56
disini masyarakat dapat membentuk panitia kerja seperti pembagian tugas, saling mengawasi, maupun merencanakan kegiatan.
4. Strategi Komunikasi Dalam Pemberdayaan Masyarakat
Strategi pada komunikasi dirumuskan terlebih dahulu masuk dalam kategori komunikasi kelompok hal ini didasarkan pada konsep
sosio kultural yang terjalin pada lembaga, konsep kelompok yang ada pada lembaga tersebut melibatkan kelompok dalam yaitu anggota
lembaga dan kelompok luar yaitu elemen masyarakat. Dalam merumuskan suatu strategi para anggota memiliki kebijakan yang
bersifat sementara untuk menghasilkan keputusan. Hubungan yang berjalan tersebut melibatkan banyak orang yang
berbeda dari segi latar belakang dan pemikiran, sehingga membentuk kesatuan kelompok yang tidak sama. Hal tersebut disesuaikan dengan
teori Fungsional Perspektive on Group Decision Making menurut Hirokawa dan Gouran yang menjelaskan bahwa komunikasi pada
kelompok dapat membuat keputusan yang sangat berarti bila masing- masing anggota kelompok berfungsi sebagai problem analysis,
berfungsi sebagai goal setting, dapat mengidentifikasi alternatif serta dapat mengevaluasi konsekuensi positif atau negatif.
49
Strategi komunikasi yang dimulai dari bagian perencanaan komunikasi, implementasi, serta tahap evaluasi adalah keseluruhan
49
Ludwig Suparmo, Aspek Ilmu Komunikasi dalam Public Relations, Jakarta: Indeks Penerbit, 2011, hal. 07.
57
dari strategi yang diterapkan. Formula Lasswell 1948 mengkaji proses perumusan, implementasi, dan evaluasi yang menjelaskan strategi
komunikasi yaitu
50
: a
Siapa, hal ini tertuju pada lembaga sosial. b
Dengan saluran apa, yakni informasi pada isi program. c
Kepada siapa, masyarakat yang akan menerima hasil dari program sosial.
d Akibat atau hasil apa, yaitu dapat mensejahterakan kehidupan
masyarakat atas hasil dari program sosial. e
Kapan dilaksanakannya, ketika masyarakat berada dalam kondisi membutuhkan pertolongan.
f Bagaimana melaksanakannya, dengan memberikan bantuan yang
dibutuhkan baik jasa, materi maupun sarana dan prasarana. g
Mengapa dilaksanakan demikian, agar tercapai tujuan utama yaitu pemberdayaan dari efek yang diharapkan lembaga.
Program pemberdayaan masyarakat menjadi salah satu strategi dan penting untuk dikembangkan sesuai dengan sosio-kultural
masyarakatnya, berdasarkan strategi dan pola adaptasi yang dikembangkan oleh masyarakat sekitar, model perencanaan sosial
50
John Fiske, Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada, 2012, hal. 50.
58
tersebut berlaku secara menyeluruh sehingga ada mata rantai aktivitas yang sinergis dari berbagai pihak.
51
Perencanaan komunikasi berkaitan dengan strategi-strategi yang dipilih, sumber, pembuatan pesan, penyebaran, penerimaan serta
umpan balik. Strategi dalam perencanaan meliputi: a.
Pemilihan komunikator sebagai agen informasi, dan komunikan sebagai sasaran. Dennis A. Rondinelli 1978 : 92 menyampaikan
“Keberhasilan penyampaian informasi tersebut bukanlah karena banyaknya jumlah
“agen of development” tetapi yang terpenting adalah
“individual performance”, dalam arti bagaimana penampilan pribadi dari agen tersebut dapat diterima dan dipahami
oleh masyarakat setempat. b.
Penyusunan pesan isi pesan, harus menggunakan etika yang sesuai dengan norma-norma. Pesan harus membangkitkan
kebutuhan pribadi pihak sasaran dan menyarankan beberapa cara untuk memperoleh kebutuhan itu.
c. Menggunakan media atau saluran yang tepat dalam penyampaian
pesan, baik secara tertulis maupun tergambar. d.
Frekuensi informasi harus sesuai dengan intensitas yang diharapkan artinya tidak dilebih-lebihkan, dan menggunakan
bahasa yang mudah dipahami.
52
51
Isbandi Rukminto Adi, Pemberdayaan, Pengembangan Masyarakat dan Intervensi Komunitas: Pengantar Pada Pemikiran dan Pendekatan Praktis, Jakarta: FE
Universitas Indonesia Press, 2001, hal. 60.
59
Dasar dari upaya ini adalah dengan mengakui dan memberikan hak-hak masyarakat untuk ikut mengelola, mengawasi, bertanggung
jawab serta ikut menikmati keberadaan lingkungan disekelilingnya.
Demografi dan Geografi Bintaro
53
1. Letak