Keadaan Umum Perairan Gugus Pulau Nain .1 Kondisi perairan potensi budidaya rumput laut Arah dan kecepatan arus

5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Keadaan Umum Perairan Gugus Pulau Nain 5.1.1 Kondisi perairan potensi budidaya rumput laut Rumput laut secara ekologis dapat memberikan manfaat lingkungan yakni dapat mengurangi atau mencegah berbagai aktivitas perikanan yang merusak lingkungan, seperti penangkapan ikan yang destruktif. Secara biologis, rumput laut merupakan produsen primer bahan organik dan oksigen di perairan. Walaupun demikian, rumput laut juga membutuhkan media hidup yang sesuai. Air laut merupakan medium rumput laut untuk hidup, tumbuh dan berkembang. Beberapa faktor penting yang dapat mempengaruhi kualitas air dan rumput laut yang dibudidaya seperti pada Tabel 6. Tabel 6 Parameter air untuk budidaya rumput laut Kappaphycus alvarezii No. Parameter Sesuai untuk rumput laut Sumber 1 Arus cmdetik 20 – 40 Mubarak 1982 Sunaryat 2004 2 Kecerahan m 0,6 – 5 Bird Benson 1987 Atmadja et al. 1996 Sulistijo 2002 3 Kedalaman m 5 – 20 KKP 2004 4 Substrat dasar Karang, pecahan karang, pasir Dawes 1998 5 Salinitas ppt 28 – 37 Doty 1987 Kadi Atmadja 1988 Sulistijo 2002 Anggadiredja et al. 2006 6 Suhu C 24 – 35 C Mairh et al. 1986 Puslitbangkan 1991

a. Arah dan kecepatan arus

Arah arus di lokasi penelitian pada bagian dalam sering berubah-ubah. Ini diduga karena pada bagian dalam adalah daerah rataan karang yang keadaan topografinya tidak seragam. Beberapa bagian di dasarnya berbentuk seperti parit. Sebaliknya, arah arus pada bagian luar umumnya seragam. Arah arus di lokasi penelitian pada bulan Maret 2007 seperti pada Gambar 13. Gambar 13 Arah arus di Perairan Gugus Pulau Nain pada bulan Maret 2007. Kecepatan arus permukaan ada yang tetap seragam dan ada juga yang sering berubah-ubah. Kecepatan arus yang terjadi pada perairan sekitar Gugus Pulau Nain umumnya lebih cepat di daerah bagian luar karang tepi, sedangkan pada bagian dalam karang gobah kecepatan arus umumnya lemah bahkan ada yang tidak terjadi arus. Kecepatan arus permukaan yang lemah, salah satunya disebabkan pada saat pengukuran baru selesai turun hujan dimana kecepatan angin sangat lemah, karena kecepatan angin juga berpengaruh pada proses pergerakan massa air permukaan. Kecepatan arus lokasi penelitian seperti pada Tabel 7. Secara umum dapat dijelaskan bahwa kecepatan arus permukaan tidak selalu mengikuti pola pergerakan dari pasang surut yang terjadi, begitu juga dengan arahnya tidak mengikuti proses pergerakan massa air sesuai dengan adanya pasang-surut. Padahal umumnya arah arus yang terjadi di daerah pantai akan bergerak sejajar dengan garis pantai. Hal yang terjadi karena di daerah studi merupakan daerah pulau sehingga pola pergerakannya baik kecepatan maupun arahnya tidak seragam dan itu dapat berubah-ubah setiap saat. Begitu juga dengan keadaan massa air yang diam stagnan walaupun pada waktu tersebut sedang terjadi proses air pasang. Hal ini mengartikan bahwa proses pergerakan massa air di daerah studi, arus pantailokal arus utama juga sangat berpengaruh, dan kejadian seperti ini mengartikan sedang terjadi tabrakan dua tekanan massa air antara arus pasang dengan arus pantai. Tabel 7 Rata-rata kecepatan arus di Perairan Gugus Pulau Nain pada tahun 2007 - 2008 Stasiun Posisi Geografis Kecepatan Arus cmdetik 1 01 O 46’33,2”LU 7,5 124 O 46’50,8”BT 2 01 O 46’28.0”LU 5,6 124 O 47’00,5”BT 3 01 O 46’28,2”LU 4,6 124 O 47’07,1”BT 4 01 O 46’20,8”LU 7,6 124 O 46’58,2”BT 5 01 O 46’13,0”LU 7 124 O 46’55,1”BT 6 01 O 45’42,1”LU 13,4 124 O 46’39,5”BT 7 01 O 45’42,9”LU 11 124 O 46’37,8”BT 8 01 O 45’44,6”LU 21,3 124 O 46’33,7”BT 9 01 O 45’52,6”LU 10,3 124 O 46’27,6”BT 10 01 O 45’23,2”LU 11,2 124 O 47’10,5”BT Kecepatan dan arah arus dari hasil pengukuran memperlihatkan bahwa umumnya kecepatan arus pada bagian dalam karang lebih lemah jika dibandingan dengan kecepatan arus pada bagian luar karang. Hal ini disebabkan pada bagian dalam karang, pengaruh topografi atau tahanan dasar sangat berpengaruh bila dibandingkan dengan daerah luar karang. Di daerah luar karang, massa air lebih bebas bergerak karena berada pada daerah yang terbuka. Kemudian untuk arah arus secara umum bergerak keluar atau menjauhi bagian daratanpulau, sehingga sering arahnya berubah-ubah setiap saat. Arus sangat mempengaruhi kesuburan rumput laut karena melalui pergerakan air, nutrien-nutrien yang sangat dibutuhkan dapat tersuplai dan terdistribusi, kemudian diserap melalui thallus. Kecepatan arus yang baik untuk rumput laut antara 20 –40 cmdetik. Kecepatan arus yang lebih dari 40 cmdetik dapat merusak konstruksi budidaya dan mematahkan percabangan rumput laut Mubarak 1982; Sunaryat 2004. Arus di lokasi penelitian walaupun lemah masih memberikan manfaat karena arahnya berubah-ubah. Terjadinya pergerakan air yang berubah-ubah memungkinkan rumput laut dapat tumbuh dengan baik karena nutrien-nutrien yang terbawa arus dapat terdistribusi dengan baik, serta rumput laut dapat dibersihkan dari kotoran. Walaupun demikian, penataan berdasarkan kapasitas areal budidaya rumput laut di Gugus Pulau Nain harus dilakukan. Penataan dimaksudkan agar kecepatan arus tidak tereduksi oleh padatnya wadah budidaya dan pembangunan rumah tinggal di areal budidaya. Selain itu, penataan akan lebih mengefektifkan pekerjaan pembudidaya baik untuk waktu dan biaya, juga tenaga.

b. Kecerahan dan kedalaman perairan