Kekuatan kombinasi ditentukan oleh serabut-serabut gelas yang membentuk kombinasi tersebut. Kualitas fisik FRP ditentukan oleh tipe dan
jumlah penguatan gelas yang biasanya digunakan. Penggunaan kombinasi yang berbeda dari jumlah dan tipe penguatan gelas maka tingkap kualitas fisik dapat
bervariasi Verweij, 1967 diacu dalam Liberty, 1997. Penggunaan material fiberglass reinforcement plastic FRP untuk
pembuatan kapal-kapal ukuran kecil pada kegiatan perikanan berkembang sejak awal tahun 1960-an. Negara-negara produsen seperti Amerika Serikat dan Jepang
berusaha memasarkan jenis material ini ke negara-negara lainnya, termasuk Indonesia pada tahun 1970-an sebagai alternatif pengganti kayu dan besi
Pasaribu, 1985. Menurut Pasaribu 1985, karakteristik kapal ikan yang dibuat dari bahan FRP memilki ciri sebagai berikut:
1 Konstruksi tidak memerlukan sambungan-sambungan;
2 Daya tahan pemakaian lebih lama;
3 Kapal lebih ringan;
4 Mengapung lebih cepat;
5 Memiliki nilai stabilitas yang rendah; dan
6 Mudah mengalami defleksi
2.4 Stabilitas Kapal Perikanan
Stabilitas kapal adalah kemampuan kapal untuk kembali ke posisi semula tegak setelah menjadi miring akibat bekerjanya gaya dari dalam atau pun dari
luar, yang terjadi pada kapal Hind, 1982. Stabilitas dibagi ke dalam stabilitas statis dan stabilitas dinamis. Stabilitas statis initial stability adalah stabilitas
kapal yang diukur pada kondisi air tenang dengan beberapa sudut keolengan pada nilai ton displacement yang berbeda.
Stabilitas kapal merupakan salah satu syarat utama yang menjamin keselamatan kapal dan kenyamanan kerja di atas kapal. Stabilitas sebuah kapal
dipengaruhi oleh letak ketiga titik konsentrasi gaya yang bekerja pada kapal tersebut. Ketiga titik tersebut adalah titik B center of buonyancy, titik G center
of gravity, dan titik M metacenter. Posisi titik G bergantung dari distribusi muatan. Posisi B bergantung pada bentuk kapal yang terendam di dalam air.
Titik-titik pentingutama yang menentukan keseimbangan awal adalah: 1
Titik-titik berat center of gravity disingkat dengan titik G, merupakan titik tangkaptitik pusat dari gaya-gaya berat yang menekan tegak lurus ke bawah.
1 Letak titik berat kapal G selalu berada pada tempatnya, yaitu pada
sebuah bidang datar yang dibentuk oleh lunas keel dan haluan kapal, dimana letak kapal simetris terhadap bidang ini. Bidang di atas, disebut
juga bidang simetris center line disingkat CL. 2
Letak titik berat kapal G akan berubah bila mana dalam kapal tersebut terjadi penambahan, pengurangan, dan pergeseran muatan. Dalam
stabilitas awal walaupun titik G keluar dari bidang simetris, tetapi tetap tidak mempengaruhi kapal. Pada kapal dalam keadaan tegak, titik G selalu
berada pada bidang simetris. 2
Titik apung B Titik apung center of bouyancy atau disingkat dengan titik B, merupakan
titik tangkap dari semua gaya yang menekan tegak lurus ke atas, dimana gaya- gaya tersebut berasal dari air. Keadaan titik B tergantung dari bentuk bagian
kapal dibawah garis air WL, dan tidak pernah tetap selama adanya perubahan sarat draft kapal.
3 Titik metacentre M
Titik metacentre adalah titik yang terjadi dari perpotongan gaya yang melalui titik B pada waktu kapal tegak dan pada waktu kapal miring atau sebuah titik
batas dimana titik G tidak melewatinya, supaya kapal selalu mendapat stabilitas yang positif.
2.5 Macam-macam keseimbangan