4. Pengujian Keabsahan Model
Metode untuk menguji keabsahan suatu model adalah dengan menbandingkan kinerjanya dengan masa lalu yang tersedia untuk sistem aktual model
tersebut. 5.
Implementasi Hasil Akhir Hasil opersi diterjemahkan oleh peneliti secara terperinci serta diberikan
dalam bentuk yang mudah kepada pihak yang mengatur dan mengoperasikan sistem yang direkomendasikan tersebut.
2.5. Penelitian Terdahulu
Penelitian yang dilakukan oleh Yuliawan 2009 tentang optimasi untuk meningkatkan profitabilitas pada PT Pismatex, Pekalongan dengan Program
LINDO sebagai alat pengolahannya, diperoleh hasil dengan memaksimumkan fungsi tujuan yang dihadapkan dengan kendala ketersediaan bahan baku, jam
tenaga kerja langsung, jam mesin dan jumlah permintaan. Pada kondisi optimal, penggunaan ketersediaan kendala-kendala tersebut masih terdapat sumber daya
yang belum dimanfaatkan secara optimal yang ditunjukan oleh banyakanya nilai slack
dan surplus pada model. Tingkat keuntungan yang dihasilkan dari proses optimasi adalah
Rp47.701.230.000. Nilai ini jauh lebih tinggi dari tingkat keuntungan yang diperoleh perusahaan pada kondisi aktual, yaitu Rp42.946.352.240. Proses
optimasi dapat memberikan tambahan keuntungan Rp4.754.877.760. Lestari 2009 melakukan penelitian di PT Istana Alam Dewi Tara,
Sawangan Kota Depok, dengan tema penelitian Optimasi Produksi Adenium dan Aglaonema. Peubah keputusan dalaam penelitian ini mencakup beberapa
kombinasi produk tanaman hias Adenium dan Aglaonema. Tujuan penelitian ini memaksimumkan keuntungan perusahaan berdasarkan sumber daya yang dimiliki.
Dalam hal ini terdapat 30 peubah keputusan untuk Adenium dan delapan 8 peubah keputusan untuk Aglaonema. Untuk mendapatkan koefisien peubah pada
fungsi tujuan dapat dilakukan dengan menghitung margin contribution. Kendala fungsi yang dimasukan adalah kendala lahan, kendala indukan Adenium dan
Aglaonema, kendala media tanam, kendala plot, kendala pupuk, kendala pestisida,
kendala bonggol adenium, kendala tenaga kerja, kendala permintaan, hasil yang didapat adalah hasil kombinasi produksi optimal berbeda dengan hasil aktualnya,
dimana sebagian besar jumlah produksi aktual lebih banyak dari produksi optimalnya. Dikarenakan pembagian sumber daya yang tidak efisien, keuntungan
perusahaan beroperasi secara optimal dengan asumsi bahwa semua produk terjual Rp. 161.378.600 dengan selisih keuntungan aktual dan optimal senilai Rp.
61.958.160 atau 62,32 dari keuntungan aktual. pada Istana Alam Dewi Tara dilakukan dua 2 skenario post optimal yaitu menurunkan harga jual produk,
61dan pengurangan jam tenaga kerja 50.
III. METODE PENELITIAN