57
Masjid dalam tradisi Jawa merupakan perwujudan dari kegiatan religius sebagai bagian dari pusat kekuasaan. Konstruksi atap berwujud meru,
mendapat pengaruh Hindu dalam konstruksinya.
116
Teknik konstruksi tiang sokoguru yang diletakkan di atas umpak batu, berfungsi sebagai peredam
getaran.Bagian sambungan kayu atap joglomeru, dipakai teknik ikatan kayu yang saling mengikat konsol dengan pasak kayu tanpa paku.Teknik tersebut
terbukti tahan terhadap berbagai goncangan, baik gempa bumi maupun angin.Masjid Pathok Negoro Plosokuning secara geografis berada di jalur arah
angin dari gunung Merapi di bagian utara, terutama pada malam hari dan juga berada di atas wilayah yang rentan gempa.
Teknik konstruksi tersebut, diadopsi dari teknik bangunan Masjid Demak yang berada di pinggir laut utara Jawa, yang kuat bertahan dari
hantaman angin laut di siang dan malam hari. Karena di zaman itu belum ada teknik konstruksi beton bertulang, maka teknik inilah yang paling tepat
digunakan. Setidaknya ada tiga guncangan gempa besar yang pernah melanda Yogyakarta, yaitu tahun 1824 M, 1867 M dan 2006 M, meskipun mengalami
kerusakan, namun hasilnya masjid tetap kokoh berdiri. Masjid Pathok Negoro Plosokuning sendiri telah beberapa kali mengalami renovasi, yaitu: pada tahun
1776 M, 1812 M, 1831 M, 1869 M, 1956 M, 1976 M, 2000 M, 2001 M, 2002 M dan 2006-2007 M.
D. Fungsi-fungsi Bagian-bagian dalam Struktur Masjid
Tiap-tiap bagian dalam struktur masjid, mempunyai fungsinya masing- masing. Penjelasan ini berguna untuk melihat penggunaan bagian-bagian
116
A Bagoes P. Wiryomartono, Seni Bangunan dan Seni Binakota di Indonesia, Kajian Mengenai Konsep, Struktur dan Elemen Fisik Kota Sejak Peradaban Hindu-Buddha,
Islam Hingga Sekarang, Bandung: Alumni, 2006, hlm. 9.
58
masjid, sesuai dengan konsep dan tujuan pembangunan dari bagian-bagian masjid. Adapun fungsi-fungsi pada bagian-bagian masjid, yaitu:
1. Bagian Dalam
Bagian utama adalah struktur Masjid Pathok Negoro Plosokuning, sebagaimana telah dijabarkan di atas, terdiri dari tiga bagian, yaitu: mihrab,
ruang sholat dan mimbar. Penjelasan yang ada pada bagian ini disatukan, tidak terpisah-pisah menurut susunan tersebut. Bagian utama masjid adalah bagian
terbatas, yang dibatasi oleh pintu kayu dan kaca serta dinding pembatas. Pada saat ini tidak ada fungsi lain di bagian dalam masjid, kecuali untuk ritual
sholat, I’tikaf, mengaji dan prosesi yang ada dalam sholat Jum’at serta sholat lainnya yang membutuhkan khatib. Bagian kecil di bagian barat masjid yang
berbentuk kubus kecil mihrab, berfungsi utama sebagai ruang imam memimpin sholat, tidak ada fungsi lainnya. Pada bagian dalam masjid di
sebelah kanan utara, terdapat mimbar untuk khatib berkhutbah. Pada masa sebelumnya sebelum Indonesia merdeka, ada sebuah
fungsi lain di bagian utama masjid, yaitu sebagai tempat berkumpulnya para pejuang pada malam hari, karena Masjid Pathok Negoro Plosokuning, yang
berada di bawah pengawasan kraton Yogyakarta langsung, adalah salah satu tempat steril yang dilarang dimasuki oleh militer Belanda. Kondisi itu terjadi
karena bagian utama masjid Pathok Negoro Plosokuning sebagai tempat sholat, terutama di siang hari, tidak dicurigai untuk tempat berkumpul
memobilisasi rakyat.
117
117
Hasil wawancara dengan bapak Kamaludin, pada tanggal 7 Juni 2015.