Hasil Aktifitas Pondok Pesantren Al-Ishlah Dalam Mengembangkan Dakwah di Desa Kananga
61
sendiri dan memakai kaos kaki, berpakaian sesuai tuntutan ajaran Islam, meskipun dalam keadaan darurat dan repot. Dan hal itu jugalah yang
menjadi ciri khas dan pembeda pondok pesantren Al-Ishlah dengan pondok-pondok yang ada di kabupaten Pandeglang terlebih lagi di
kecamatan Menes. 2.
Program Belajar Non Formal Dalam program pendidikan, pondok pesantren Al-Ishlah memiliki
program belajar formal dan non formal. Dalam mengembangkan dakwahnya, pondok pesantren telah berhasil menanamkan semangat
tinggi kepada anak didik yang turut mengikuti program belajar non formal yang ada di pondok pesantren Al-Ishlah, dimana program belajar
non formal Al-Ishlah memiliki 12 lembaga, yaitu bulletin Refleksi, pendalaman kitab kuning Al-Ghuroba, diskusi berbahasa Inggris Enter,
kursus kaligrafi Hyroglif, teater Sate Keris, paduan suara Evita, senandung nasyid al-Shohwah, seni baca al-
Qur’an Haqiqi, forum orasi Lorenza, pecinta alam Adventure, bakat olah raga Slaughter dan
keterampilan menjahit tata boga Arkana. Keterampilan-keterampilan dari 12 lembaga yang ada dapat
dilaksanakan pada hari libur sekolah yaitu hari Jum’at. Pada hari tersebut para santri dan anak didik masyarakat desa Kananga berlatih sesuai
dengan minat dan bakat yang mereka miliki, tentunya dibimbing oleh ahli-ahlinya pengajar.
62
Penulis juga melihat hampir dari semua 12 lembaga tersebut anak- anak didik masyarakat desa Kananga mengikuti program-program
tersebut, namun yang paling banyak diminati dari anak didik masyarakat desa Kananga adalah mengikuti teater Sate Keris, paduan suara Evita,
pecinta alam Adventure, dan keterampilan menjahit. Dari keberhasilan pada peminatan program tersebut, dapat
dirasakan melalui keterampilan menjahit. Keberhasilan itu dapat terampil dalam menjahit sebuah kasur. Dengan melihat keberhasilan yang ada,
mereka dikirim untuk mengikuti pelatihan keterampilan menjahit di suatu daerah kabupaten Pandeglang.
3. Prestasi-Prestasi Yang Diraih Oleh SiswaSantri Pondok Pesantren Al-
Ishlah Dari hasil aktifitas pada pendidikan formal, siswa-siwa santri-
santri pondok pesantren Al-Ishlah telah memiliki prestasi yang cukup membanggakan.Untuk tingkat SMPIT sendiri prestasi yang dapat dilihat
dan dirasakan adalah ketika usia pendiriannya masih dini kurang lebih 2 bulan, SMPIT Al-Ishlah diundang oleh sekolah SMP di luar desa
Kananga untuk mengikuti lomba pramuka yang di adakan se-kec.Menes yang mana di dalamnya terdapat berbagai macam perlombaan seperti
hiking, LKBB, cerdas cermat, qori, dan lain-lain, dengan membanggakan SMPIT Al-Ishlah meraih juara UMUM, dengan melihat kemampuan
siwsa-siswa SMPIT Al-Ishlah, SMPIT Al-Ishlah dipercaya untuk
63
mengikuti perlombaan-perlombaan baik itu tingkat kecamatan maupun tingkat kabupaten dan propinsi.
Prestasi yang dimiliki oleh siswa-siswa aliyah Al-Ishlah tidak kalah membanggakan dari tingkat SMIPT.
Hal itu dapat dijawab melalui adanya perlombaan Rohis dengan berbagai macam perlombaan yang mana perlombaan tersebut diadakan
se-propinsi Banten, dan aliyah Al-Ishlah meraih juara umum se-propinsi Banten. Begitu juga dengan perlombaan fahmil Quran yang diadakan se-
kabupaten Pandeglang, perlombaan tersebut tidak hanya pada tingkat menegah atas yang dari Diknas saja tetapi dari berbagai pondok
pesantren yang ada se-kabupaten Pandeglang yang saat itu pondok pesantren Al-Ishlah hanya meraih juara 3, sedangkan yang meraih juara
Umum di raih oleh lembaga pendidikan lain, tetapi kejuaraan tesebut masih bergilir.
Untuk menuju keberhasilan segalanya butuh proses, kesungguhan siswa-siswa aliyah Al-Ishlah untuk membawa nama baik lembaganya,
siswa-siwa aliyah Al-Ishlah pada tahun berikutnya sampai tiga tahun berturut-turut, aliyah Al-Ishlah meraih juara umum se-kabupaten
Pandeglang sehingga piala yang ada selamanya milik aliyah Al-Ishlah. Prsetasi yang diraih semakin meningkat, Aliyah Al-Ishlah telah di
undang untuk mengikuti perlombaan MTQ tingkat kecamatan pada bidang yang sama yaitu Fahmil Quran. Dari berbagai sekolah tingkat
menegah yang ada di kecamatan Menes Aliyah Al-Ishlah meraih juara
64
satu, sudah selayaknya bagi yang menjuarainya untuk terus mengikuti ke tahap berikutnya yaitu tingkat Kabupaten. Dan pada tingkat kabupaten
juga Al-Ishlah meraih peringkat pertama sehingga Al-Ishlah di kirim ke propinsi untuk meneruskan perjalanannya.
Prsetasi lainnya adalah aliyah Al-Ishlah di pilih untuk mengikuti jambore nasional yang diselenggarakan di Cibubur dan Jati nangor
Sumedang dan yang menjadi kebanggannya adalah dari berbagai ribu pondok pesantren di kabupaten Pandeglang hanya lima pesantren yang
dapat mengikutinya, salah satunya pondok pesantren Al-Ishlah. Dan prestasi yang dimiliki oleh aliyah Al-Ishlah tidak hanya itu saja namun
yang cukup membanggakan seperti yang disebutkan di atas. Yang perlu di ketahui bahwa jika ada perlombaan ataupun
sejenisnya Al-Ishlah tidak nepotisme atau otoriter karena siswa dari Al- Ishlah bukan saja dari luar pesantren namun dari masyarakat desa
Kananga maka untuk itu Al-Ishlah bersikap adil yaitu mengadakan seleksi bagi santri Al-Ishlah maupun siswa masyarakat desa Kananga
yang sekolah di Al-Ishlah. Dan sampai saat ini banyak dari siswa masyarakat desa Kananga yang masuk dalam seleksi tersebut bahkan
terkadang menjadi panutan bagi santri-santri yang berasal dari luar masyarakat desa Kananga.
Jadi penulis melihat dan menilai bahwa meskipun pondok pesantren Al-Ishlah memiliki jumlah muridsiswa yang minim, tapi itu
bukanlah menjadi penghalang bagi mereka untuk berkarya dan meraih
65
prestasi, dengan kesungguhan dan usaha yang ada itu akan terwujud, dan dari gambaran di atas juga realitannya bahwa hal itu jugalah yang
menjadikan orang tua anak didik masyarakat desa Kananga untuk semangat menyekolahkan anaknya di pondok pesantren Al-Ishlah
sehingga sampai detik ini pondok pesantren Al-Ishlah masih dipercayai, di banggakan dan dijadikan panutan oleh masyarakat desa Kananga.
Dan inilah pada dasarnya hakikat keberhasilan dakwah dalam sebuah pondok pesantren seperti halnya tujuan hidup yang seharusnya
bukan saja menjalankan kewajiban-kewajiban yang sudah ditentukan, tetapi dakwah juga perlu dan wajib di lakukan baik oleh individu,
kelompok ataupun sebuah lembaga pondok pesantren.