Hasan Shadily Koentjaraningrat Parsudi Suparlan

51

2. Pengertian Masyarakat

a. Hasan Shadily

Mendefinisikan masyarakat adalah golongan besar atau kecil dari beberapa manusia, dengan atau karena sendirinya bertalian secara golongan dan mempunyai pengaruh kebatinan satu sama lain. 39

b. Koentjaraningrat

Masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinyu dan yang terikat oleh suatu rasa identitas bersama. 40

c. Parsudi Suparlan

Mendefinisikan masyarakat sebagai suatu sistem yang terdiri atas peranan-peranan dan kelompok-kelompok yang saling berkaitan dan saling pengaruh mempengaruhi, yang mana tindakan-tindakan dan tingkah laku sosial manusia diwujudkan. 41 Dari beberapa definisi diatas dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa masyarakat adalah suatu kelompok manusia yang saling berhubungan, saling mempengaruhi, mempunyai norma-norma, memiliki identitas yang sama dan memiliki teritorial kewilayahan tertentu. Konsep ini dapat berlaku untuk masyarakat dalam arti luas 39 Hassan Shadily, Sosiolgi untuk Masyarakat Indonesia, Jakarta: Rineka Cipta, 1993, cet ke- 12, hal. 47. 40 Koentjaraningrat, Pengantar Ilmu Antropologi, Jakarta: Aksara Baru, 1989, hal. 146. 41 Parsudi Suparlan dan A.W. Widjaya ed, Manusia Indonesia, Individu, Keluarga dan Masyarakat, Jakarta: Akademika Pressindo, 1986, hal. 66. 52 seperti masyarakat dalam suatu Negara maupun dalam arti sempit yaitu masyarakat didalam pedesaan dan perkotaan. 42 Memberdayakan masyarakat yakni mengembangkan, memandirikan, menswadayakan dan memperkuat posisi tawar menawar masyarakat lapisan bawah terhadap kekuatan-kekuatan penekanan di segala bidang dan sektor kehidupan dengan cara mengelola sumber daya alam, lingkungan, laut, dan manusia secara optimal dan berkelanjutan sebagai jalan untuk menjamin kelangsungan hidup saat ini dan masa generasi selanjutnya. 43 Pemberdayaan masyarakat mengandung dua kecenderungan, yakni: a. Proses pemberdayaan yang menekankan pada proses memberikan atau mengalihkan sebagian kekuasaan, kekuatan atau kemampuan kepada masyarakat agar menjadi lebih baik dan berdaya. b. Proses menstimulasi yaitu mendorong atau memotivasi individu atau kolektif agar mempunyai kemampuan atau kebudayaan untuk menentukan apa yang menjadi pilihan hidupnya melalui proses dialog. 44 42 Yusron Razak, Sosiologi Sebuah Pengantar Tinjauan Pemikiran Sosiologi Perspektif Islam, Jakarta: Laboratorium Sosiologi Agama, 2008, cet ke- 1, hal. 129. 43 Prijono, Onny S dan Pranarka A.M.W, Pemberdayaan: Konsep, Kebijakan dan Implementasi, Jakarta: Centre for Strategic and International Studies CSIS Press, 1996, cet ke- 1, hal. 97. 44 Sutaryono, Pemberdayaan Setengah Hati, Klaten: Lapera Pustaka Utama, 2008, cet ke- 1, hal. 159. 53 Pemberdayaan masyarakat dapat dilihat sebagai:

a. Upaya Mensejahterakan Masyarakat