yang terbawa arus dapat terdistribusi dengan baik, serta rumput laut dapat dibersihkan dari kotoran. Walaupun demikian, penataan berdasarkan kapasitas
areal budidaya rumput laut di Gugus Pulau Nain harus dilakukan. Penataan dimaksudkan agar kecepatan arus tidak tereduksi oleh padatnya wadah budidaya
dan pembangunan rumah tinggal di areal budidaya. Selain itu, penataan akan lebih mengefektifkan pekerjaan pembudidaya baik untuk waktu dan biaya, juga tenaga.
b. Kecerahan dan kedalaman perairan
Kecerahan perairan sangat dipengaruhi oleh keberadaan padatan tersuspensi, zat-zat terlarut, partikel-partikel dan warna air. Effendi 2003
menyatakan kecerahan air adalah ukuran transparansi perairan yang ditentukan secara visual. Tingkat kecerahan yang tinggi diperlukan dalam budidaya rumput
laut agar penetrasi cahaya matahari dapat diterima oleh rumput laut. Rumput laut Eucheuma dapat tumbuh dengan baik pada kecerahan air laut
yang lebih besar dari 5 meter Bird Benson 1987. Menurut Sulistijo 2002 dan Atmadja et al. 1996 kecerahan yang baik untuk kegiatan budidaya rumput laut
berkisar 0,6 –5 meter atau dapat lebih.
Dari hasil pengukuran, kecerahan di perairan Pulau Nain adalah 100. Dikatakan 100 karena di perairan yang lebih dangkal yaitu pada rataan terumbu
karang yang membatasi laut bagian luar, juga yang melingkar di sekeliling gobah, sinar matahari dapat menembus sampai ke dasar perairan pada saat air pasang
tertinggi. Ini juga terjadi di dekat darat sekeliling Pulau Nain. Di bagian perairan dalam dan gobah, sinar matahari menembus lebih dari 20 meter, dimana
kedalaman ini merupakan syarat pertumbuhan rumput laut. Kondisi kecerahan yang mengikuti kedalaman perairan dapat dilihat pada Gambar 14.
Kedalaman perairan mempunyai hubungan yang erat terhadap penetrasi cahaya, stratifikasi suhu vertikal, densitas dan kandungan oksigen serta zat-zat
hara. Kedalaman perairan di lokasi penelitian berkisar 4,2 –12,7 meter. Kedalaman
perairan di perairan Gugus Pulau Nain secara keseluruhan seperti Gambar 14. Secara umum, perairan Gugus Pulau Nain memiliki kedalaman yang
sesuai untuk budidaya rumput laut dengan menggunakan metode tali panjang. Menurut Ditjenkan Budidaya KKP RI 2004, bahwa kedalaman perairan yang
baik untuk budidaya rumput laut Eucheuma spp adalah 5 –20 m dengan
menggunakan metode tali panjang. Hal ini untuk menghindari rumput laut mengalami kekeringan dan mengoptimalkan perolehan sinar matahari. Ebert et al.
1973 menerangkan bahwa beberapa alga merah ditemukan pada perairan yang dangkal, tetapi beberapa diantaranya tumbuh pada kedalaman yang lebih besar
daripada alga lain.
Gambar 14 Sebaran kedalaman di Perairan Gugus Pulau Nain.
c. Keterlindungan