Perumusan Variabel Keputusan Perumusan Fungsi Tujuan

Sistem kontinyasi adalah sebuah sistem penjualan dimana pembayaran dilakukan setelah barang terjual. Saat ini Marbella Bakery telah melakukan distribusi se-Jabodetabek dengan menggunakan kendaraan mobil dan motor melalui tim penjualan yang berjumlah 10 orang. Gambar 4. Saluran distribusi Marbella Bakery

4.2. Perumusan Model Linear Programming

Perumusan model program linear terdiri dari perumusan variabel keputusan, perumusan fungsi tujuan perusahaan, dan perumusan fungsi kendala perusahaan. Adapun kendala yang menjadi pembatas dalam kegiatan produksi roti Marbella Bakery adalah kendala bahan baku utama, jam tenaga kerja langsung, kapasitas kerja mesin, dan permintaan pasar untuk setiap produk.

4.2.1 Perumusan Variabel Keputusan

Jenis roti yang dihasilkan oleh perusahaan adalah roti manis dan roti sobek dengan bermacam rasa dengan ukuran yang berbeda. Kuantitas produksi per hari untuk roti ukuran besar, roti ukuran sedang, dan roti ukuran kecil merupakan variabel keputusan dari model linear programming sehingga dalam penyusunan model dapat terbentuk delapan variabel keputusan yang akan dicari kombinasi produksi optimalnya, yaitu : X 1 = Produksi roti rasa cokelat unit X 2 = Produksi roti rasa strawberry unit X 3 = Produksi roti rasa keju unit X 4 = Produksi roti rasa mocca unit X 5 = Produksi roti sobek bulat 3 rasa unit X 6 = Produksi roti sobek bulat 4 rasa unit X 7 = Produksi roti sobek kotak 3 rasa unit X 8 = Produksi roti sobek kotak 4 rasa unit Marbella Bakery Agen Pedagang Konsumen Pedagang Konsumen Konsumen

4.2.2 Perumusan Fungsi Tujuan

Fungsi tujuan yang dirumuskan dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat produksi dankombinasi optimal sehingga mampu menghasilkan keuntungan kotor yang maksimal dari produksi roti di Marbella Bakery. Untuk mencapai tujuan tersebut, perusahaan harus memiliki perencanaan produksi yang baik. Salah satu bagian yang penting dari perencanaan produksi adalah perencanaan kuantitas unit keluaran. Perencanaan kuantitas tersebut dapat ditentukan dengan mengetahui kombinasi tingkat produksi yang optimal dari kedelapan produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Salah satu dari kelebihan linier programming adalah pada fungsi tujuan objective function dapat difleksibelkan disesuaikan dengan data yang tersedia di lapangan. Seperti diketahui sebelumnya, bahwa dalam linier programming untuk mencapai suatu keadaan hasil yang optimal atas penggunaan berbagai sumberdaya, dapat dilakukan dengan menggunakan maksimisasi keuntungan atau dengan minimisasi biaya. Bila data di lapangan yang diperoleh adalah tingkat keuntungan kotor contribution margin dari masing-masing variabel fungsi tujuan, maka fungsi tujuan yang digunakan adalah maksimisasi keuntungan, namun apabila data yang diperoleh dari lapangan adalah berupa tingkat biaya maka yang digunakan adalah minimisai biaya Soekartawi,1996. Koefisien fungsi tujuan merupakan keuntungan per unit dari tiap-tiap jenis roti yang diperoleh dari hasil penjualan perusahaan. Nilai keuntungan diperoleh dari selisih antara harga jual dengan biaya total per unit tiap jenis roti yang dihasilkan. Biaya total diperoleh dari pengelola Marbella Bakery dimana perhitungan biaya tersebut secara rinci tidak dapat diberikan oleh perusahaan. Komponen biaya total diperoleh dengan menjumlahkan seluruh biaya produksi dan biaya non produksi untuk setiap jenis roti, termasuk biaya resiko kerusakan roti dan resiko tidak terjual. Adapun harga jual, biaya total, dan keuntungan per unit dari setiap jenis roti dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Harga jual per unit, biaya total per unit, dan keuntungan per unit produk roti pada Marbella Bakery Variabel Jenis Roti Harga Jual per Unit Rp Biaya Total per Unit Rp Keuntungan per Unit Rp X 1 Rasa Cokelat 1000 550 450 X 2 Rasa Strawberry 1000 480 520 X 3 Rasa Keju 1000 600 400 X 4 Rasa Mocca 1000 400 600 X 5 Sobek Bulat 3 Rasa 3000 2700 300 X 6 Sobek Bulat 4 Rasa 4000 3600 400 X 7 Sobek Kotak 3 Rasa 6000 5200 800 X 8 Sobek Kotak 4 Rasa 8000 7300 700 Kombinasi produksi yang optimal dari delapan jenis roti berdasarkan keuntungan per unit roti dapat diketahui dengan merumuskan model fungsi tujuannya. Model perumusan fungsi tujuan dari model program linear sebagai berikut : Max Z = 450X 1 + 520X 2 + 400X 3 + 600X 4 + 300X 5 + 400X 6 + 800X 7 + 700X 8

4.2.3 Perumusan Fungsi Kendala Bahan Baku