I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
Adanya globalisasi yang ditandai dengan kesepakatan perdagangan bebas oleh beberapa negara seperti ASEAN Free Trade Area AFTA, North
American Free Trade Area NAFTA, Asia Pasific Economic Cooperation APEC dan World Trade Organization WTO telah menyebabkan
persaingan bisnis semakin ketat. Hal itu menuntut sebuah perusahaan untuk menyiapkan kerangka sistem mutu yang sesuai dengan sasaran atau tujuan
akhir perusahaan yang telah ditetapkan dan sesuai dengan keinginan yang diharapkan oleh pelanggan. Nilai utama yang diharapkan oleh pelanggan dari
suatu perusahaan adalah mutu produk dan jasa yang tinggi. Mutu diartikan sebagai keseluruhan ciri dan karakteristik produk atau
jasa yang kemampuannya dapat memuaskan kebutuhan, baik yang dinyatakan secara tegas maupun tersamarkan. Pentingnya mutu dapat dilihat dari dua
sudut pandang, yaitu sudut manajemen operasional dan manajemen pemasaran. Dilihat dari manajemen operasional, mutu produk merupakan
salah satu kebijakan penting dalam meningkatkan daya saing produk. Produk dengan mutu bagus mampu bersaing di pasaran. Dilihat dari sudut
manajemen pemasaran, mutu produk dapat menjadi salah satu unsur penting untuk meningkatkan volume penjualan dan memperluas pangsa pasar
perusahaan Nasution, 2005. Hal itu disebabkan oleh ketertarikan konsumen untuk memilih produk dengan mutu yang lebih baik.
Para pelaku bisnis dituntut untuk selalu berusaha memperbaiki mutu pada proses yang dilakukannya. Hal ini bertujuan untuk memberikan produk
atau jasa yang sesuai dengan tuntutan pelanggan dan efisiensi biaya. Mutu suatu produk mempengaruhi preferensi, persepsi dan perilaku pelanggan
terhadap produk tersebut. Produk dengan mutu rendah akan menyebabkan pelanggan berpaling pada produk yang lebih bermutu. Sebaliknya, apabila
mutu yang dimiliki lebih tinggi dari perusahaan pesaing, pelanggan akan lebih memilih untuk menggunakan produk tersebut.
Mengingat hal-hal yang telah dikemukakan, salah satu standar mutu yang berkembang di negara maju maupun di negara berkembang adalah ISO
9001:2000. Standar ini merupakan sarana sebagai alat untuk mencapai tujuan mutu dalam menerapkan Total Quality Control TQC yang diharapkan
mampu memberi solusi perkembangan globalisasi saat ini yang menuntut pencapaian efektivitas dan efisiensi perusahaan. Bahkan, saat ini telah terbit
ISO dengan versi terbaru yaitu ISO 9001:20008. Tujuan utama
dikeluarkannya ISO 9001:2008 ini adalah untuk mengklarifikasi atau lebih menjelaskan inti atau substansi dari ISO 9001 versi sebelumnya, yakni ISO
9001:2000 dan untuk lebih meningkatkan kompatabilitasnya atau
kesesuaiannya dengan Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001:2004. Industri tekstil adalah salah satu industri yang harus memiliki mutu
tinggi agar mampu memenangkan persaingan. Oleh karena itu, produsen harus terus meningkatkan mutu dari produk yang dihasilkan. Salah satu
perusahaan tekstil yang masih bertahan adalah PT. Unitex Tbk. Sebuah perusahaan patungan Indonesia-Jepang yang bergerak dalam bidang tekstil
terpadu Fully Integrated Textile Manufacture yang mengolah bahan baku
kapas dan polyester menjadi benang dan bahan jadi kain. Perusahaan dituntut untuk terus mempertahankan dan meningkatkan mutu produk, agar dapat
mempertahankan loyalitas dan meningkatkan kepuasan konsumen serta untuk menghadapi pesaing terbesar mereka, yaitu antara lain PT. Argo Manunggal
Textile yang memiliki pabrik di Tangerang dan Salatiga, serta PT. Sukolancar yang berlokasi di Cimahi, Jawa Barat. Hal tersebut dibuktikan oleh PT Unitex
dengan perolehan sertifikasi ISO 9001:2000 pada tahun 2003. Dengan adanya perolehan sertifikasi ISO 9001:2000, dapat diartikan bahwa perusahaan
tersebut telah menjalankan sistem manajemen mutu SMM yang diakui secara internasional.
Penerapan ISO 9001:2000 pada PT. Unitex Tbk telah berjalan lebih dari lima tahun. Hal ini tentu saja merupakan bukti konsistensi perusahaan
terhadap jaminan mutu produk untuk memuaskan pelanggan. Dengan demikian, terlihat kesuksesan PT. Unitex Tbk dalam menerapkan
ISO 9001:2000, karena tidak mudah mempertahankan ISO 9001:2000 dalam
waktu yang lama, maka dilakukan penelitian yang berjudul Kajian Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 pada PT. Unitex Tbk.
1.2. Perumusan Masalah
Standarisasi manajemen merupakan tuntutan bagi perusahaan untuk menghasilkan suatu produk bermutu dan mempunyai nilai tambah.
ISO 9001:2000 merupakan standarisasi manajemen yang berlaku secara internasional yang masih tergolong baru di Indonesia. Perolehan sertifikasi
ISO 9001:2000 pada PT. Unitex Tbk memberikan jaminan bahwa perusahaan akan memberikan produk yang memenuhi persyaratan yang ditetapkan.
Persyaratan-persyaratan yang ditetapkan ini dapat merupakan kebutuhan spesifik dari pelanggan, dimana perusahaan bertanggung jawab untuk
menjamin mutu dari produknya. Bentuk produk yang diberikan oleh sebuah perusahaan adalah mutu yang tinggi yang sesuai dengan keinginan konsumen.
Berdasarkan uraian di atas, maka permasalahan pada penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana penerapan
SMM ISO
9001:2000 pada
PT. Unitex Tbk saat ini ? 2. Faktor-faktor apakah yang menjadi permasalahan dalam penerapan SMM
ISO 9001:2000 ditelaah dari hirarki penyusunnya ?
1.3. Tujuan Penelitian
1. Mengidentifikasi permasalahan dalam penerapan SMM ISO 9001:2000 pada PT. Unitex Tbk saat ini.
2. Menganalisis faktor-faktor penerapan SMM ISO 9001:2000 berdasarkan hirarki penyusunnya dengan Proses Hirarki Analitik PHA.
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Mutu