sakit Haji Medan
Pelayanan Rumah Sakit Haji Medan terbagi dalam 3tiga bidang yaitu:
1. Bidang Pelayanan Medis , yang terbagi atas :
1.1. Pelayanan Rawat Jalan. 1.2. Pelayanan Rawat Inap.
1.3. Pelayanan Perawatan Intensif. 1.4. Pelayanan Bedah Sentral.
1.5. Pelayanan Hemodialisa. 1.6. Pelayanan Kesehatan Jamkesmas Jaminan Kesehatan Masyarakat.
2. Bidang Penunjang Medis , yang terbagi atas :
2.1. Pelayanan Radiologi. 2.2. Pelayanan Rehabilitasi Medik.
2.3. Pelayanan Laboratorium. 2.4. Pelayanan Farmasi.
2.5. Pelayanan Penunjang Medis Lainnya. 2.6. Pendidikan dan Latihan.
2.7. Bantuan yang Diterima.
3. Bidang Umum dan Keuangan , yang terbagi atas :
Universitas Sumatera Utara
3.1. Laporan Keuangan. 3.2. Kegiatan Pemasaran.
3.3. Pelayanan Rohani. 3.4. Pelayanan Non Medis Lainnya.
4.6. Pengukuran Kinerja Rumah Sakit Haji Medan Menurut Metode Balanced Scorecard
Balanced Scorecard mempunyai empat perspektif, yaitu perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal, dan perspektif
pembelajaran dan pertumbuhan. Hasil pengukuran keempat perspektif tersebut akan dijelaskan sebagai berikut :
4.6.1. Perspektif Keuangan