Klausul 8.5.3 Tindakan Preventif
Menurut klausul ini, organisasi HARUS menetapkan tindakan untuk menghilangkan penyebab dari ketidaksesuaian yang potensial
untuk mencegah agar tidak terulang kembali. Tindakan preventif harus sesuai dengan dampak dari masalah yang potensial.
2.5. Alat TQM
Terdapat tujuh alat yang sangat berguna dalam usaha TQM Heizer dan Render, 2005, yaitu sebagai berikut :
1 Lembar Pengecekan Lembar pengecekan Check Sheet adalah suatu alat yang paling
mudah untuk menghitung seberapa sering sesuatu terjadi. Dengan demikian lembar pengecekan adalah alat yang sederhana, tetapi teratur
untuk mengumpulkan dan pencatatan data untuk mengetahui masalah utama Hunt dalam Nasution, 2005.
Tujuan dari penggunaan lembar pengecekan adalah : a. Memudahkan proses pengumpulan data terutama untuk mengetahui
bagaimana sesuatu masalah sering terjadi. b. Memilah data ke dalam kategori yang berbeda.
c. Menyusun data secara otomatis, sehingga data itu dapat dipergunakan dengan mudah.
d. Memisahkan antara opini dan fakta. 2 Diagram Tebar
Diagram tebar Scatter Diagram ini adalah gambaran yang menunjukkan kemungkinan hubungan korelasi antara pasangan dua
macam peubah. Walaupun terdapat hubungan, namun tidak berarti bahwa satu peubah menyebabkan timbulnya peubah yang lain. Scatter diagram
biasanya menjelaskan adanya hubungan antara dua peubah dan menunjukkan keeratan hubungan tersebut yang diwujudkan sebagai
koefisien korelasi Hunt dalam Nasution, 2005. Scatter Diagram mempunyai sumbu horizontal X yang menunjukkan
ukuran satu peubah dan sumbu vertikal Y yang menunjukkan ukuran peubah yang lain. Arti korelasi dalam diagram tebar sebagai berikut :
a. Korelasi positif, apabila kenaikan Y mungkin tergantung pada kenaikan X. Apabila X dikendalikan, mungkin dapat pula
mengendalikan Y. b. Mungkin korelasi positif, terjadi apabila X meningkat, mungkin Y juga
sedikit meningkat. Namun, Y mungkin disebabkan oleh faktor selain X.
c. Tidak ada korelasi, apabila Y mungkin disebabkan oleh peubah lain. d. Mungkin korelasi negatif, terjadi apabila meningkatnya X mungkin
menyebabkan kecenderungan Y menurun. e. Korelasi negatif, terjadi apabila meningkatnya X mungkin
menyebabkan menurunnya Y. 3 Diagram Sebab Akibat
Diagram sebab akibat cause and effect diagram sering disebut juga sebagai “diagram tulang ikan” fishbone diagram atau diagram Ishikawa.
Diagram sebab akibat adalah suatu pendekatan terstruktur yang memungkinkan dilakukan suatu analisis lebih terperinci dalam
menemukan penyebab-penyebab suatu masalah, ketidaksesuaian dan kesenjangan yang terjadi. Diagram ini dapat digunakan untuk hal-hal
berikut : a. Menyimpulkan sebab-sebab variasi dalam proses.
b. Mengidentifikasi kategori dan subkategori sebab-sebab yang mempengaruhi suatu karakteristik mutu tertentu.
c. Memberikan petunjuk mengenai macam-macam data yang dibutuhkan. Unsur-unsur penting dalam penyusunan diagram sebab akibat adalah :
a. Man b. Material
c. Method d. Machine
e. Environment 4 Diagram Pareto
Diagram Pareto Pareto Chart digunakan untuk membandingkan berbagai kategori yang disusun menurut ukurannya, dari yang paling besar
di sebelah kiri ke yang paling kecil di sebelah kanan. Susunan tersebut akan membantu menentukan pentingnya atau prioritas kategori kejadian-
kejadian atau sebab-sebab kejadian yang dikaji. Kegunaan dari Pareto chart adalah :
a. Menunjukkan prioritas sebab-sebab kejadian atau persoalan yang ditangani.
b. Pareto chart dapat membantu untuk memusatkan perhatian pada persoalan utama yang harus ditangani dalam upaya perbaikan.
c. Menunjukkan hasil upaya perbaikan. d. Menyusun data menjadi informasi yang berguna.
5 Diagram Alir Diagram alir flow chart adalah gambaran skematik yang
menunjukkan seluruh langkah dalam proses dan menunjukkan bagaimana langkah tersebut saling mengadakan interaksi satu sama lain.
6 Histogram Histogram menunjukkan cakupan nilai sebuah perhitungan dan
frekuensi dari setiap nilai yang terjadi. Histogram menunjukkan peristiwa yang paling sering dan juga variasi dalam pengukuran. Penjelasan statistik,
seperti rataan dan standar deviasi, dapat dihitung untuk menjelaskan distribusi. Walaupun demikian, data harus selalu dipetakan sehingga
bentuk distribusi dapat terlihat. Sebuah penggambaran visual distribusi juga dapat memberikan pengetahuan mengenai penyebab variasi.
7 Peta Kontrol Peta control control chart adalah gambaran grafis data sejalan
dengan waktu yang menunjukkan batas atas dan bawah proses yang ingin dikendalikan. Bagan kendali dibangun sedemikian rupa sehingga data baru
dapat dibandingkan dengan data masa lalu secara cepat. Contoh keluaran proses diambil dan rataan contoh ini dipetakan pada sebuah diagram yang
memiliki batas.
2.6. Penelitian Terdahulu yang Relevan