52
dapat dijadikan panutan bagi desa-desa lain. Meskipun ada beberapa yang tidak sampai menyelesaikan sekolah dasar, dan tidak juga yang mampu
menyelesaikan sampai perguruan tinggi namun itu dapat di tutupi oleh mereka yang pendidikannya lulusan SLTA dan Perguruan tinggi seperti yang
telah dijelaskan diatas tadi.
5. Kondisi Sosial Ekonomi Desa Kananga
Kondisi sosial ekonomi masyarakat desa Kananga sangat beragam, ada ekonomi menengah ke bawah, sebagian lagi menengah ke atas, mulai dari
penggarap sampai guru kyai, ustad dan PNS. Dan jika disebutkan mata pencaharian tersebut adalah petani berjumlah
11
21 buruh industri 113, penggarap 37, pensiunan 62 orang dan PNS adalah 58 orang. Desa Kananga
juga memiliki jumlah penduduk yang cukup banyak yaitu 21790 jiwa, terdiri dari laki-laki 1123, dan perempuan 1056 dengan jumlah KK 540 KK.
11
Ibid, 07 Mei 2012
53
BAB IV ANALISIS
PERANAN PONDOK PESANTREN AL-ISHLAH DALAM MENGEMBANGKAN DAKWAH DI DESA KANANGA
A. Aktifitas Pondok Pesantren Al-Ishlah dalam Mengembangkan Dakwah di Desa Kananga
Sebagai konsekuensi pondok pesantren dalam laju kehidupan kemasyarakatan yang bergerak dinamis di pondok pesantren, selain
berkembang aspek pokoknya, yaitu pendidikan dan dakwah, juga berkembang hampir semua aspek kemasyarakatan. Berikut adalah beberapa
aspek kehidupan kemasyarakatan yang berkembang di desa Kananga yang merupakan aktifitas pondok pesantren Al-Ishlah dalam mengembangkan
dakwahnya, yaitu:
1. Mendirikan Majelis Ta’lim
Majelis ta’lim berasal dari dua suku kata, yaitu kata majelis dan
kata ta’lim. Dalam bahasa arab kata majelis adalah bentuk isim
makan kata tempat kata kerja d ari jalasa” tempat duduk, tempat sidang,
dewan”.
1
1
Ahmad Warson Munawir, Al-Munawir Kamus Bahasa Indonesia, Yogyakarta: Pustaka Progresif, 1997, cet. Ke-14, h. 2
54
Kata ta’lim dalam bahasa Arab merupakan masdar dari kata kerja yang mempunyai arti pengajaran. Dalam Kamus Bahasa Indonesia
pengertian majelis adalah pertemuan atau perkumpulan orang banyak atau bangunan tempat orang berkumpul.
2
Dari pengertian terminologi tentang majelis ta’lim di atas dapatlah dikatakan bahwa majelis adalah
tempat duduk melaksanakan pengajaran atau pengajian agama Islam. Jadi dapat disimpulkan secara keseluruhan
bahwa majelis ta’lim adalah tempat perkumpulan orang banyak untuk mempelajari agama
Islam melalui pengajian yang diberikan oleh guru-guru dan ahli agama Islam.
3
Dalam aktifitas mengembangkan dakwahnya, pondok pesantren Al-Ishlah telah mendirikan pengajian m
ajlis ta’lim yang ditujukan untuk kaum ibu-ibu dan bapak-bapak. Untuk kaum ibu-ibu sendiri di
laksanakan pada hari Jumat seminggu sekali, sedangkan untuk bapak- bapak di laksanakan pada malam Jumat dan akhir bulan pada tiap hari
Minggu
4
yang mana pada hari Minggu tersebut jamaahnya tidak hanya dari masyarakat desa Kananga saja melainkan dari berbagai daerah yang
ada di kabupaten Pandeglang, dan tentunya yang menjadi penceremah adalah dari pihak- pihak pondok pesantren Al-Ishlah.
Dengan adanya majelis talim perkembangan dakwah pondok pesantren Al-Ishlah semakin luas, hal itu dapat dilihat dengan adanya
2
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Pustaka, 1999, cet. Ke-10, h. 615
3
Dewan Redaksi Ensiklopedi, Ensiklopedi Islam, Jakarta: PT. Ichtiar Baru Van Hoeve, 1994, cet. Ke-4, jilid 3, h. 120
4
Hasil wawancara pribadi dengan pimpinan pondok pesantren Al-Ishlah K.H Abdul Wahid Sahari, MA, Pandeglang 20 Mei 2012
55
banyak pengajian-pengajian yang diselenggarakan di beberapa daerah Banten Kabupaten Pandeglang, yaitu:
5
1. Pengajian bulanan di Masjid Jami’ As-Sholihin Kananga
2. Pengajian bulanan di MA Pusat Cimanying
3. Pengajian bulanan di Majlis Ta’lim Nurul Dzulam Jiput
4. Pengajian bulanan di Masjid Jami’ Cigeulis
5. Pengajian bulanan di Masjid Jami’ Cikeusik
6. Pengajian bulanan di Masjid Jami’ Panggarangan
7. Pengajian bulanan di Madrasah Diniyah Al-Ishlah Cibaliung
8. Pengajian bulanan di Madrasah Diniyah Al-Ishlah Huni Masjid
Panimbang. 9.
Pengajian bulanan di Majid Al-Mubarakah Sodong 10.
Pengajian bulanan Kampung Pabrik Mandalawangi 11.
Pengajian Mingguan Muslimat Kampung Kananga. 2.
Mendirikan pengajian Untuk Remaja Masa remaja adalah masa yang penuh dengan perubahan dan
jiwanya masih labil. Selain itu remaja juga merupakan masa peralihan masa anak dan dewasa, yakni antara 12-21 tahun.
6
Adapun pengertian remaja lebih luas menurut prof. Zakiah Derajat bahwa remaja yaitu suatu tingkatan umur, di mana anak-anak
tidak lagi anak, tetapi belum dapat dipandang dewasa, jadi remaja
5
Dokumentasi Pondok Pesantren Al-Ishlah Kananga, h. 6
6
Singgih D. Gunarsa dan Yulia Smggih D. Gunarsa, Psikologi dan Perkembangan Anak dan Remaja, Jakarta; PT. BPK Gunung Mulia, tt, Cet. Ke-7, h. 203