Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

3 Salah satu bentuk lembaga untuk mempermudah dalam dakwah maupun pendidikan yaitu dengan melalui didirikannya sebuah lembaga berupa pondok pesantren. Sebagaimana kita tahu bahwa pesantren adalah lembaga pendidikan tradisional Islam untuk mempelajari, memahamai, mendalami, menghayati dan mengamalkan ajaran Islam dengan menekankan pentingnya moral keagamaan sebagai pedoman perilaku sehari-hari. Dengan adanya pesantren, kita dapat mengetahui peran, fungsi dan kontribusi pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam dan dakwah Islam 6 . Pondok pesantren dan masyarakat merupakan elemen yang tak bisa dipisahkan, masyarakat membutuhkan pondok pesantren dan pondok pesantren membutuhkan masyarakat. Hal itu dapat terlihat di pondok pesantren Al-Ishlah dan desa Kananga kecamatan Menes kabupaten pandeglang propinsi Banten. Desa Kananga adalah desa yang dikenal dengan desa santri, sebelum adanya pondok pesantren Al-Ishlah seluruh masyarakat desa Kananga sudah mengenal agama Islam, dan desa Kananga juga merupakan desa yang mengawali adanya pendidikan 7 di kecamatan Menes. maka tak heran jika di desa Kananga masyarakatnya banyak berprofesi sebagai kyai, ustad ataupun tokoh masyarakat, sehingga untuk mempertahankan nilai-nilai Islam dan tetap mengharumkan nama desa Kananga sebagai desa yang religious, beberapa tokoh kyai mendirikan sebuah pondok pesantren yang mana pondok tersebut adalah pondok pesantren Al-Ishlah. 6 Rudhy Suharto, dkk, Pemberdayaan Pesantren Menuju Kemandirian dan Profesionalisme Santri dengan Metode Daurah kebudayaan, Yogyakarta: Pustaka Pesantren, 2005, Cet. Ke-1, h.1 7 Hasil Wawancara pribadi dengan Sesepuh desa Kananga Maman Suparrman, Pandeglang 05 Mei 2012 4 Kehadiran pondok pesantren Al-Ishlah di desa Kananga telah menjadi lembaga tafaqquhfiddin yaitu tempat mendalami agama, yang sekaligus menjadi lembaga pendidikan masyarakat dan workshop bagi masyarakat Kananga, dan juga karena aspek sosiologis masyarakat Kananga yang sangat mendukung atas kehadiran Pondok Pesantren, karena di samping turut mendapatkan siraman keagamaan, juga dapat menambah penghasilan. Sistem belajar “Pondok Pesantren” sudah menjadi tradisi masyarakat Kananga semenjak dibukanya tanah perkampungan Kananga sampai sekarang 8 . Pondok pesantren Al-Ishlah merupakan lembaga dakwah yang memiliki pengaruh besar dalam perkembangan dakwah kepada masyarakat Kananga, nuansa keagamaan di desa Kananga juga masih terasa sangat kental, dan pondok Pesantren Al-Ishlah telah menjadi bagian dari masyarakat Kananga yang istiqomah dalam menjaga dan melestarikan nilai-nilai Islam dan budaya religious. Perkembangan dakwah yang dilakukan oleh pondok pesatren Al-Ishlah mengajak masyarakat Kananga kearah yang lebih baik, sehingga masyarakat Kananga merespon, mendukung, dan memberikan support dengan perkembagan dakwah yang dilakukan pondok pesantren Al-Ishlah. Karena hal-hal diatas, penulis tertarik sekali untuk melakukan penelitian ilmiah yang akan memaparkan dan menjelaskan tentang Peranan Pondok Pesantren Al-Ishlah Dalam Mengembangkan Dakwah di desa Kananga Menes Pandeglang Banten, dan oleh karena itu skripsi ini mengangkat judul: 8 Buku Pekan Ta’aruf Santri Pesantren Al-Ishlah, h. 18 5 Peranan Pondok Pesantren Al-Ishlah Dalam Mengembangkan Dakwah di Desa Kananga Menes Pandeglang Banten.

B. Pembatasan Dan Rumusan Masalah a. Pembatasan Masalah

Sesuai dengan judul skripsi ini, dan agar pembahasan masalah tetap fokus, maka perlu adanya batasan ruang lingkupnya sehingga permasalahan tidak melebar dan meluas kedalam hal-hal yang tidak berkaitan dengan permasalahan yang diteliti. Maka penelitian ini hanya akan membatasi ruang lingkup peranan dalam sebuah lembaga pesantren yang berupa aktifitas dan hasil dakwah yang telah dicapai oleh pondok pesantren Al-Ishlah di desa Kananga.

b. Perumusan Masalah

Berdsarkan pembatasan masalah di atas maka masalah yang akan di teliti adalah bagaimana peranan pondok pesantren Al-Ishlah dalam mengembangkan dakwah di desa Kananga? Dan untuk memperjelas masalah tersebut, maka akan dirinci kepada sub-sub masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana aktifitas pondok pesantren Al-Ishlah dalam mengembangkan dakwah di desa Kananga? 2. Bagaimana hasil aktifitas pondok pesantren Al-Ishlah dalam mengembangkan dakwahnya di desa Kananga? 6 3. Apa faktor pendukung dan penghambat pondok pesantren Al-Ishlah dalam mengembangkan dakwah di desa Kananga?

C. Tujuan

Berdasarkan batasan dan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian yang hendak dicapai adalah: a. Ingin menjelaskan aktifitas pondok pesantren Al-Ishlah dalam mengembangkan dakwah di Desa Kananga. b. Untuk mengetahui hasil yang dicapai oleh pondok pesantren Al- Ishlah dalam mengembangkan dakwah di Desa Kananga. c. Untuk mengetahui dan menjelaskan faktor pendukung dan penghambat yang ditemui.

D. Manfaat Penelitian

Adapun penelitian ini diharapakan dapat bermanfaat: 1. Manfaat Akademis Sebagai tambahan referensi dan menambah jumlah studi ilmu dakwah, penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan kontribusi yang positif bagi pondok pesantren sebagai peranan dakwah pada masyarakat Indonesia khususnya masyarakat Kananga. 2. Segi Praktis a. Penelitian ini diharapkan menjadi bahan informasi bagi siapa saja yang berminat dalam memperluas dan mengembangkan keilmuan dakwah, serta menjadi ajakan bagi para peneliti 7 selanjutnya yang ingin meneliti lembaga tersebut dalam aspek lain. b. Dapat meningkatkan kesadaran bagi masyarakat Islam tentang pentingnya suatu lembaga pendidikan pesantren. E. Metodologi penelitian 1. Metode Penelitian Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah untuk memberikan gambaran tentang suatu masyarakat atau suatu kelompok orang tertentu atau gambaran tentang suatu gejala atau hubungan antara dua gejala atau lebih. 9 Seperti halnya yang dikatakan Taylor 10 penelitian kualitatif adalah sebagai prosedur sebuah penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata- kata baik tertulis maupun lisan dari orang dan perilaku yang diamati. Pada penelitian ini penulis memanfaatkan metode deskriptif analalisis yaitu studi kasus yang menggambarkan kenyataan sebagaimana adanya. 2. Subjek dan Objek Penelitian Dalam masalah ini yang menjadi subjek penelitian adalah pondok Pesantren Al-Ishlah dan Masyarakat Kananga, adapun yang dijadikan sumber informasi dalam penelitan ini adalah para 9 Irwan Soehartono, Metode Penelitian Sosial, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004, h. 35 10 Lexy J Moleong, Metode Kualitatif, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2002, Cet, Ke-13, h. 4