IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Perusahaan
Marbella Bakery merupakan salah satu produsen roti di Jakarta Timur khususnya di sekitar kelurahan Pekayon. Usaha ini didirikan oleh Bapak J. Hoeru
Afandi pada tahun 1990 bersama rekan kerja dengan bermodalkan resep keluarga yang dimiliki. Kemudian usaha ini mengalami perkembangan hingga mendirikan
cabang baru dengan seorang kakaknya atas nama bersama. Seiring berjalannya waktu pada tahun 1994 usaha roti inipun mengalami perkembangan dan membuka
cabang yang kedua, dan didirikan atas nama pribadi dengan merk jual lain yaitu “Marbella Bakery” dan “Sake”.
Untuk mendukung pemasaran produk Marbella Bakery, khususnya dalam meyakinkan pembeli bahwa produk yang dijualnya tersebut aman dikonsumsi,
pihak Marbella Bakery mengajukan nomor PIRT ke Dinas Kesehatan. Awalnya nomor PIRT yang digunakan untuk usaha roti ini masih bergabung dengan cabang
sebelumnya, hingga akhirnya Marbella Bakery memiliki nomor PIRT sendiri. Jenis roti yang diproduksi oleh Marbella Bakery termasuk dalam kategori
roti sobek manis. Saat ini jenis roti yang diproduksi oleh Marbella Bakery ada tiga bentuk, ukuran, dan rasa yang berbeda. Disamping jenis roti yang diproduksi oleh
Marbella Bakery semakin beragam, maka saat ini Marbella Bakery juga telah memiliki beberapa agen atau sales untuk memasarkan produknya. Selain
itu,berbeda dengan saat awal berdirinya Marbella Bakery yang masih menggunakan peralatan sederhana dan tradisional, maka saat ini untuk menunjang
proses produksinya, Marbella Bakery telah menggunakan beberapa peralatan modern yang cara kerjanya tidak menggunakan tenaga manusia, misalnya mesin
mixer untuk mengaduk adonan, mesin pembagi adonan, serta oven yang memiliki kapasitas besar.
4.1.1 Visi, Misi, dan Tujuan Perusahaan
Pada dasarnya, Marbella Bakery belum memiliki pernyataan secara tertulis mengenai visi, misi, dan tujuan perusahaan. Akan tetapi secara
umum ketiga hal tersebut telah tersirat dalam wawancara dengan anak pemilik Marbella Bakery yang menjadi penanggungjawab atas proses
produksi disana. Visi merupakan apa yang ingin kita capai, apa yang ingin kita peroleh, dan kita ingin menjadi apa di masa depan. Sedangkan misi
menyatakan langkah apa yang harus dilakukan atau dikerjakan. Visi akan dilengkapi dengan misi perusahaan yang menyatakan tujuan perusahaan.
Berdasarkan hasil wawancara dengan pemilik Marbella Bakery, visi Marbella Bakery adalah menjadi produsen roti yang memiliki kualitas
terbaik sehingga mampu menciptakan loyalitas di hati pelanggan. Sedangkan misi Marbella Bakery adalah mengutamakan kualitas baik dari
segi rasa, variasi bentuk, variasi ukuran, serta kualitas pelayanan terhadap pelanggan. Berdasarkan visi dan misi Marbella Bakery tersebut, maka
tujuan perusahaan adalah dapat memperbaiki perekonomian keluarga pada khususnya dan mampu menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat sekitar
pada umumnya.
4.1.2 Struktur Organisasi
Struktur organisasi suatu perusahaan menggambarkan suatu hubungan tanggung jawab dan wewenang yang ada pada suatu perusahaan. Selain itu,
struktur organisasi juga menggambarkan pembagian kerja dari suatu aktifitas tertentu guna kelancaran usaha yang sedang dijalankan oleh suatu
perusahaan. Berdasarkan hasil observasi di lapangan, Marbella Bakery belum memiliki struktur organisasi secara tertulis, akan tetapi secara umum
gambaran mengenai struktur organisasi Marbella Bakery telah tersirat dalam wawancara dengan pemilik usaha.Gambaran umum mengenai struktur
organisasi Marbella Bakery dapat dilihat pada Gambar 3.
Gambar 3. Struktur organisasi Marbella Bakery
PEMILIK
BAG. PRODUKSI
BAG. PENJUALAN
Karyawan Karyawan
Karyawan Karyawan
Karyawan
Gambar 3 menunjukkan bahwa struktur organisasi Marbella Bakery termasuk tipe organisasi fungsional, dimana pihak Marbella Bakery telah
melakukan pembagian tugas dalam operasionalisasinya meskipun pembagian kerja tersebut masih terlihat sederhana. Pemilik Marbella Bakery
adalah Bapak J. Hoeru Afandi yang bertugas sebagai pengelola utama dan bertanggung jawab terhadap pengambilan keputusan. Sedangkan yang
terkait dengan seluruh aktivitas produksi dipercayakan kepada anaknya untuk mengawasi dan mengatur dilapangan yaitu Rizal. Selain sebagai
pengelola utama, Rizal juga bertanggung jawab terhadap pemasaran produk Marbella Bakery sehingga hal-hal yang berkaitan dengan agen atau sales
Marbella Bakery menjadi tanggung jawab Rizal. Karyawan pada Marbella Bakery hampir sebagian besar bertugas dalam proses produksi pembuatan
roti, hal ini karena bidang produksi adalah bagian yang paling banyak membutuhkan tenaga kerja manusia, meskipun ada beberapa bagian pada
bidang produksi yang telah menggunakan peralatan modern, yaitu proses penggilingan dan pencampuran adonan. Biasanya dalam menjalankan
aktivitas perusahaan, hubungan antara pemilik Marbella Bakery dengan karyawannya lebih bersifat hubungan kekeluargaan sehingga hubungan
yang terbentuk antara pemilik dan karyawan lebih cenderung ke arah hubungan yang informal.
4.1.3 Proses Produksi