Derajat keasaman pH Nitrat

mengalami kerusakan sebagai akibat terbentuknya kristal di dalam sel, sehingga mempengaruhi kehidupan rumput laut Luning 1990. Dawes 1998 menyatakan suhu mempunyai peranan yang sangat penting bagi kehidupan dan pertumbuhan rumput laut. Suhu air dapat berpengaruh terhadap beberapa fungsi fisiologis rumput laut seperti fotosintesa, respirasi, metabolisme, pertumbuhan, dan reproduksi. Kisaran suhu perairan di Gugus Pulau Nain secara keseluruhan memiliki sebaran yang hampir sama. Fluktuasi harian suhu hanya sekitar 1 o C, dengan demikian kegiatan budidaya rumput laut dapat berlangsung pada wilayah Gugus Pulau Nain.

g. Derajat keasaman pH

Setiap organisme perairan laut membutuhkan kondisi pH tertentu untuk kelangsungan hidupnya, tidak terkecuali rumput laut. Nilai pH dipengaruhi oleh beberapa parameter, antara lain aktivitas biologi, suhu, kandungan oksigen dan ion-ion. Dari aktiviatas biologi dihasilkan gas CO2 yang merupakan hasil respirasi. Gas ini akan membentuk ion buffer atau penyangga untuk menjaga kisaran pH di perairan agar tetap stabil Pescod 1973. Hasil pengukuran pH di perairan Gugus Pulau Nain memperlihatkan bahwa nilai pH berada pada kisaran 8 –8,3 atau nilai rata-rata 8,15 Gambar 19. Menurut Bird Benson 1987, kisaran pH yang baik bagi pertumbuhan Eucheuma adalah 6 –8. Air laut mempunyai kemampuan menyangga yang sangat besar untuk mencegah perubahan pH. Perubahan sedikit saja pH alami akan memberikan petunjuk terganggunya sistem penyangga. Hal ini dapat menimbulkan perubahan dan ketidakseimbangan kadar CO 2 yang dapat membahayakan kehidupan biota laut. Menurut Chapman 1962 in Amiluddin 2007 hampir semua alga dapat hidup pada kisaran pH 6,8 –9,6, sehingga pH tidak menjadi masalah bagi pertumbuhannya. Nilai pH yang normal bagi suatu perairan payau adalah antara 7 –9, sementara pH air laut antara 8,0–8,5. Di perairan payau pada umumnya kapasitas buffernya cukup baik nilai alkalinitas tinggi sehingga jarang pH turun hingga di bawah 6,5 ataupun naik melebihi 9. Gambar 19 Sebaran pH di Perairan Gugus Pulau Nain.

h. Nitrat

Perairan yang baik untuk pertumbuhan rumput laut harus mengandung cukup nutrien, baik makro maupun mikro. Kandungan fosfat dan nitrat di perairan sebaiknya berada pada rasio 1:3 agar rumput laut dapat bertumbuh dengan baik Wardoyo 1978. Nitrat adalah bentuk utama nitrogen di perairan alami dan merupakan nutrien utama bagi pertumbuhan tanaman dan alga. Nitrat dapat digunakan untuk mengelompokkan tingkat kesuburan perairan. Perairan oligotrofik memiliki kadar nitrat antara 0 –0,1 mgliter, perairan mesotrofik memiliki kadar nitrat antara 0,1 –0,5 mgliter, dan perairan eutrofik memiliki kadar nitrat yang berkisar antara 0,5 –5 mgliter Effendi 2003. Kandungan nitrat di lokasi penelitian berkisar antara 3,5 –5,8 mgliter Gambar 20. Menurut Herlina et al. 2009 pada konsentrasi nitrat 0,9 mgl terjadi laju penyerapan tertinggi oleh rumput laut. Kandungan nitrat perairan Pulau Nain digolongkan antara perairan mesotrofik dengan eutrofik tingkat kesuburan sedang sampai tinggi. Kelarutan unsur hara nitrat yang layak dalam perairan dapat menghindarkan munculnya penyakit ice-ice pada rumput laut. Penyakit ice-ice merupakan kendala utama budidaya rumput laut. Gejala yang diperlihatkan pada rumput laut yang terserang penyakit tersebut adalah antara lain: pertumbuhan yang lambat, terjadinya perubahan warna thallus menjadi pucat atau warna tidak cerah, dan sebagian atau seluruh thallus pada beberapa cabang menjadi putih dan membusuk, maka nitrat merupakan faktor pembatas bagi pertumbuhan dan konsentrasi kadar karaginan rumput laut Iksan 2005. Gambar 20 Sebaran nitrat di Perairan Gugus Pulau Nain

i. Fosfat