54
b. Sebagai Konsep Gerakan Sosial
Gerakan sosial adalah bentuk tindakan kelompok dan individu yang berkumpul dengan tujuan sama untuk mengungkap
ketidakpuasan secara subjektif yang dirasakan dalam basis sosial. Gerakan sosial merupakan upaya untuk memantapkan tatanan
kehidupan baru dan memodifikasi norma dan nilai, tindakan ini bersifat kolektif untuk mendorong atau menolak perubahan dalam
masyarakatnya dan mengendalikan perubahan atau mengganti arah perubahan.
46
Dilanjutkan pula oleh Anthony Giddens yang menyebutkan bahwa gerakan sosial merupakan upaya kolektif
untuk mengejar suatu kepentingan bersama, atau gerakan mencapai tujuan bersama melalui tindakan kolektif collective action di luar
lingkup lembaga-lembaga yang sudah mapan.
47
3. Tujuan Pemberdayaan Masyarakat
Tujuan yang ingin dicapai dari pemberdayakan adalah untuk membentuk individu dan masyarakat menjadi mandiri, kemandirian
tersebut meliputi kemandirian berfikir, bertindak dan mengendalikan apa yang mereka lakukan. Pemberdayaan masyarakat hendaknya
mengarah pada pembentukkan kognitif masyarakat yang lebih baik, untuk itu diperlukan proses menuju kemandirian masyarakat.
46
Piort Stomezka, Sosiologi Perubahan Sosial, Jakarta: Prenada, 2004, hal. 323.
47
Suharko, Gerakan Sosial Baru di Indonesia, Yogyakarta: Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Fisipol UGM, 2006. Hal. 03.
55
Sasaran yang tepat menentukan tujuan dari pemberdayaan, karena sasaran memiliki daya untuk membangun, dalam hal ini good
governance berperan sebagai struktur pemerintahan secara luas dalam menjalankan fungsi pembangunan atau lebih tepatnya sebagai awal
informasi dalam menentukan sasaran. Good Governance adalah tata pemerintahan yang menggambarkan suatu kondisi yang menjalin
adanya proses kesejahteraan, kesamaan, dan keseimbangan peran, serta adanya saling mengontrol yang dilakukan komponen pemerintahan,
komponen rakyat dan komponen usahawan.
48
Selain itu tujuan lain dari pemberdayaan terhadap masyarakat yaitu mengembangkan kemampuan masyarakat, mengubah perilaku
masyarakat, dan mengorganisir diri masyarakat, contohnya seperti kemampuan untuk berusaha, kemampuan mencari informasi,
kemampuan untuk mengelola kegiatan baik dalam bidang ekonomi, kesehatan, lingkungan dan sosial.
Sedangkan perilaku masyarakat yang perlu dirubah yaitu perilaku yang merugikan masyarakat atau yang dapat menghambat
peningkatan kesejahteraan masyarakat contohnya perilaku merugikan seperti membuang sampah sembarangan. Pengorganisasian masyarakat
dijelaskan sebagai suatu upaya masyarakat untuk saling mengatur dalam mengelola kegiatan atau program yang sedang dikembangkan,
48
Ambar Teguh Sulistiyani, Kemitraan dan Model-Model Pemberdayaan, Yogyakarta: Gaya Media, 2004, hal. 76.
56
disini masyarakat dapat membentuk panitia kerja seperti pembagian tugas, saling mengawasi, maupun merencanakan kegiatan.
4. Strategi Komunikasi Dalam Pemberdayaan Masyarakat