I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kapal merupakan satu kesatuan dari unit penangkapan ikan yang perlu dipahami keberadaannya. Dengan alat transportasi ini nelayan dapat beroperasi di
laut untuk mencari ikan dan hewan laut lainnya. Begitu banyak jenis material kapal mulai dari kapal kayu, kapal fibreglass, dan kapal yang terbuat dari baja.
Tidak dipungkiri bahwa keberadaan kapal fiberglass tidak bisa dikesampingkan karena sudah banyaknya galangan kapal fiber yang berada di sejumlah daerah
seperti PT. Carita Boat yang berada di kawasan Pergudangan Taman Tekno Bumi Serpong Damai BSD.
Kapal fiberglass merupakan kapal yang dibuat dengan serat kaca yang biasanya disebut Chopped Strand Mat CSM atau mat dan Woven Roving WR.
Bahan serat kaca memiliki kelebihan yang lebih banyak dibandingkan kayu seperti: bahan ini mudah ditemukan, ramah terhadap lingkungan, dan mudah
dalam transportasinya mudah untuk dipindah-pindahkan. Sementara itu kayu merupakan bahan dasar yang sangat sulit ditemukan karena permintaan pasar
yang cukup banyak bukan dari perusahaan kapal kayu saja, pabrikindustri dari kayu seperti kursi, meja, dan lain-lainnya yang menyangkut dengan kerajinan
kayu, pabrik pembuatan kertas atau biasa disebut pulp bahan baku kertas yang semakin meningkat, dan ditambah dengan illegal loging yang semakin marak
menunjukkan bahwa kayu sangat sulit ditemukan. Indikator ini merupakan alasan perlu adanya bahan utama alternatif dalam pembuatan kapal salah satunya adalah
serat kaca. Kapal fiberglass merupakan kapal serat kaca yang memiliki keunggulan
lebih banyak dibandingkan dengan kapal kayu, sebagai contoh adalah perawatan kapal fiberglass yang sangat mempermudah nelayan, lebih ringan sehingga
mudah dalam transportasi, kapal fiberglass lebih tahan lama kuat terhadap rayap, dan pembuatan kapal yang tidak terlalu sulit dengan cara membuat
cetakan kapal sehingga kapal dapat dibuat banyak tetapi sama bentuk sesuai dengan cetakan dengan waktu yang relatif singkat dan ini dapat menguntungkan
perusahaan.
PT. Carita Boat merupakan salah satu galangan kapal yang berada di Pergudangan Tekno BSD yang memproduksi kapal fiberglass dengan ketentuan
Biro Klasifikasi Indonesia BKI. Galangan kapal ini menggunakan metode tradisional yaitu hand lay-up cetakan terbuka yaitu cara sederhana dan cara
cetakan terbuka yang paling tua dalam proses fabrikasi komposit, dengan metode tersebut mempermudah dalam pembuatan kapal fiber terutama dalam kurun waktu
yang relatif cepat dan jumlah yang relatif besarbanyak. Cetakan yang sudah jadi bisa dipergunakan kembali dalam pembuatan kapal dan akan sangat menghemat
waktu dalam pembuatan kapal fiberglass. Desain kapal fiber dapat menggunakan metode secara manual dan software.
Maksud metode manual ialah metode yang menggunakan alat-alat menulis Salah satu yang digunakan oleh PT. Carita Boat sendiri ialah software maxsurf yang
membantu dalam pembangunan kapal fiber. Desain, konstruksi, dan data tabel offset sudah tersedia didalamnya maka sangat membantu dalam pembangunan
kapal fiberglass, setelah itu dapat disesuaikan dengan Biro Klasifikasi Indonesia. BKI akan memberikan sertifikat kepada kapal yang sesuai dengan ketetapan yang
berlaku. Belum banyak penelitian tentang desain dan konstrusi kapal fiberglass
sehingga harus ada penelitian lanjutan tentang kapal ikan fiberglass. Salah satu penelitian kapal fiberglass dilakukan oleh saudara Eko Sulkhaini dengan kapal
dibawah 25 GT dan dibawah panjang 16 meter yang belum ada standar BKI, sehingga perlu ada penelitian lebih lanjut tentang kapal fiberglass diatas 25GT
yang sudah ada standarisasinya.
1.2 Tujuan